36.

10.9K 749 170
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Aku pengen mangga deh kayaknya"

Deg

Mata Mark yang tadinya sudah terpejam kini terbuka kembali. "Haechan.." lirih Mark melirik sang istri.

Haechan menatap suaminya menggunakan puppy eyes nya "kak Mark.. bisa Carikan echan mangga gak hehe" ucapnya.

Mark mengusak rambutnya kasar, ini sudah tiga kali dia bolak balik hanya untuk memenuhi keinginan istrinya.
"Hanya mangga tidak ada yang lain?" Tanya Mark,

Haechan mengangguk, "hanya mangga kak, janji" ucapnya membuat Mark mengangguk kemudian pergi keluar dari kamarnya.

Haechan tersenyum dan mengelus perut besarnya "kau sering merepotkan papa.. untung saja papa tidak marah baby.." ucapnya

Jangan kaget! Usia kandungannya memang sudah menginjak usia 7 bulan.

Mark berjalan menuruni tangan, matanya menatap menantunya yang sedang membuka pintu. "Mau kemana?" Tanya Mark

Jisung menoleh "chenle.. minta susshi pa.. jie mau mencarinya.. tapi dimana jam segini yang masih buka ya pa?" Tanya jisung pada Mark

Mark menghelakan nafas nya "bareng papa aja, papa juga nyari mangga" ucap Mark

"Mama haechan ngidam?"

"Bukan.. buna mu yang ngidam, ya jelas istrikulah" ucapnya jengkel.

Mark dan jisung terus mengelilingi jalanan Seoul yang sepi, sushi milik jisung sudah dapat sekarang giliran mangga pesanan haechan yang belum dapat.

Hingga, jisung memberhentikan di tepi jalan "pa.." ucapnya menunjuk sesuatu.

Mangga! Mangga itu masih bergelantungan di pohon.

Mark segera turun dia menatap buah itu sekilas kemudian mencari security dan meminta izin.

jisung yang memetiknya melihat bagaimana tingginya pohon itu di tambah Mark yang memang sudah tidak muda lagi.

Mereka sampai dirumah dengan haechan yang chenle yang sudah menunggu di depan tv.

"Kenapa lama sekali sih" omel chenle kemudian mengambil kemasan yang di pegang oleh suaminya.

Mark menggeleng "kamu tunggu disini biar aku yang kupas" ucapnya kemudian langsung berjalan menuju dapur.

"Ternyata menyusahkan" ucap jisung yang merebahkan dirinya di karper.

"Apanya yang menyusahkan?" Tanya chenle dengan mulut penuh.

"Tidak... Aku ingin tidur le.. apa sudah boleh?' tanya jisung.

"Setelah aku selesai makan" ucap chenle, terdengar dengusan dari jisung tapi chenle memilih untuk tidak peduli.

Mark datang dengan membawa buah mangga yang sudah di kupas kemudian memberikan pada haechan.






.

Jam sudah menunjukan pukul 03 dini hari, jisung sudah sangat mengantuk dan memilih untuk langsung tidur.

"Hyung..." Rengek chenle menggoyangkan lengan suaminya

"Hmm.. apa lagi sayang.." ucapnya tanpa membuka mata.

"Hyung... Lele mau di peluk" ucapnya dengan bibir mengerucut, jisung tersenyum kecil mendengarnya kemudian menarik istrinya ke dalam pelukannya.

"Udah ya.. sekarang kita tidur.. aku besok ada janji sama weharaboji Johnny" ucap jisung

"Janji apa?" Tanya chenle

"Perusahaan.. ada yang mau di omongi sama aku" ucap jisung.

Chenle mengangguk kemudian memainkan baju suaminya. "Hyung.. Kita gak mau cari nama untuk baby? Dulu.. waktu yejun seusia baby lele sudah memberi nama sama mama haechan."

"Iya.. nanti kita pikirkan ya, sekarang sudah sangat malam.. kita tidur yaa.." bujuk jisung.

"Lele belum ngantuk.." ucapnya

"Hyung... Jik_"

"Chenle plis.. aku sangat ngantuk sekarang..." Ucap jisung dengan nada kesalnya. Yang benar saja, ini sudah pukul berapa.

Chenle terdiam sebentar kemudian tersenyum kecil. "I-iya Hyung.. ayo tidur" ucapnya kemudian membalikkan badannya dan tertidur dengan membalikkan badannya. Tidur membelakangi suaminya.

Padahal tadinya submisive itu ingin tertidur di pelukan sang suami. Tapi dia memilih memendam keinginannya.

Jisung tak ambil pusing dia langsung saja memejamkan matanya tanpa memeluk sang istri.

Hingga pagi hari tiba, chenle merasa terganggu dengan suara grasak grusuk memaksanya untuk membuka mata.

Matanya teralih pada jisung yang siap dengan stelan jas kantor. "Hyung..." Ucapnya sembari mengucek matanya.

Jisung melirik sang istri sekilas "aku buru buru.., aku akan sarapan di luar. Jaga dirimu sayang.." ucap jisung kemudian keluar dengan terburu buru.

Chenle tak bisa tinggal diam, dia bangkit dan menyusul sang suami dengan terburu buru.


"Hyung...!!" Rengeknya mengejar sang suami. Namun telat jisung sudah menjalan kan mobilnya.

"Aku belum memberikan ciuman.." lirihnya memandangi mobil jisung yang perlahan menghilang.

Tangan mungil itu teralih mengelus perut besarnya "Daddymu semakin aneh baby..." Ucapnya dengan sendu

Ya.. semoga ini hanya perasaannya.





TBC



Next? 150 koment


Haii... Sorry yah aku baru update sekarang! Tubuh aku udh baikan sekarang jadi udh bisa update kayak biasa.

Selamat membaca

Bye bye..!!!





'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang