🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Ceklek
Haechan menyilangkan tangannya saat melihat chenle berdiri di depan pintu.
"Sudah jam berapa ini chenle? Kenapa baru pulang" tanya haechan dengan tatapan mengintimidasi
Chenle mendongak menatap sang ibu sedetik kemudian tubuh kecil itu menghempas ke dalam pelukan ibunya.
"Lele cape ma..." Ucapnya di pelukan haechan.
Haechan terdiam, membiarkan anaknya memeluknya. Ini pertama kalinya chenle seperti ini.
Tangan haechan terangkat untuk membalas pelukan sang anak. Perlahan tangan itu mengelus bahu sempit putra sulungnya.
"Apa terjadi sesuatu?" Tanya haechan dengan lembut.
"Sakit.. hiks.. semua jahat sama lele.. lele gak mau kuliah lagi..hiks.."
Haechan yang mendengar keluhan sang anak pun langsung menjauhkan badannya dan memegang tangan putranya.
"Ada apa? Siapa yang jahat? Kasih tau mama..? Lele kenapa?" Tanya nya.
Si mungil tak menjawab, dia masih sesegukan menetralkan nafas nya yang memburu.
Haechan mengusap wajah chenle yang memerah. "Jika lele tidak bercerita pada mama bagaimana mama tau? Lele kenapa?"
Chenle menggeleng "lele gak mau kuliah lagi" ucapnya di sertai isakan.
Haechan terdiam sebentar kemudian mengangguk "yaudah.. lele libur aja beberapa hari. Nanti biar papa yang izinin yaa.." ucapnya
"Udah sekarang lele masuk ke kamar, mandi setelah itu turun dan makam malam hmm.." lanjutnya dengan lembut.
Haechan memandang kepergian sang anak dengan tatapan bingungnya. Apa yang terjadi pada anaknya? Entahlah..
Chenle mengangguk perlahan. Kemudian berjalan ke arah kamarnya.
Chenle berdiri di bawah guyuran shower yang mengalir deras. Dia termenung di dalam sana cukup lama.
Matanya memandang tubuhnya yang begitu banyak noda merah di sekitaran dadanya.
Ini menyakitkan untuknya. Pelecehan! Ini termasuk pelecehan kan?
Chenle menggosok kuat bekas itu. Namun nihil bukannya menghilang kulitnya justru semakin memerah.
"Kau... Berharap jika jisung mau dengan mu? Sadar diri jalang" ucapnya pada dirinya sendiri dari pantulan kaca.
Beruntung dia berhasil kabur hari ini bagaimana jika tidak. Tapi entah lah dia tak tau apa yang akan terjadi saat dia masuk kampus nanti.
Untuk saat ini dia hanya ingin menenangkan diri sesaat.
Suara dentingan piring terdengar di meja makan keluarga Mark. Mark sedari tadi melirik anak semata wayangnya yang hanya memainkan makanannya.
"Kamu kenapa chenle?" Tanya Mark menatap putranya.
"Ada masalah? Cerita ke papa" lanjutnya lagi.
Chenle meremat garpu yang di pegangnya kemudian perlahan menggeleng.
"Jika tidak kenapa tadi menangis memeluk mama? Siapa yang menganggumu? Cerita ke mama.." ucap haechan yang ikut dalam pembahasan mereka.
"Lele mau ambil libur beberapa hari ma.." cicitnya dengan pelan.
"Iya.. tapi kenapa?"
"Tidak ada.. hanya mau libur beberapa hari saja" jawabnya.
Terdengar helaan nafas dari haechan. "Yaa.. mama akan izinkan nanti. Kamu istirahat aja dirumah" ucap haechan kemudian
Chenle mengangguk kemudian memakan makanannya secara perlahan.
Mark memandang aneh pada anaknya. Beberapa hari belakangan ini sikap chenle memang sangat aneh.
Dia harus mencari tahu sendiri kan?
.
"Jadi ceritanya kamu suka sama ayden?" Ucap jaemin mengelus rambut putranya yang sedang berbaring di pahanya.
"Iya Bun.., ayden sangat mirip dengan aunty renjun.. manis" ucapnya berterus terang.
"Jadi buna harus apa jie.. Daddy pasti gak akan setuju kamu sama ayden kalian masih saudara"
"Buna bisa ajak aunty renjun main ke rumah kita.. nah terus bilang sama aunty jangan lupa ajak ayden.."
Jaemin terkekeh kecil "kamu kan satu kampus sama ayden, usaha sendiri lah sayang"
"Gak bisa buna.. chenle selalu ada di antara kami.. dia sangat menganggu, jie tak suka"
"Gak boleh gitu.. chenle juga saudara kamu"
"Tapi beda Bun.. chenle gak bisa ngurus diri.. buna liat sendiri kan badannya gendut" ucap jisung
"Dia terlalu mirip dengan aunty haechan.. lagian kenapa paman Mark mau sama aunty haechan.. padahal kan Bun.. masih banyak submisive atau wanita cantik bunda.."
"Ahh itu asisten uncle Mark.. siapa buna.. aunty Mina.. cantik kok, aunty mina juga kelihatan suka sama uncle Mark"
"Siapa yang suka sama uncle Mark son" suara Jeno mengagetkan ibu dan anak yang sedang bercerita itu.
"A-ah.. Daddy.. ini.., tadi jie dan buna hanya bercerita saja.."
"Bercerita? Cerita apa?" Tanya Jeno mendekat ke arah keduanya
"Tidak tidak jie kembali ke kamar saja.." ucap dominant kecil itu kemudian berlari menuju kamarnya sebelum ayahnya menanyakan hal lainnya.
Jeno memandang aneh anaknya. "Tadi jisung cerita apa?" Tanya Jeno pada jaemin.
"Ayden.. dia suka ayden" jawab jaemin dengan senyuman.
"Ohh.."
"Kamu mau mandi atau makan dulu? Aku siapin."
"Ugh.. mandi dulu na.. aku capek"
Jaemin mengangguk kemudian berjalan ke arah kamar mandinya menyiapkan air hangat untuk suaminya.
TBC
Ayoo tinggalin jejak ya chinggu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)