41.

9.1K 732 181
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻








Berbulan bulan berlalu. shuyu, Hao dan dohyon kini tumbuh menjadi bayi bayi gembul yang terlihat lucu di mata tiga keluarga itu.


Terlebih Hao yang memiliki tubuh lebih gempal di antara ketiganya.


"Kak.... Papa titip Hao sama shuyu bentar ya, rekan kerja papa telfon" ucap mark pada anak sulungnya yang tengah bermain dengan anak keduanya.


"Papa lama gak? Lele gak bisa kalo ngejagain langsung tiga bayi begini" ucap chenle menatap ayahnya.

Mark menggeleng "Enggak lama kok, bentar aja. Jagain adeknya bentar ya" ucap Mark, chenle bahkan belum menjawab namun ayahnya itu langsung berlari ke tempat yang lebih tenang untuk mengangkat telfon.


Chenle menghembuskan nafasnya pelan. "Kalian jangan nakal, awas ya kalo nakal. Aku pukul nanti" ucap chenle dengan iseng menatap kedua adiknya yang tertawa random sambil merangkak dan mengguling.





"MAMAAAAAA.....!!!" teriak yejun dari bawah membuat chenle seketika terkejut.


"Mama diatas sayang" ucap chenle membalas teriakan anaknya.


"Hiks.... Mamaaaaaa.... HUWAAAAA....!!"


Ohh tidak yejun menangis, apa lagi kali ini pikir chenle, chenle sekilas menatap kedua adik kecilnya yang masih merangkak. "Hanya sebentar, tidak apa apa..." Ucapnya kemudian turun untuk mengecek anak sulungnya yang menangis.


"Ada apa.. astagaa...!" Panik chenle saat yejun sudah dalam kondisi kaki yang terluka.

"Ini kenapa?" Tanya nya lagi membawa anak sulungnya kedalam gendongannya.


"Ejun jatuh dali cepeda hiks.. sakit..." Isaknya dalam gendongan ibunya.

Chenle menghamburkan nafasnya pelan kemudian membawa anaknya untuk duduk di sofa.


"Tunggu disini sebentar, jangan menangis yejun sudah besar mengerti malu dengan adik" ucap chenle memberitahu Sang anak, yejun mengangguk dengan bibir yang mengerucut.

Chenle mengelus rambut hitam sang anak dan berjalan ke arah dapur mengambil air untuk membersikan luka anaknya dan juga p3k.


Yejun terus meringis saat ibunya mengolesi obat merah di sekitaran lututnya.


"Kenapa bisa sampai jatuh?" Tanya chenle melirik anaknya.

"Maaf mama.. ejun nda hati hati.. tadi ejun coba coba lepas tangan bawa cepedanya" ucap yejun dengan menunduk.

"Kenapa? Yejun tau kan itu berbahaya?" Ucap chenle. Si kecil mengangguk "maaf mama.." cicitnya dengan pelan.

"Jangan di ulangi lagi, jika Daddy tau pasti Daddy akan marah pada yejun mengerti" ucap chenle di balas anggukkan oleh sang anak.

Semua berjalan normal hingga...



Dubrakkkk...!



'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang