16.

14.6K 979 207
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hari ini chenle merasakan perutnya teramat sakit. Dia meremat perut buncitnya sesekali untuk melawan rasa sakit itu namun nihil, rasanya tetap sama tak berkurang sedikit pun.

"Mama....!!" Teriaknya memanggil haechan.

"Akhh... Mama sakit...!!!"

"Chenle..." Itu bukan haechan, itu jaemin yang kebetulan sedang lewat di depan kamar submisive kecil itu.

"Aunty.. s-sakit.. perut lele sakit hiks.."

"Kontraksi.." batin jaemin, langsung saja dia berlari ke luar dan memangil siapa saja yang bisa membantunya.

Sungchan adalah dominant satu satunya yang berada di rumah malam ini. Dengan cepat pria itu langsung membawa chenle ke rumah sakit.

Didalam sana chenle terus berjuang melahirkan buah hatinya. Meskipun tak ada yang tau kapan chenle mau menganggap bahwa itu adalah bayinya dan jisung.

'oekk~ oekk~'

Tangisan bayi terdengar dari dalam membuat Jeno dan Mark langsung berdiri dan sekilas bertatapan.

Tak lama dokter keluar dan mengatakan jika ibu dan anaknya dalam kondisi yang baik baik saja dan sebentar lagi mereka bisa langsung melihat kondisi chenle beserta bayinya.

Mark langsung menghampiri anaknya yang setengah sadar. Ayah satu anak itu langsung memberi ciuman di kening Sang anak.

"Putra papa hebat.. lele hebat.."

Kata kata pujian itu terus di lancarkan pada chenle mengingat bagaimana selama ini chenle melawan susahnya masa kehamilan sendirian tanpa seorang suami.

"P-papa.."

"Iyaa..  papa disini.."

"Lele capek.. sakit.." ucapnya pelan.

"Iya iya.. lele mau istirahat hmm? Istirahatlah nak.." ucap Mark.

"Baby..?"

"Sedang di bersihkan.. nanti papa akan membangunkan lele jika baby sudah datang ya.. sekarang istirahat lele lelah kan"

Chenle langsung mengangguk dan perlahan memejamkan matanya. Mark terus mengelus rambut hitam chenle yang basah akan keringat.

"Terima kasih anak papa..."

"Kak.." panggil haechan yang membuat Mark langsung berbalik.

Mark menatap istrinya yang sedang menggendong bayi merah di tangannya. "Mau menggendongnya?" Tanya haechan menatap sang suami.

Mark perlahan mendekat dan melihat wajah bayi itu dengan jelas. "Wajah jisung.." ucap Mark saat pertama kali melihatnya.

"Hmm.." dehem haechan di selingi anggukan.

Mark perlahan mengambil bayi itu dari gendongan istrinya dan menimangnya. "Rasanya chenle sangat membenci jisung hingga wajahnya persis seperti dominant itu" ucap Mark lagi terkekeh.

"Mau memberinya nama?" Ucap Mark melirik adik kembarnya yang duduk sambil menatapnya.

"Apa tidak apa? Chenle akan marah jika kita langsung memberikan nama pada anaknya" balas Jeno

"Yejun/yejun!"

Kedua dominant itu lantas melirik istri mereka yang mengatakan sesuatu dengan serentak.

"Chenle pernah bilang padaku dia suka nama itu" ucap jaemin di balas anggukan cepat oleh haechan.

"Namanya yejun kak! Jangan ada yang merubahnya lagi" final haechan menatap Jeno dan Mark secara bergantian.

Sementara di belahan dunia lain ada seorang dominant yang benar benar berjuang akan hidupnya yang sendiri.

Jisung. Dia bekerja sebagai pelayan di salah satu restoran disana, dominant itu memilih memutuskan kuliahnya dan mencari uang untuk menyambung hidup di negara orang.

Ting..!

Buna❤️

Yejun sudah lahir, chenle juga sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yejun sudah lahir, chenle juga sehat. Semangat jie.. mereka menunggumu

15.07

Jisung tak berkedip saat mendapat pesan dari ibunya.

"Yejun..." Lirihnya menatap gambar itu dengan mata yang berbinar. "Putraku.." lanjutnya lagi.

Dominant itu masih tidak percaya jika dia sudah menjadi ayah. Perlahan bibirnya merekah kan senyum manis. Kemudian memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celananya.

"Ayo jie.. semangat bekerja, demi kau.. demi yejun dan... Chenle.. apa dia akan memaafkan ku..?" Ucapnya kembali terdiam.

Beberapa detik kemudian dominant itu menggeleng "tidak.. tidak apa yang kau pikirkan.. ayo semangat.. tunjukan jika kau bisa jisung.. demi chenle dan yejun.." ucap jisung

Jika selama ini semua orang berfikir jika jisung sendirian disana jawabannya salah.

Jaemin masih sering mengirim pesan pada jisung mengenai perkembangan chenle walaupun jisung tak pernah membalasnya. jisung hanya takut bagaimana jika buna nya ketahuan oleh kakeknya. Hanya itu.


🌻🌻🌻

"Tidak mau mencobanya? Baby pasti sedih melihat ibunya seperti itu padanya.." ucap haechan dengan sendu.

Chenle mengigit bibir bawahnya menatap putranya. "Nanti tidak ada keluar bagaimana?" Tanya chenle pelan.

"Kita coba saja.. jika tidak ada yang keluar nanti mama dan buna bantu bagaimana caranya hmm.." ucap haechan.

Chenle terdiam "sini baby-nya.." ucapnya.

Haechan dan jaemin tersenyum kecil kemudian jaemin langsung memberikan bayinya dengan pelan pada submisive yang baru saja mendapat gelar ibu itu.

"Arahkan ke dada chenle.." ucap jaemin lembut.

Chenle menatap haechan yang mengangguk padanya. "Engg.." chenle merasa ada yang mengalir dari dalam sana.

Keluar! Susunya keluar.

"Bagaimana?" Tanya haechan. "Ada yang mengalir ma.." jawab chenle

Mendengar itu jaemin dan haechan lantas bertatapan dengan senyum yang merekah di bibir mereka.

"Apa seperti ini menjadi ibu.." cicit chenle sembari memandang bayi merah yang sedang menyusu padanya.




TBC


Kali ini 110 koment ye Hyung! Ayo semangat tinggalin jejak nya, biar gue juga semangat ngetik!!

Bye byee!!

'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang