15.

15.1K 962 183
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Tubuh submisive itu bergetar menatah takut meremat tangannya sendiri. Perlahan tangan submisive itu terangkat memegang perut buncitnya seolah takut jika jisung menyakitinya.

"P-papa..."

"Papa....!!" Teriaknya panik, Mark yang sudah merasa ada yang aneh dengan anaknya pun langsung menghampiri nya dan menyembunyikan wajah mungil putranya dalam pelukannya.

"Ayo ke kamar.." ucapnya menenangkan sang putra namun tampak nya chenle tidak mendengarkan ucapan ayahnya. Kaki lelaki mungil itu mendadak kaku hingga mau tak mau membuat Mark menggendongnya menuju kamar.

"Apa chenle selalu seperti itu bear?" Tanya Johnny pada anaknya.

"Ini pertama kalinya separah ini dad" jawab haechan.

Mendengar jawaban sang anak membuat Johnny langsung melirik jisung. "Kau lihat apa yang kau lakukan?" Ucapnya dengan datar.

Jisung menunduk setelah mendengar ucapan dingin dari Johnny. "Bagaimana sekarang? Atau kita harus menunggu weharabojimu datang?" Lanjutnya lagi.

"W-weharaboji.."

"Dia sedang menuju kesini" balas Johnny

Tak ada yang tau bagaimana takutnya jisung sekarang, entah apa yang akan weharabojinya lakukan padanya.

"Kau mau jisung bertanggung jawab atas chenle Chan? Atau bagaimana? Semuanya aku serahkan padamu" ucap jaemin berbisik pada haechan.

Haechan menoleh ke arah jaemin yang duduk di sampingnya. "Aku tidak tau... Na.. aku bingung sekarang.. chenle begitu trauma atas kejadian itu.."

"Aku minta maaf.."

Disisi lain Mark sedang kesusahan karena menenangkan anak semata wayangnya yang terus meronta bak kesetanan

"Dia akan membunuh lele papa.. hiks.. dia datang... Lele takut"

Mark yang terus mendengar jeritan sang anak membuatnya mau tak mau menyuntikkan cairan ke dalam tubuh putranya dan seketika chenle tak sadarkan diri.

"Maaf sayang... Papa terpaksa" ucapnya mengelus rambut hitam putranya.

Ruang tamu rumah keluarga anak pertama Jung itu saat ini sedang meliputi hawa dingin. Bagaimana tidak, yuta kembali menghajar jisung habis habisan setelah dia datang.

Kini dominant itu sedang menatap jisung yang tengah di obati dengan ibunya.

"Bodoh.." ucap yuta tiba tiba.

"Kelakuan bodohmu itu menurun dari mana? Ayahmu? Atau bunamu?" Lanjutnya lagi.

"Mencintai ayden.. berkhayal jika yang kau setubuhi itu ayden.. kau lihat.. karna ulahmu submisive itu seperti itu?!"

Jisung hanya menunduk memegang tangan ibunya. "Dan sekarang kau masih mengharapkan cinta ayden! Jisung... Rasanya aku ingin sekali membunuhmu!"

Yuta yang terlihat masih sangat marah pada jisung lantas memberi satu tumbukan lagi di pelipisnya.

"A-aku.. aku akan bertanggung jawab weharab__"

"Bertanggung jawab katamu! Bahkan dia saja takut melihat mu bagaimana kau akan bertanggung jawab hah!!"

"Jung Jeno! Kirim putramu ini ke Jerman! Jangan ada yang menghubunginya selama 5 tahun! Dan kau jisung! Keluarga Jung dan keluarga ku tidak akan memberikan mu uang sedikitpun! Hiduplah disana sendirian walaupun kau harus menjadi gembel" jelasnya.

Jaemin membulatkan matanya saat mendengar ucapan ayahnya. Dia tau ayahnya tidak pernah bercanda dengan ucapan nya kali ini.

"A-ayah.."

"Jangan membela anak kurang ajar mu ini na..! Aku masih berbaik hati tidak membuatnya cacat!"

"T-tapi chenle.. bayinya.." cicit jisung dengan pelan.

"Buna akan membantu membesarkan baby jie.. ikuti saja perintah weharaboji hmm?" Balas jaemin dengan senyum sendunya.

"Janji sama buna jie bakal baik baik aja disana? Buna mau jie renungi kesalahan jie pada chenle mengerti?" Ucapnya berbisik

Jisung menatap mata ibunya sekilas kemudian mengangguk.

Ucapan yuta tak main main. Sehari setelah kejadian itu dia memang mengirimkan jisung cucu pertama nya ke Jerman sendirian, jisung bahkan tak membawa banyak uang, hanya uang dari jaemin sebesar seratus ribu won yang dibawanya.

Jaemin merasa tak tega jika anaknya pergi tanpa membawa apapun disana.  Sementara Mark dan keluarganya diminta untuk kembali ke Korea, tujuannya hanya satu agar mereka bisa merawat bersama bayi yang di kandung chenle.

Pasalnya chenle sampai sekarang seakan masih belum bisa menerima anaknya.


Ayden? Hubungannya dan jisung jelas selesai. Renjun memang sangat marah pada jisung karena mempermainkan anaknya, tapi dia juga memikirkan nasib anak sahabatnya yang jauh terluka di banding putra cantiknya.

Bagaimana hidup jisung disana? Dan bagaimana dengan kehidupan chenle selanjutnya?






TBC





100 koment kita langsung update again.
Note: gaboleh ada yang koment 'lanjut dan up' okeyy
Bye byee

'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang