🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Sudah berbagai macam wahana mereka naikki, ahh ralat rata rata hanya chenle dan yejun saja, sementara jisung hanya menunduk anak dan ibu itu.
"Yejun senang?" Tanya jisung melirik anaknya yang sibuk dengan banyak mainannya di kursi belakang.
"Cenang Daddy.. becok becok.. kita halus main Agi tecana" ucap yejun dengan antusias.
"Baiklah.. boy.. terserah mu saja" ucap jisung kemudian melirik chenle yang terlihat kelelahan di sampingnya.
"Jika lelah tidurlah, aku akan membangunkan mu jika sudah sampai nanti" ucap jisung.
"Hmm.." dehem chenle kemudian submisive itu tertidur hari ini sangat melelahkan baginya.
Tak lama mobil terparkir di depan mansion mewah itu. Yejun sudah turun dengan membawa mainan nya yang di beli jisung di wahana bermain tadi.
"Chenle.." jisung mencoba membangunkan submisive itu dengan pelan.
Namun tampak nya submisive itu enggan untuk membuka mata yang membuat dominant itu berinisiatif untuk menggendongnya masuk ke dalam.
"Chenle kenapa jie?" Tanya Jeno yang masih sibuk dengan laptop di depannya.
"Kelelahan dad, terlalu banyak bermain dengan yejun" balas Jisung
Jeno mendongak menatap putranya kemudian mengangguk.
Jisung dengan perlahan meletakkan submisive itu di ranjang. "Tidur nyenyak dolphin" ucap jisung dia akan pergi namun chenle menahan tangannya.
"Hyung... Bisakah kau tidur dengan ku malam ini?" Tanya chenle dengan mata tertutup
Jisung terdiam menatap submisive itu. "Dia mengigau" ucap jisung kemudian.
"Tidak.. aku sadar.." lirih chenle kemudian membuka matanya secara perlahan.
"Tubuhku sangat sakit.. aku butuh pelukan" celetuk chenle entah sadar atau tidak.
"Aku bisa mati jika ketahuan oleh ayahmu dan weharaboji mu, akan aku telfon mama haechan saja" ucap jisung
"Tidak... Aku mau dengan mu Hyung.." rengeknya.
"Kau demam" ucapnya setelah meletakkan tangannya di kening submisive itu.
"Aku ingin pelukan.." ucapnya kemudian menarik jisung agar berbaring di sampingnya dan langsung memeluk dominant itu dengan erat
"Kau hangat hyung.." ucapnya dalam pelukan itu.
Jisung tersenyum kecil kemudian membalas pelukan submisive itu secara perlahan. "Kau tidak takut lagi dengan ku?" Tanya jisung dengan pelan.
"Tidak.. mama bilang aku harus melawan rasa takutku" jawab chenle dengan mendusel pada dada bidang jisung.
"Tapi di mobil tadi.. kau terlihat marah padaku"
"Itu karna aku takut, kau melakukannya di mobil dulu jika kau lupa" jawabnya cepat.
"A-ahh.. kau benar.. aku minta maaf.." ucap jisung.
"Hmm.." dehem chenle.
"Hyung... Kau nyaman" celetuknya secara tiba tiba.
"Maka peluklah aku.." balas Jisung.
"Terima kasih sudah menjadi ayah yang hebat untuk yejun selama tiga hari ini" ucap chenle kemudian mendongak menatap dominant itu.
"Yejun sudah menerima ku.. lalu kau.. si cantik ini kapan akan membuka hatinya untukku?" Tanya jisung mencolek hidung mancung submisive itu.
"Kau tidak menyukai ku dulu.. lalu untuk apa aku mengizinkanmu untuk masuk sekarang?" Tanya chenle.
"Dulu aku buta.. dan sekarang aku sadar.. submisive yang melahirkan anakku ini adalah submisive tercantik kedua setelah bunaku" ucapan jisung membuat chenle langsung memukul dadanya.
"Apa selama di Jerman kau selalu menggunakan kata kata gombalan seperti ini? Sudah berapa submisive yang kau beri gombalan seperti ini Jung jisung?" Tanya chenle
"Tidak ada.. aku yang pertama.. bahkan dulu saat bersama ayden.. aku tak seperti ini.." balas jisung.
"Benarkah? Apa ucapan dominant buaya seperti mu harus di percaya? Aku tidak yakin"
"Jika begitu aku akan meyakinkanmu tuan putri" balas Jisung dengan terkekeh pelan.
"Jika aku tidak mau Luluh bagaimana? Apa kau akan menyerah?" Tanya chenle
"Belum terpikir kan. Mungkin jika kau benar benar tak mau membuka hatimu untukku" balas Jisung membuat chenle terdiam menatapnya.
"Kenapa? Apa ucapanku salah? Aku minta maaf"
Chenle menggeleng "tidak.. aku hanya berfikir saja" ucap chenle.
Terjadi keheningan beberapa menit di antara keduanya dengan chenle yang masih memeluk jisung bahkan sebaliknya.
"Hyung.. yejun.. dia meminta adik padaku kemarin" ucap chenle membuat jisung menghentikan gerakannya yang tadinya dominant itu lakukan adalah mengelus Surai hitam chenle.
"Yejun tidak mengatakan apa apa padaku?" Ucap jisung.
"Aku melarangnya, akan aneh jika kau mendengar itu langsung dari anakmu" ucap chenle dengan pelan.
"Lalu? Artinya aku harus menikahi mu dulu bukan? Suruh anak kita bersabar sampai daddynya bisa meyakinkan mamanya" ucap jisung dengan senyum lembutnya.
Chenle mendongak menatap jisung.
"Hyung... Kau tak mau membuatnya sekarang?"
TBC
Gmn gmn? Koment dong!!
200 koment update again Yee, selamat membaca
Note spesial untuk meme dan apel di harap kan untuk tidak ribut, terima cash
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)