"Rainey, gue pulang." Juna membuka pintu kamar apartemennya.Rainey keluar dari kamar mandi dengan memakai baju sexy yang Juna belikan waktu pertama kali ia datang.
"You're so hot, baby girl!" Bisik Juna membuat Rainey menelan salivanya.
"Gue mandi dulu, wait for me."
Rainey mundar-mandir merasa gugup karna ini pertama kalinya ia melakukannya dengan keinginannya.
"Maaf, nunggu lama." Peluk Juna dari belakang.
Harus apa gue sekarang? -batin Rainey.
CUP!
Juna memulainya terlebih dahulu, mencium bibir sexy milik Rainey.
GRAB!
"Arghh." Juna mengerang ketika kedua tangan Rainey meremas bokongnya.
"Kemarin, sakit ya kak?"
"Iya, elus ya biar gak sakit lagi." Pinta Juna. Rainey melakukannya.
Seraya bokongnya di remas, Juna kembali mencium bibir Rainey.
Juna melepas handuk yang melingkar di pinggangnya.
"Sayang."
"Hm?"
"Kesini." Juna menuntun Rainey, ia duduk di sofa dengan mengangkang.
"Kulum."
"I-ini?"
"Iya, sayang."
Rainey dengan ragu terduduk di depan Juna.
"Mpph." Namun, Juna menarik kepala Rainey hingga juniornya masuk ke dalam mulut Rainey.
"Hmmpp, fuck!" Desah Juna merasakan kenikmatan seraya tangannya terus menekan kepala Rainey.
"Mpph." Desah Rainey.
"Aakhhhh." Cairan Juna terus menerus keluar memenuhi mulut Rainey hingga menyembur ke wajahnya.
Rainey menarik nafasnya, pinggangnya di tarik oleh Juna duduk di pangkuannya.
"Aakhhhh." Desah Rainey saat Juna memainkan payudaranya satu persatu.
"Fuck me, Rainey! Please!" Pinta Juna.
Rainey perlahan memasukkan junior Juna ke dalam kepunyaannya.
"AKHHH MMPHH." Rainey terus menerus menggerakkan pinggulnya.
"UUKHHH." Juna mendesah dibuatnya.
CUP!
Juna menciumi leher Rainey dengan brutal dan kedua tangannya meremas bokong Rainey.
"Mpphhh." Bunyi decakan berasal dari bibir mereka.
"AAKHH AKHHH."
"MMPPHH UKHH FUCK!" Juna mendesah kembali, keduanya klimaks.
Juna, menggendong Rainey dan menidurkannya di ranjang. Kini giliran Juna yang bermain.
Juna mengangkat kedua kaki Rainey dan mengaitkannya di lehernya. Ia terus melakukan penetrasi di dalam sana dengan ritme yang menjadi lebih cepat.
"MMPHHH." Desah Rainey.
"Akhhh, nikmat?"
"Aakhhh i-iya AAKHHH." dada Rainey membusung karna merasakan kenikmatan ketika junior Juna memasuki penuh ruang sempitnya.
"Fuck me again, baby girl!" Juna membalikkan posisi. Kini Rainey berada di atasnya.
"Mmphh." Juna tidak ingin menganggurkan gundukan kenyal yang memantul terus di depan matanya, ia mainkan putingnya lalu dihisaplah dan digigit dengan penuh sensasi.
"ARGH K-KAK JUNA." Erang Rainey.
Rainey tidak ingin kalah, ia meremas dada bidang milik Juna.
"ARRGH FUCK, RAINEY AAKH." Erang Juna.
Entah mengapa Rainey merasa senang melihat Juna terlihat sangat puas. Ia percepat gerakan di dalam sana, membuat Juna membuka mulutnya.
"FUCK, ARRRGH HABISI GU-E AAKHH SHIT!" Erang Juna.
"Mpph akhh." Desah Rainey.
"Aakhh akhhh AKHH Mpphh."
"UKHHH HMMPP."
Desah keduanya saat mencapai klimaks untuk kedua kalinya. Juna benar-benar diisi penuh energinya oleh Rainey. Dan Rainey pun malam ini sangat menikmati menggerayangi tubuh Juna.
"Is your energy body fully charged?"
"You're so wild, Rainey. But, Thank you."
CUP!
Juna mengecup singkat pundak Rainey yang sedang ia peluk. Diam-diam Rainey tersenyum di baliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEON
Romance[Completed] harap bijak, di bawah umur mohon tinggalkan jika tidak dosa di tanggung sendiri 🔞 || seorang gadis yang pergi dari rumah bertemu dengan seorang lelaki asing yang siap menampungnya "you have to be my charger!" , bagaimana kisah selanjut...