🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Jaemin Tak bersuara saat menemui anaknya padahal jelas terlihat jisung terluka parah akibat pukulan jaehyun yang tidak main main.
Ibu satu anak itu hanya menatap putranya yang sedang duduk menghadap ke arahnya dan Jeno.
"D-dad.. aku tak meniduri chenle" ucapnya
"Ya.. kau memperkosanya, apa kau sadar? Kau menghancurkan chenle jisung! Ini kenapa aku melarangmu untuk meminum alkohol"
"Aku..."
"Buna kecewa jie.."
Jisung yang tadinya menunduk langsung menatap ibunya setelah mendengar ibunya mengeluarkan kalimat itu.
"Buna tidak akan membiarkan mu untuk menemui chenle setelah ini. Urusan chenle.. biar buna yang mengurusnya.. kau.. bersiaplah, harabojimu dan weharaboji chenle tidak akan membiarkan mu tenang, buna yakin itu"
Tepat setelah mengatakan itu jaemin langsung keluar dari kamar jisung, Jeno menghembuskan nafasnya pelan melihat kepergian istrinya.
Bukan ini yang mau dia dengar dari jaemin.
"Jadi chenle hamil ya Daddy?" Tanya jisung dengan suara sangat pelan.
"Putuskan ayden setelah ini" ucapan Jeno langsung membuat jisung mendongak ke arahnya.
"Tidak.. jie mencintai ayden"
"Tapi dia akan terluka jika kau seperti ini! Coba saja kau bayangkan jisung!"
Jisung terdiam menunduk saat mendengar bentakan ayahnya. "Putuskan ayden!" Ucap Jeno menekankan dua kata itu.
"Persiapkan dirimu untuk besok" lanjutnya lagi kemudian keluar dari kamar anaknya.
Tangannya mengepal, kenapa dia harus memutuskan ayden. Itu adalah ketidak sengajaan, jika dia sadar dia juga tak mungkin melakukan ini pikirnya
🌻🌻🌻
Byurrr
Jisung terbangun saat seseorang mengguyurnya dengan air dan membuatnya terkejut.
"Akhirnya kau bangun"
Deg
Seketika tubuhnya merinding saat melihat Johnny berada di depannya sedangkan ayahnya dan haraboji nya berdiri di ambang pintu.
"W-weha___"
Bughhh...!
Bughhh..!
Bughhhhh...!
Prankkk...!!!
BRAKKK..!!
Johnny menghajar jisung habis habisan, dia bahkan tidak segan segan membenturkan vas bunga ke kepala dominant kecil itu dan yang terakhir dia mendorong kepala jisung hingga mengenai ranjang kayunya.
Nafas Johnny tak terkontrol saat melihat jisung. Kondisi jisung sangat memprihatinkan darah mengalir dari kepalanya. Namun tampak nya kedua dominant yang memperhatikan dari tadi Enggan untuk menengahi atau bahkan menyuruh Johnny untuk berhenti.
"Aku membela cucuku mati Matian dari para bajingan di luar sana! Dan ternyata kau...!
Bughhhh...!!
Bughh..!
Bughh..
"Johnn..!" Ten berlari menghampiri suaminya yang sedang mengamuk kesetanan disana.
"Sudah.. sudah.." ucap Ten menarik suaminya kemudian memeluknya erat.
"Sudah... Ini tak akan menyelesaikan masalah Johnn.." ucapnya.
"Ayo cari jalan keluar untuk chenle.. tidak seperti ini.." ucapnya.
Johnny membuang nafas kasarnya kemudian melirik jisung yang sudah tak bertenaga lagi.
"Turun! Temui aku di bawah!" Ucap Johnny.
"Aku tau kau bukan dominant yang lemah Jung jisung!" Lanjutnya sebelum benar benar menghilang dari kamar jisung.
Jaehyun menepuk bahu Jeno. "Bantu dia" ucap jaehyun.
Jeno berjalan menghampiri anaknya membantu anaknya untuk bangun "Daddy sudah berkata tadi malam untuk mempersiapkan dirimu kan" ucap Jeno.
"Bangun..! Temui weharaboji chenle di bawa.." ucapnya
"Ayden.. dia juga ada di bawah" lanjut Jeno yang membuat jisung langsung menatap ke arahnya.
"D-dad..."
"Kau tau jisung.. aku tak pernah main main dengan ucapanku" balas Jeno.
Mendengar ucapan ayahnya jisung langsung berlari keluar tanpa memperdulikan kondisinya.
Langkahnya terhenti saat melihat ayden menangis di pelukan bundanya.
"Ayden..." Panggil jisung berjongkok di hadapan bundanya dan kekasihnya.
"Ayden dengar kan aku itu hanya ketidak sengajaan.. aku hanya mencintaimu.. aku tak mencintainya ayden.. bahkan.. bahkan saat aku melakukan itu... Bayangan mu yang ada di pikiranmu" jelas jisung panjang lebar berusaha memegang tangan submisive kesayangannya
"Ayden... Percaya padaku... Ak__"
Bruhhh
Sebuah tendangan dari samping menghentikan kalimatnya. Dan membuatnya langsung tersungkur.
"Apa yang kau katakan bajingan!! Kau membayangkan tubuh submisive lain saat memperkosa cucuku hah!!"
Bughh...!
"Bajingan kecil ini! Apa aku harus membunuhmu dulu hah..!!!"
Johnny yang terlampau emosi dengan jisung langsung mencekiknya hingga dominant kecil itu memukul tangannya beberapa kali.
"P-paman.." ucap jeno saat melihat wajah anaknya sudah sangat memerah.
"Euh... H-hah.. hahh..." lengah jisung saat tangan kekar Johnny terlepas dari lehernya
Bughhhh....!!
"Dipastikan kau bersujud di kaki cucuku, dengar itu Jung jisung"
Ucap Johnny sembari memandang jisung yang sudah akan kehilangan kesadaran.
TBC
3x update cemiwiw, tinggalin koment yang banyak yee
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)