11.

14K 906 93
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"D-dad.." ucap Jeno terbata saat melihat ayahnya menatapnya bergantian dengan jaemin.

"Ada apa?" Tanya jaehyun lagi kemudian duduk di samping putranya.

"Kalian bertengkar?"

Pertanyaan itu langsung di balas gelengan cepat oleh Jeno.

"Jeno menyembunyikan sesuatu bersama Mark dad, dan aku tak boleh tau" Adu jaemin pada jaehyun.

"Bersama Mark?" Tanya jaehyun dengan menaikkan satu alisnya.

"M-masalah dominant dad, Daddy tau.." ucapnya

Jaehyun terdiam sebentar kemudian mengangguk paham. "Sudahlah na.. biarkan Jeno menyimpannya sendiri, mengenai dominant ini biasanya lebih privasi"

Jaemin menyingitkan keningnya saat mendengar ucapan ayah mertuanya. Tidak nyambung pikirnya.

Submisive kecil itu menghembuskan nafasnya. Jika sudah seperti ini bukankah lebih baik dia menunggu saja?

Ayden meremat tangannya saat jisung belum juga melepas pangutan bibirnya.

"Eunghh..." Lenguhnya dalam ciuman itu.

"Hah... Hah..."

"A-apa tidak apa apa seperti ini?" Kaku ayden saat jisung melepas ciumannya.

"Kenapa hmm? Apa yang kau takuti sayang?" Tanya jisung mengelus pipi ayden dengan lembut.

"H-hyung... Aku takut jika mama marah.." cicitnya saat jisung sudah menyusup ke celah leher submisive kecil itu.

"Tidak... Mama dan buna tidak akan tau jika kau tidak mengatakan apapun" ucapnya sembari memberi ciuman kecil di leher ayden

Mata ayden melebar saat jisung mengigit lehernya, dengan cepat submisive itu mendorong kuat jisung hingga tak sengaja mengenai jendela mobil

"Hyung...! Kita harus pulang sekarang" ucap ayden membenarkan kancing kemejanya.

"Ayden... Aku ini kekasihmu kan..?" Ucap jisung sembari mengusap keningnya.

"I-iya.. tapi Hyung ini sudah larut, mama dan papi akan memarahiku nanti, antar aku pulang sekarang Hyung" ucapnya.

Jisung menghembuskan nafasnya saat mendengarkan ucapan ayden. Sekilas dominant itu melirik bawahnya.

"Sial!" Batinnya.

Benar saja, sesampai nya di rumah terlihat renjun yang berdiri di depan pintu dengan melipat tangannya di dada sementara guanlin terlihat memijit keningnya.


"Sudah jam berapa ini? Kenapa selalu pulang larut ayden..!!" Omel renjun saat ayden dan jisung berjalan mendekati mereka.

"Maaf aunty injun.. tadi.. ayden dan jie keasikan main di rumah.. maaf karna sudah telah mengantarkan ayden aunty" ucap jisung pada renjun.

"Kau sadar? Astaga.. bagaimana bisa? Jisung! Jika kau melakukan ini lagi pada ayden aku akan melarang ayden untuk bertemu dengan mu, mengerti!" Ucap renjun membuat jisung menelan air liur nya beberapa kali.

"I-iya aunty.." jawab jisung tergagu

Setelah mendengar jawaban jisung renjun langsung menarik ayden untuk masuk dan meninggalkan dua dominant itu disana.

Guanlin memegang bahu jisung "jangan di herankan, aunty mu memang seperti itu jika mengenai ayden" ucapnya

"Iya paman"

"Hmm sekarang pulang lah dan hati hati di jalan" ucap guanlin lagi.






🌻🌻🌻




Chenle terus gelisah dalam tidurnya. Tangannya memukul angin angin di depannya. Bayangan jisung memperkosa nya dulu masih terlintas jelas di ingatan nya

Keringat membasahi keningnya, kepala submisive itu terus menggeleng ke kanan dan ke kiri.

"T-tidak... Aku bukan.. aku lele.. s-sakit..."

"AKHHHH sakit hiks.. bukan aku.... Hiks..."

"Chenle....!" Haechan menggoyangkan lengan anaknya dengan sedikit kuat. Dia terkejut saat mendengar anaknya berteriak dan memutuskan untuk langsung menghampirinya.

"Chenle...!!!"


Teriakan haechan berikutnya membuat submisive itu tersadar dan terbangun dengan nafas terengah

"M-mama.." ucap chenle.

"Mimpinya datang lagi ya?" Tanya haechan dengan mengelus rambut hitam anaknya.

"I-iya.. lele takut.." cicitnya menghambur ke pelukan sang ibu.

"Tidak apa apa.. ada mama disini... Tidak ada yang berani lagi dengan chenle sekarang hmm" haechan terus berusaha menenangkan sang anak dengan menangis.

Sementara Mark memandang pemandangan itu dari depan pintu. Kemudian merogoh sakunya saat mendengar panggilan masuk

"Hmm.. Jen"

Jeno lah yang menelfon nya.

'mark.. aku hanya ingin bertanya mengenai cucuku'

"Chenle baik dan anaknya juga, apa terjadi sesuatu disana?"

'aku tak tau lagi bagaimana memisahkan jisung dan ayden'

'mereka semakin dekat? Jika begitu biarkan saja'

'tidak! Bagaimana bisa kau membiarkan putraku lepas tanggung jawab seperti itu'

'huh.. kondisi chenle justru akan memburuk jika dibiarkan hidup bersama jisung, sampai sekarang.. dia masih trauma dengan semuanya'

'maaf..  aku tak bisa menjaga putraku Mark..'

'tidak.. kau sudah berhasil Jen.. lagian itu sudah berlalu. Kau masih menjaga amanahmu kan? Tidak ada yang tau mengenai chenle kan?"

'tidak.. semuanya aman' ucapnya


Percakapan kedua saudara itu terus berlanjut bahkan Jeno tidak sadar jika ada seseorang yang mendengar percakapan mereka dengan tangan yang terkepal di bawah.





TBC




Tinggalkan koment yang banyak untuk double up💚

'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang