🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Semua orang memandang kagum pada anak kembar yang baru saja haechan lahirkan, terlebih pada anak perempuan satu satunya di keluarga mereka.
"Tapi kenapa yang perempuan harus mirip Mark? Kenapa tidak haechan? Jika mirip dengan haechan pasti akan lebih cantik" celetuk Johnny secara tiba tiba.
"Kau benar, aku bingung posisi cucuku nanti John. Dia akan menjadi dominant atau submisive, atau.. dia akan menikah dengan laki laki" timpal jaehyun.
"Ck! Kalian ini kenapa? Cucuku baru lahir kemarin! Kenapa sudah memikirkan siapa jodohnya nanti" omel Ten menatap kedua dominant itu.
"Mereka terlalu bersemangat" kekeh Taeyong tertawa kecil.
Haechan tersenyum melihat interaksi orang tuanya itu, submisive itu kemudian melirik chenle yang hanya duduk di sampingnya
"Lele kenapa?" Tanya haechan pada anak pertamanya. "Tidak mau melihat adik?" Ucapnya lagi.
Chenle menggeleng pelan, haechan tersenyum kemudian melirik perut besar anaknya, tangan haechan terulur memegang perut itu.
"Baby lele bilang ibunya lagi sedih.. kenapa nak?" Tanya haechan lagi.
"Lele belum masih belum bisa menerima adik ya?" Ucap haechan menebak.
Chenle menggeleng pelan, "lalu?" Tanya haechan pada anaknya.
"Mama.. jika nanti sudah ada adik lele tidak akan menjadi anak mama lagi, mama dan papa akan lebih sayang pada adik nanti, pasti mama akan bilang bahwa lele sudah besar, lele tidak boleh seperti ini lagi, lele sudah menjadi kakak, lele tidak boleh begitu lele harus mengalah, lele... Hiks... Lele tidak mau..."
Haechan terdiam melihat anak sulungnya menangis. Bahkan mereka yang tadinya asik melihat bayi kembar haechan juga menatap ke arah chenle yang sedang menangis.
Jisung yang duduk di sofa hanya menggeleng saat melihat istrinya menangis, dominant itu langsung mendekat menghampiri istrinya.
"Sayang..." Panggil jisung, chenle langsung menoleh ke arah jisung dan memeluk jisung dengan terduduk menenggelamkan wajahnya dalam perut dominant itu
'lagi masa sensitif ma' ucap jisung menatap haechan tanpa mengeluarkan suaranya.
Haechan mengangguk mengerti, mungkin karena hormon kehamilan anaknya.
Johnny mendekat ke arah cucu pertamanya kemudian menyamakan dirinya dengan cucunya.
"Chenle..." Panggil Johnny. Chenle mengintip dari balik tubuh suaminya melihat Johnny yang kini juga menatapnya.
"Waharaboji ingin bicara" ucapnya. Sedetik kemudian chenle melepaskan diri dari jisung, jisung menyingkir membiarkan chenle bicara dengan weharabojinya.
"Kenapa bisa bicara seperti itu?" Tanya Johnny dengan lembut.
"Huks... Adik bayi belum lama ada tapi seperti nya semuanya menyukainya, apalagi yang perempuan, lele tidak suka" ucapnya menunduk.
Ibu hamil itu enggen untuk menatap Johnny.
"Hei... Dengarkan weharaboji, adik bayi baru saja lahir sayang.. itu wajar, mama dan papa chenle tidak akan membedakan kalian, walaupun chenle sudah memiliki dua anak nanti, termasuk weharaboji, harabojimu, wehalmoni, halmonimu semuanya akan bersikap sama pada chenle dan adik adik mengerti sayang" ucap Johnny menjelaskan pada Cucu pertamanya.
Chenle terdiam menatap kakeknya itu kemudian mengangguk perlahan. "Cha.. itu baru cucu cantikku" ucap Johnny mengusak rambut hitam chenle.
"Ayo.. Kita lihat adik bayi nya" ucap Johnny membantu cucunya untuk berdiri.
Chenle berdiri dan mendekat ke arah inkubator, submisive berbadan dua itu menatap kedua adiknya yang masih terlihat merah.
Tangannya meremat besi pegangan di pinggiran inkubator itu, dahinya menyingit "h-hyung...." Lirihnya.
Alis Johnny menyingit saat melihat ekspresi cucunya itu. "Hyung....! Sakit...!!" Teriaknya.
"Astagaa...!" Jisung yang panik langsung menghampiri istrinya.
Jaehyun yang mengerti keadaan nya langsung berlari. Dia yakin chenle akan melahirkan sekarang.
Hingga beberapa berlalu, Mark menatap pintu ruang operasi itu bersama jisung di sampingnya.
Mertuanya sedang mengurus administrasi untuk chenle dan jaehyun berada di ruangan haechan pasalnya tak ada dominant yang menjaga disana.
Tak berapa lama pintu keluar, jisung dan Mark langsung mendekati dokter itu.
Dokter menjelaskan jika chenle berhasil melahirkan anak berjenis kelamin laki laki. Seketika rasa khawatir mark dan jisung berkurang setelah dokter mengatakan kondisi chenle stabil.
"Hyung....!!" Teriak seseorang yang berlari ke arah mereka. Mark dan jisung langsung menoleh.
"Ehh.. halo paman" sapa submisive itu, dia ayden mantan kekasih jisung sekaligus sepupunya.
"Paman.. chenle Hyung bagaimana?" Tanya nya langsung
Mark menatap submisive itu "kapan sampai ayden?" Tanya Mark pada keponakannya.
"Baru saja tadi, mama sedang menemui Tante haechan. Mark mengangguk saat mendengar jawaban ayden.
"Sudah boleh dilihat belum paman?" Tanya ayden menatap mark.
"Belum boleh rame rame, biarkan jisung yang masuk dahulu" ucapnya menepuk bahu menantunya.
Jisung mengangguk dan langsung masuk ke dalam ruangan itu.
Matanya menatap istrinya yang sedang menetralkan nafasnya sambil menatap langit langit rumah sakit.
"Sayang..." Panggil jisung yang mendekat.
"Hyung... Sakit.." ucapnya dengan suara seraknya.
"Chenle hebat.. istriku hebat.. jangan takut.. aku disini" ucap jisung menyatukan dahi mereka.
TBC
Spam koment!
(No absen!!)100 koment! Next again!
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)