🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Makan malam di keluarga Jung malam ini terlihat hening, haechan hanya mengunyah makanannya tanpa berbicara.
"Apa Daddy melewatkan sesuatu?" Tanya jaehyun merasa keanehan di antara yang lainnya.
"Jisung dimana?" Tanya jaehyun lagi, Taeyong memegang tangan suaminya untuk menghentikan pertanyaan sang suami.
Jaehyun menatap kedua anaknya secara bergantian. "Dimana daddymu yejun?" Tanya jaehyun pada yejun.
"Eum.. daddy ejun.. ada di kamar bersama mama" ucap yejun dengan polos.
Hingga tak lama jisung berjalan mendekat ke arah meja makan. "Dimana chenle?" Tanya jaehyun pada cucunya
"Di kamar haraboji, jie akan makan di kamar bersama chenle" ucap jisung menuangkan nasi di piringnya.
"Kenapa? chenle sakit?" Tebak jaehyun menatap jisung.
Jisung menggeleng, "biar mama bantu" celetuk haechan mengambil kan lauk di piring jisung.
"Yejun, setelah selesai makan langsung kembali ke kamar mengerti, mama belum bisa menemani kamu" ucap jisung pada anaknya.
"Mama masih sakit ya Daddy?" Tanya anak itu polos.
"Tidak.. yasudah Daddy akan kembali ke kamar, terima kasih ma" ucap jisung pada haechan, haechan hanya tersenyum kecil.
Dahi jaehyun menyingit menatap kepergian jisung. "Apa yang sebenarnya terjadi disini?" Ucap jaehyun menatap kedua anaknya dan juga menantunya.
"Haechan?" Panggil jaehyun mencari jawaban lewat menantunya.
Haechan hanya menatap ayah mertuanya sekilas. "Harus aku yang mengatakan pada Daddy mu atau kau sendiri yang bicara?" Ucap haechan tanpa melirik Mark.
"Haechanie.." panggil Taeyong, Taeyong kemudian bangkit dan membawa yejun pergi dari sana. Anak itu masih terlalu kecil untuk mendengar keributan orang dewasa.
Mark menghembuskan nafasnya pelan. "Baiklah.. aku minta maaf karna menampar chenle Chan.. aku tak akan melakukan nya ji__"
"Menampar siapa Mark?!" Ucap jaehyun mempertanyakan kalimat yang Mark ucapkan dengan nada dingin
"Kau menampar siapa? Kau menampar anakmu hah!!" Amuk jaehyun pada anak sulungnya.
"Dad.. aku tak akan melakukan ini jika dia tidak meninggalkan shuyu"
"Anakku hanya mengurus cucuku mark Jung! Kau.. kau sebagai ayah shuyu kemana hah?! Kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu sialan!!" Ucap haechan marah, bahkan submisive itu hampir menangis.
Jaemin mengusap lengan kecil haechan yang bergetar.
"Aku akan melihat kondisi cucuku dulu" ucap jaehyun kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar jisung dan chenle.
Jaehyun melihat ke arah dalam kamar jisung dari pintu yang sedikit terbuka, dimana cucu dominannya masih menyuapi chenle. Pandangan submisive itu kosong menatap depan dengan dohyon yang berbaring di ranjangnya dengan diapit dua guling.
"Jisung.." panggil jaehyun membuka pintu nya lebih lebar.
"Haraboji.." ucap jisung, jaehyun berjalan mendekat dan merendahkan tubuhnya agar setara dengan chenle.
"Sayang..." Ucap jaehyun mengelus tangan cucu submisive nya pelan. Namun tampaknya chenle enggan menjawab.
"Dari bangun tidur tadi chenle tidak bicara apapun haraboji" adu jisung pada jaehyun.
"Bawa chenle ke dalam mobil, kita akan membawanya ke psikiater" ucap jaehyun kemudian mengambil dohyon dan menggendongnya.
"Jae..." Panggil Taeyong saat melihat jaehyun berjalan dengan membawa dohyon di tangannya.
"Aku akan membawa chenle ke psikiater sayang.. tolong jaga dohyon sebentar hmm, jika membutuhkan sesuatu katakan pada jaemin jangan haechan. Kasian dia mengutus dua bayi sekaligus" ucap jaehyun di balas anggukan oleh taeyong.
"Apa kondisinya semakin parah?" Tanya taeyong dengan khawatir.
"Ini hanya perasaan ku Taeyong.. tapi kurasa trauma chenle muncul lagi.. ini akan bahaya untuk nya dan juga anak anak nya.." ucap jaehyun pada istrinya.
Taeyong terdiam sebentar, kemudian mengangguk. "Jae.. Johnny harus tau soal ini.. aku khawatir jika dia tau dari orang lain soal chenle, dia akan sangat marah" ucap taeyong pada jaehyun.
Jaehyun mengangguk. "Aku akan bicara dengannya nanti" balasnya.
Dan setelah nya jaehyun keluar menyusul jisung menuju mobilnya. "Dad.. aku ikut" ucap Mark mendekati ayahnya.
Jaehyun hanya diam menatap anak sulungnya. "Gunakan mobil mu sendiri, cucuku itu pasti takut melihat wajah ayahnya" ucap jaehyun dengan datar pada Mark.
.
Kondisi chenle tidak bisa di katakan baik. Gangguan kecemasannya kembali muncul setelah mendengar bentakan dari Mark.
Mark tak berkedip saat mendengarkan penjelasan sang dokter dengan jisung dan jaehyun yang berada di sisinya.
"Ini salahku.." lirih Mark menunduk di depan pintu ruangan anaknya.
"Haraboji.. papa.. jie akan masuk dulu" ucap jisung kemudian masuk ke dalam untuk menemui anaknya.
"Sekarang baru sadar? Sejak kapan kau mulai main tangan seperti ini Mark?" Ucap jaehyun menatap anaknya yang menunduk.
"Daddy tak pernah mengajarimu seperti ini kan, kau boleh memarahi chenle tapi tidak dengan main tangan son.." ucapnya menceramahi anaknya.
"Mark.. kau dengar Daddy" ucap jaehyun setelah melihat pundak kokoh itu bergetar.
"Mark..." Panggilnya memegang kedua bahu putra sulungnya.
"D-dad.... Hiks.. putraku.. hiks..."
Jaehyun menghembuskan nafasnya kemudian memijat keningnya pelan saat melihat anaknya menangis.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)