18.

14.6K 1K 260
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jisung memijakkan kakinya ke negara kelahirannya setelah sekian lama. Tak ada keluarga yang menjemputnya itu wajar. Karena memang dia tak memberi tahu siapapun jika dia akan pulang.

Dengan segera dominant itu memesan taxi tak lama mobil itu berjalan menuju rumah nya. Ini penantian yang cukup lama baginya untuk bisa menemui keluarganya.

Kaki panjang dominant itu terus melangkah sambil membawa koper di belakangnya.

Dia menatap pintu bercat putih kemudian memutuskan untuk menekan tombol.

Cukup lama dia menunggu hingga pintu putih itu terbuka menampilkan yejun kecil yang mendongak menatapnya.

"Cali siapa ya?" Tanya nya dengan tatapan polosnya.

Jisung terdiam menatap anak kecil itu. Ini anaknya, buna nya sering mengirimkan foto yejun padanya. Dan kini yejun berdiri di depannya.

"Ada siapa yejun..?" Tanya seseorang dari arah belakang.

"Jisung..!"

Itu Taeyong! Submisive itu langsung menghamburkan ke dalam pelukan cucu pertamanya. "Kenapa tidak bilang jika ingin pulang hah! Anak nakal" Taeyong sempat memberi beberapa pukulan pada bokong jisung beberapa kali.

"Jisung rindu halmoni.." ucap dominant itu membalas pelukan neneknya.

"Kenapa tidak mengabari?" Tanya taeyong setelah melepas pelukan sang cucu.

"Sengaja, biar jadi kejutan" balas Jisung dengan tersenyum.

"Ayo masuk.. semuanya sedang mempersiapkan pesta ulang tahun yejun" ucap taeyong.

"Paman ini siapa bubu?" Tanya yejun yang dari tanya hanya terdiam menatap mereka

"A-ahh.. paman ini.. ini__"

Jisung yang melihat jika Taeyong kebingungan langsung menyamakan tingginya dengan yejun dan mengulurkan tangannya.

"Haloo yejun.. aku jisung. Yejun bisa memanggilku.. emmm... Daddy mungkin, tapi tanya mama dulu yaa takutnya nanti mama marah jika memanggil dengan sebutan Daddy" ucap jisung.

Yejun tersenyum kemudian membalas uluran tangan jisung. "Daddy jicung" ucapnya tertawa kecil

Jisung tersenyum mendengarnya kemudian langsung membawa yejun ke dalam gendongannya dan menggendong anaknya dengan satu tangan sementara tangan satunya lagi memegang kopernya.

Jisung berjalan ke arah salah satu ruangan di rumahnya. Semuanya berkumpul disana, matanya menatap satu submisive yang dulu sangat membencinya.

Chenle.. submisive itu sedang menata balon di sisi sisi salah satu meja disana.

"Jisung!!"

Sampai teriakan jaemin mengahui keseriusan nya.

Jisung yang melihat ibunya mendekat ke arahnya langsung menurunkan yejun dan menerima pelukan dari ibunya.

"Astaga.. putraku pulang.. Jeno.. putraku pulang.." Isak jaemin dalam pelukannya.

Yejun melihat ibunya yang mengulurkan tangan padanya lantas anak kecil itu langsung berlari ke arah ibunya.

"Mama mama.. ejun boleh bilang Daddy tidak ke paman itu? Tadi.. kata paman.. yejun Halus tanya mama duyu.." ucap anak itu polos menatap ke arah chenle.

Chenle yang di tanya demikian lantas melirik ibunya yang menatapnya. Haechan submisive itu terlihat mengangguk pelan.

"I-iya.. boleh.." jawab chenle tergagu.

"Yey!!! Halmoni Nana... Minggill.. itu Daddy yejun" ucap yejun setelah berlari ke arah jaemin dan jisung.

Anak kecil itu langsung menarik baju jaemin agar menyingkir dari ayahnya.

Jaemin pun menyingkir dari jisung melihat itu lantas yejun langsung memeluk kaki panjang ayahnya.

"Yejun punya Daddy.. hehe yejun senang" ucapnya mendongak menatap jisung yang juga menatapnya.

Jisung terkekeh pelan kemudian mengambil anaknya dan menggendongnya. "Ingin jadi pesawat terbang?" Tanya jisung pada sang anak.

"Mau... Ejun mauu..!!" Balasnya dengan antusias.

Tak banyak bicara jisung langsung membawa anaknya berkeliling mansion seolah olah yejun adalah pesawat yang di terbangkan oleh jisung.

"Bagaimana?" Tanya haechan menyenggol anaknya yang terdiam menatap dua orang itu.

"Tidak tau ma.." balas chenle kemudian kembali fokus pada pekerjaannya saat ini.

"Apa hukuman untuk jisung kurang? Jika kurang beri tahu mama, nanti mama akan bilang ke papa" ucap haechan

Chenle mengulum bibir bawahnya. "Lele takut.." ucapnya.

"Ada mama.. papa.. buna Nana.. Daddy Jeno.. semuanya ada sama chenle sekarang.. tidak perlu takut lagi.." ucap haechan mencoba meyakinkan anaknya.

"Lele tidak tau, jisung.. dia terlihat mengerikan.."

Haechan terdiam kemudian menghembuskan nafasnya perlahan. "Mama ngerti le.. tapi yejun.. dia juga membutuhkan jisung.. lihat.. Mereka bagaimana?" Ucap haechan.


Chenle melirik ke arah jisung dan jisung yang terlihat sangat akrab melupakan fakta bahwa mereka baru saja bertemu.


Haruskah?


Tapi dia masih terlalu takut dengan dominant itu.







TBC





Gila gila keren sih kalian! Kalo gini aku semangat nih ngetiknya..!!

Yok bisa yok
200 koment, tembus aku update pagi sebelum aku berangkat kerja.


Bye bye..!!




'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang