20.

14.7K 922 231
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Hua... Nda mau.. ejun mau bobo sama mama sama Daddy hiks.. ejun nda mau mama.. huwaaa..!!"

Chenle memijit pelipis nya bingung. Dia masih takut dengan jisung dan sekarang anak nya itu memintanya untuk tidur bersama.

"Iya.. tapi tidak sekarang ya nak, besok? Mama janji besok. Sekarang yejun tidur sama mama dulu ya" jelas chenle mengusap kening putranya yang sudah banjir keringat.

"Nda.. hiks.. ejun mau bobo sama Daddy juga hiks.."

"Daddy sedang istirahat yejun kan tau Daddy baru saja pulang setelah main jauh hmm.. sekarang bobo sama mama dulu yaa" ucap chenle.

"Nda mau.. hiks.. ejun mau Sama Daddy HUWAAAAA!!!!"

chenle menutup telinganya saat mendengar suara tangisan yejun yang begitu memekak di telinganya.

"Iya..iya.. baiklah.. mama akan panggil Daddy.. sekarang yejun masuk ke kamar dulu nanti Daddy akan datang" ucap chenle

"Janji.." ucap yejun sesegukan

"Iyaa.. janji" balasnya "sana masuk kamar" lanjutnya lagi.

Yejun pun langsung berlari ke arah kamarnya dengan semangat, ayah dan ibunya akan tidur bersamanya malam ini.

Chenle menggigit bibir bawahnya saat berdiri di depan pintu kamar jisung yang tertutup rapat.

Tok tok

Tak lama dia mengetuk pintu terbuka menampilkan jisung yang berdiri dengan kaos hitam dan boxernya jangan lupakan dengan tangannya yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"Chenle..? Ada apa?" Tanya jisung, dominant itu cukup terkejut saat melihat chenle berdiri di depan kamarnya.

"Eumm.. itu.. yejun.. dia ingin tidur dengan mu.." cicit chenle dengan pelan.

"Hah? Kau bilang apa?" Tanya nya lagi.

"Yejun. Dia mau tidur dengan mu!" Ucap chenle lagi dengan suara yang sedikit meninggi.

"Ahh anakku.. dimana dia? Apa dikamar? Aku akan menyusulnya" ucap jisung melemparkan handuknya sembarangan. Namun sebelum dia benar benar pergi chenle memegang tangannya.

"Rambut itu di keringkan dulu.. kepala mu akan pusing jika tidur dengan rambut yang basah" ucap chenle.

"Tidak akan aku sudah terbiasa" balas Jisung.

"Ishhh... Sini.." chenle menarik jisung untuk masuk ke dalam kamarnya dan memaksa jisung untuk duduk di kursi depan cermin.

"Diam disini!" Ucap chenle.

Submisive itu kemudian mengeluarkan sesuatu dari laci kamar jisung.

Hairdryer.

Chenle dengan telaten mengeringkan rambut dominant itu, jisung hanya diam saja membiarkan chenle melakukan apapun padanya.

"Kau dan yejun mempunyai kebiasaan buruk yang sama, selalu malas jika mengeringkan rambut. Padahal kan ini hanya sebentar! Kepala mu akan sakit nanti! Jika sudah sakit siapa yang repot? Astagaa aku tak habis pikir! Apa kebiasaan buruk yejun semuanya menurun dari mu? Ahh bahkan anak itu anak menangis jika keinginannya tidak di turuti! Benar.. dia benar benar mirip denganmu.. yej__ ahh Hyung..."

Kalimat panjang chenle terpotong setelah jisung menarik chenle untuk duduk di pangkuannya secara mendadak.

"Bibir ini terlalu banyak mengomel untukku malam ini kau tau.., apa setiap hari putraku mendengar ocehan ini hmm?" Ucap jisung mengusap bibir chenle dengan pelan.

"H-hyung.. aku tidak nyaman" cicit chenle.

"Rambutku belum kering.. kau sendiri yang bilang jika tidur dengan rambut basah itu tidak baikkan? Lanjutkan chenle.. keringkan rambutku.. bagian depannya" ucap jisung.

Tangan submisive itu merasa kaku wajahnya kali ini cukup dekat dengan wajah dominant itu.

Jisung tak melepas pandangannya dari wajah submisive yang sudah melahirkan anaknya. "Apa setelah melahirkan yejun kau menjadi cantik seperti ini? Atau aku memang tak menyadari jika kau sudah cantik sejak dulu?" ucap jisung tiba tiba membuat pergerakan chenle terhenti.

"H-hyung... Rambutmu sudah kering" ucapnya kemudian berdiri dari pangkuan jisung.

"Yejun.. dia menunggumu di kamar" ucap chenle sebelum menghilang dari pandangan jisung.

Jisung tersenyum kecil melihat chenle yang seperti itu "Jung chenle.." ucapnya. Ahh sial jisung seperti remaja yang mabuk cinta sekarang.

"Mama.. Daddy mana?" Tanya yejun saat melihat hanya ibunya yang datang ke kamarnya.

"Daddy sedang menuju kesini.. ayo.. sambil menunggu Daddy yejun biar mama puk puk dulu.." ucap chenle

Yejun berbaring menghadap ibunya. Menerima pukulan lembut yang ibunya berikan hingga dia merasakan jika ranjangnya kembali bergoyang.

"Daddy...!" Pekiknya kemudian memeluk ayahnya dengan erat.

"Kenapa belum tidur? Ini sudah sangat larut" ucap jisung.

"Beyum mau.. ejun mau bobo sama mama sama Daddy" ucap yejun membuat jisung melirik submisive di depannya.

"Kenapa? Mama akan mau tidur bersama kita, kita tidur berdua saja ya" ucap jisung dengan lembut.

"Mama pasti mau daddy.. kan mama? Ini kan hali ulang tahun ejun" ucapnya dengan mata berbinar. Membuat chenle menghembuskan nafasnya pelan.

Tidak mungkin juga dia menolak permintaan anaknya di hari spesialnya kan?




TBC




Kalian keren bisa buat aku double update!! Nihh nihh buat kalian tercinta❤️

Triple up? 150 komen gmn?

Konflik apa lagi yaa yang di hadapin sama jichen?

'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang