🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Johnny menatap tajam menantunya yang hanya duduk di depannya. "Sampai harus main tangan seperti itu?! Apa kau lupa jika anakmu itu submisive?!" Ucap Johnny dengan menusuk.
"Jika kau tidak bisa menjadi ayahnya lagi katakan padaku! Aku akan menjadi ayah untuk cucuku dan membawanya pergi darimu" lanjutnya.
Mata mark membola saat mendengar ucapan dari ayah mertuanya. Bayangan nya kembali pada saat dulu ketika haechan di bawa oleh Johnny menjauh darinya.
"Dad.. t-tidak.. aku minta maaf" ucap Mark menunduk, sementara jaehyun hanya duduk tak jauh dari mereka menatap bagaimana Johnny bicara dengan marah pada anak sulung nya.
"Aku tak ada pilihan, jika chenle masih takut melihat mu aku akan membawanya jauh. Dan kau bisa mengurus kedua anakmu yang lainnya." Ucap Johnny mutlak.
Mata mark bergulir, dia tak siap jika harus kehilangan putranya.
"Hyung... Aku ingin dodo, dia pasti menangis kehausan sekarang.." Rengek chenle pada jisung.
"Tidak bisa sayang.. kau harus tetap disini sampai pulih" ucap jisung dengan lembut pada sang istri
Bibir si mungil mengerucut saat mendengar ucapan suaminya. "Tapi lele rindu dodo" cicitnya dengan pelan.
"Tunggu sebentar lagi ya.., sampai kamu benar benar pulih" balas Jisung mengelus pelan tangan kecil chenle
Mark berjalan bersama Johnny dan jaehyun menuju kamar anaknya. Jujur saja Mark takut kali ini bagaimana jika nanti chenle tak mau bertemu dengannya dan ayah mertuanya malah memisahkan mereka?!
Ceklek
Itensi mata chenle dan jisung terarah pada pintu yang terbuka menampilkan Johnny yang membuka pintu itu. "Weharaboji..." Teriak chenle dengan senang saat melihat Johnny.
Namun seketika senyum submisive itu luntur saat melihat ayahnya berdiri di belakang Johnny yang berjalan mendekat.
"Sudah bagaimana?" Tanya Johnny pada cucunya.
"Weharaboji.. kenapa papa disini?" Cicit chenle dengan pelan. "Nanti papa memukul lele lagi.. lele takut" lirihnya berbisik pada Johnny.
Johnny sekilas melirik Mark yang hanya menatap anaknya. "papa tidak akan berani memukul chenle lagi, sudah ada weharaboji disini" ucapnya menenangkan sang cucu.
Chenle menggeleng pelan "tidak.. papa suruh di luar saja weharaboji, lele takut..." Ucapnya, terdengar isakan pelan dari chenle.
Johnny menghembuskan nafasnya pelan kemudian melirik menantunya. "Mark.. tunggu diluar, aku akan bicara dengan mu setelah ini" ucap Johnny.
Mark sebenarnya ingin bicara dengan anaknya tapi dia lebih baik mengikuti apa kata ayah mertuanya dan menunggu di luar.
Tak lama jisung keluar dari Sana, hanya jisung. Dominant yang menjadi menantunya itu duduk di samping Mark.
"Papa kenapa bisa sampai menampar chenle?" Ucap jisung tanpa melihat Mark.
"Anak submisive satu satunya yang papa punya, apa papa lupa bagaimana chenle dulu? Jie akui jie yang membuat trauma chenle muncul untuk pertama kali dulu.. papa menyembuhkan chenle tapi papa juga yang membukanya sekarang.." jelas jisung pada Mark.
"Weharaboji Johnny akan membawa chenle.. apa papa mau berpisah dengan chenle?" Tanya nya.
"Papa.. jie tau chenle salah karna meninggalkan shuyu dan Hao, tapi maaf pa.. anak anak jie juga butuh ibunya.. jie tidak melarang papa untuk menyuruh apapun pada Chenle hanya saja.. papa berlebihan terlebih pada sesuatu yang bukan chenle perbuat" ucapnya.
"Jie mengikuti keinginan weharaboji Johnny, kami akan pindah pa."
Mark meremat tangannya saat mendengar ucapan terakhir dari jisung. "Kemana?" Tanya Mark yang akhirnya membuka suara.
"Tidak tau.. weharaboji yang mengurus segalanya" balasnya.
"Sampai kapan?" Tanya nya lagi. Si dominant kecil menggeleng "tidak tau.. mungkin sampai chenle siap untuk bertemu papa" jawabnya.
Mark kembali terdiam menatap kosong ke depan. Kesalahannya membuat keadaan memburuk, harusnya dia bisa menahan sedikit emosinya saat itu.
Hingga menjelang malam Mark akhirnya pulang ke rumahnya setelah Johnny mengatakan akan membawa chenle dan jisung serta anak anaknya menjauh dari Mark, jujur saja Mark merasa sedih mendengar itu tapi mau bagaimana lagi.
"Haechan..." Panggil Mark saat baru saja masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat istrinya yang berdiri di depan box bayi mereka. Istrinya itu terlihat sedang menyusui salah satu anak mereka.
"Chan.. ak__"
"Aku sudah mendengar dari Daddy, dan aku setuju soal itu" ucap haechan tanpa berbalik menatap suaminya.
"Tapi chenle akan jauh dari kita Chan.. aku.. aku tak mau melepas anakku" lirih dominant itu.
"Bukannya ini yang kau mau Jung, kau bisa menjaga kedua anakmu setelah ini tanpa gangguan dari putra sulungku" ucap haechan dengan menusuk.
"Kau mandilah, jangan menyentuh kedua anakku sebelum kau membersihkan diri" ucap haechan lagi.
Mark menghembuskan nafasnya pelan kemudian beralih ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Haechan berbalik menatap pintu itu dengan sendu. "Maaf kak.. tapi aku juga tak bisa membiarkan anakku hidup dengan orang yang menyakitinya.. dia begitu membanggakan mu tapi kau malah... huh..." Lirihnya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)