40.

10.6K 765 130
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Jadi siapa namanya?" Tanya jaemin sambil menimang cucu keduanya.

"Dohyon bun Jung dohyon" ucap jisung menatap ibunya.

Jaemin mengangguk "wajahnya, wajah chenle" celetuk jaemin dengan mengusap kening cucunya.

"Mama echan bagaimana Bun?" Tanya chenle dengan suara seraknya.

"Mama haechan sedang diperiksa dia ingin melihatmu sekarang paling sebentar lagi sampai" ucap jaemin menatap menantunya dengan senyuman.

Hingga tak lama haechan datang dengan duduk di kursi roda yang di dorong oleh Mark.

"Aigoo.. cucu mama" ucap haechan menatap bayi yang di gendong oleh jaemin.

"Namanya siapa?" Tanya nya lagi melirik Sang anak.

"Dohyon.." ini bukan chenle yang menjawab melainkan jaemin. Haechan tersenyum ketika jaemin merendahkan dirinya untuk memperlihatkan cucu keduanya.

"Wahh.. nanti adik adik kamu ada temennya dong" celetuk haechan pada sekilas melirik chenle.

"Gak adil" ucap chenle dengan bibir yang mengerucut.

"Dulu lele gak ada temennya kenapa sekarang adik lele ada?" Ucapnya tak terima.

Haechan tertawa mendengar Omelan sang anak, Mark yang berdiri di belakang sang istri hanya menggeleng kan kepalanya.

Malamnya haechan meminta untuk satu ruangan dengan sang anak chenle, agar tidak repot nantinya.


Malam ini haechan menimang anak perempuannya yang terus menangis dengan chenle yang terus memandangi ibunya.


"Apa wanita selalu seperti itu? Bahkan dari bayi saja sudah cerewet" celetuk chenle tiba tiba.

Haechan melirik chenle dan menggeleng "namanya masih bayi, bayi pasti menangis mau itu perempuan atau laki laki" ucap haechan menjelaskan pada sang anak.

"Tetap saja cerewet" ucapnya, submisive yang lebih kecil kemudian melirik ke arah box bayi yang berisi adik laki lakinya.

"Halo aja diam dari tadi" lanjutnya menatap adik laki lakinya. "Shuyu sepertinya ingin dengan papa le" ucap haechan.

Haechan kemudian langsung mengambil ponselnya dan menelfon suaminya, tadi Mark dan jisung bilang ingin makan malam. Tapi hingga sekarang kedua dominant itu belum juga menampakkan diri.


Cukup lama haechan menunggu hingga akhirnya Mark dan jisung kembali. Haechan langsung memberikan shuyu bayi perempuan mereka pada Mark.


Mark dengan telaten menimang anak perempuan satu satunya di keluarganya dengan hati hati. Tak menunggu waktu lama bayi itu terlelap dalam gendongan ayahnya.


Chenle menganga melihat kelakuan adik perempuan nya, keajaiban dunia pikirnya.


"Kenapa dia pilih kasih sekali?" Celetuk chenle dengan sinis. "Bukan pilih kasih, tapi shuyu anak papa. Dia hanya mau tidur dengan papa" ucap Mark memberi beberapa kecupan di kening sang bayi.


"Apa apaan itu?! Chenle dan Hao juga anak papa! Bukan hanya shuyu!" Ucapnya dengan suara kuat menatap Mark dengan jengkel.

"Tidak, anak papa hanya shuyu" ucap Mark tak memperdulikan teriakan anaknya.


Bibir anak yang paling besar melengkung kebawah. "Hyung..! Setelah lele pulang ayo pergi dari Korea, kita tidak usah tinggal disini" tepat setelah mengatakan itu chenle langsung kembali berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut rumah sakit.


Jisung membuang nafasnya pelan kemudian menghampiri sang istri. "Sayang..." Ucapnya mengusap kepala chenle yang sedikit keluar.



Plakk

"Jangan bicara begitu dengan anak sulungku!" Marah haechan pada suaminya.

Mark terkekeh kemudian meletakkan anak perempuan nya dalam box bersama dengan hao anak laki lakinya.

Ayah tiga anak itu langsung menghampiri chenle yang masih enggan membuka selimutnya.

"Chenle..." Panggil mark dengan suara lembutnya.


"Tidak usah bicara dengan lele, anak papa hanya shuyu bukan lele atau Hao" ucapnya.

Mark melirik haechan. 'selesaikan!' ucapnya tanpa suara, namun haechan memberi tatapan tajam pada suaminya


"Baiklah baiklah.. maafkan papa, anak papa ada tiga chenle, Hao dan juga shuyu" ucapnya menjelaskan pada sang anak.

"Bohong!"

"Sungguh.. chenle anak papa yang paling manis, Hao anak papa yang tampan lalu shuyu anak papa yang cantik, kalian bertiga anak papa" ucap Mark mengelus rambut hitam sang anak.


Chenle perlahan menurunkan selimutnya, matanya beradu tatap dengan mata sang ayah.


"Papa tidak akan pilih kasih kan?" Tanya chenle dengan menggembulkan kepalanya.

"Tentu tidak.., kasih sayang papa hanya untuk kalian bertiga" ucap Mark.


"Lalu mama?" Tanya chenle melirik ibunya sekilas.

"Mama... Mama mendapatkan cinta papa" ucap Mark, "jangan seperti ini lagi sayang.. hmm.. chenle sudah besar sudah punya anak, apa kata yejun nanti jika melihat ibunya seperti ini hmm?" Ucap Mark.


Chenle terdiam kemudian menunduk. "Maaf papa" ucap nya dengan sangat kecil.


"Tidak apa apa.. mengerti hmm jangan diulangi"










TBC

Yuhu..... Siapa yang nunggu nih??
Hari ini aku update nih, spesial birthday akuu💗 selamat membacaa







Spam koment!
(No absen)



100 koment, next again!!







'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang