🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Siang ini jisung duduk di ruang tamu dengan di kelilingi para kakeknya. Jisung sudah tidak takut lagi sekarang. Dia sadar memang dia yang salah.
"Kenapa tidak mengabari jika ingin kembali" ucap yuta membuka suara menatap cucu tertuanya.
"Weharaboji kemarin mengatakan jika aku tidak boleh menghubungi siapapun. Jadi.. setelah lima tahun aku memutuskan untuk pulang sendiri" jawab jisung.
"Bagaimana hidup di negara orang? Kau terasa terasingi? Atau kau malah mencari wanita atau submisive lain disana?"
"Tidak.. jie.. hanya bekerja weharaboji.. sungguh..!" Ucapnya dengan serius.
"Dan apa yang akan kau lakukan sekarang?" Timpal jaehyun yang ikut dalam percakapan itu.
"Bertanggung jawab atas apa yang sudah ku lakukan haraboji" ucapnya.
Jaehyun mengangguk perubahan 5 tahun itu jelas terlihat pada jisung.
"Aku tidak segan segan membunuhmu jika kau menyakiti cucuku lagi mengeri Jung jisung?!" Gertak Johnny dan di balas anggukan cepat oleh jisung.
Setelah percepatan lama itu terjadi akhirnya mereka bertiga memilih untuk membiarkan jisung dan menaruh rasa percaya jika jisung tidak akan menyakiti chenle lagi.
Jisung berjalan dan terhenti ketika menatap chenle sedang bercanda dengan putranya yejun.
"Boleh aku bergabung?" Ucap jisung mendekat ke arah dua orang itu.
"Daddy.. cini... Boyeh kan mama.." tanya yejun menatap chenle dengan mata berbinar.
Chenle terus menatap ke arah jisung yang juga sedang menatapnya. "Boleh?" Tanya jisung pada submisive itu.
"Boyeh Daddy.. mama biyang boyeh" ucap yejun. Padahal faktanya jika chenle belum menjawab apapun.
Jisung tersenyum kecil kemudian duduk di samping yejun. "Daddy tiup bayonnya sepelti iniii.." ucap yejun mengajari jisung.
Jisung menerima balon dari anaknya dan meniupnya sesekali melirik ke arah chenle yang hanya diam tidak menatapnya.
"Ini ada yang kulang mama.. bayon nya tidak ada yang gambal pololo... Cebental ejun ambil duyu" celetuk anak kecil itu kemudian berlari meninggalkan ibu dan ayahnya. Hanya berdua.
Chenle yang merasa takut langsung berdiri namun dengan cepat jisung menahan tangannya.
"Chenle.. ada yang ingin aku bicarakan dengan mu" ucap jisung masih memegang tangan submisive itu.
"A-apa.." balas chenle menarik tangannya dari genggaman jisung.
"Masalah yang lalu.. aku minta maaf.." ucap jisung membuat chenle kembali menatap dominant itu.
"Aku tau aku salah.. malam itu.. aku memang kehilangan kesadaran ku.. a-aku.."
"Aku tau.. kau mendesahkan nama ayden malam itu" Potong chenle.
Jisung terdiam "aku.. aku minta maaf.." ucapnya kemudian.
Chenle tak menjawab dia hanya menatap wajah dominant itu. "I-ini.." ucapnya perlahan menyentuh bekas luka yang terdapat di pelipis dominant itu.
"Sudah tidak apa apa.., lukanya sudah sembuh" ucap jisung dengan tersenyum.
"Kenapa?" Tanya nya
"Weharaboji mu memukul ku dengan vas bunga.. serpihan kacanya tergores di sini.. tapi sudah tidak apa apa.." ucap jisung
"Chenlee.. ayo membangun apa yang seharusnya kita lakukan.."
Ucapan jisung membuat submisive itu menatapnya dengan bingung "kau tau.. hubungan pernikahan.. sudah ada yejun di antara kita"
"Kita bisa membesarkannya tanpa menikah Hyung.. bagiku.. kau masih mengerikan" ucap chenle kemudian pergi meninggalkan dominant itu.
Jisung memandang kepergian submisive itu kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.
"Chenle Hyung trauma" ucap seseorang yang tiba tiba duduk di samping jisung.
Seunghan.
"Kau tak tau selama kau tak ada disini bagaimana dia melawan rasa takutnya." Ucapnya lagi
"Kau memaksanya kan dulu Hyung..? Bertahun tahun chenle Hyung menghilangkan rasa takut itu"
"Jadi.. kuminta padamu untuk bersabar dan terus berjuang meyakinkan chenle Hyung."
Jisung terdiam selama seunghan mengoceh padanya. "Kau benar.." ucap jisung kemudian.
"Daddy...!" Panggil anak kecil itu sambil menenteng satu kantong plastik yang berisikan balon
"Mama mama atana mau bantu ejun tiup bayon" ucap nya lagi dengan bibir mengerucut.
"Ahh mama.. mama sakit perut.. tadi katanya mau ke kamar mandi" Ucap jisung asal
"Huh.. ejun kesal dengan mama.. mama boong" ucap anak itu mendudukkan dirinya di depan ayahnya.
"Nih.. Daddy tiup sendili saja, ejun mau menunggu mama" lanjutnya lagi.
Seunghan menyenggol lengan jisung dengan pelan "dia mirip dengan mu Hyung.. menyebalkan" ucap seunghan
"Tentu saja.. dia kan anakku" ucap jisung melirik seunghan dengan sinis.
TBC
Semangat di detik detik terakhir ye bund! Gilaaa kena spam koment nih gue! Tp gpp aku tetap cinta kalian❤️
Mau double update? 150 koment yok bisa yokk
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)