"Siapa, kak?""Paket."
"Oh."
"Pake sekarang."
Rainey membuka tas yang berisikan dress pendek berwarna merah yang anggun.
"Nagapain pake dress di rumah sih, ada-ada aja lo."
"Gue mau ajak lo ke suatu tempat."
"Kemana? Kenapa harus pake dress?"
"Pake dulu aja, nanti lo tau sendiri."
Rainey mengangguk dan masuk ke dalam kamar untuk memakai dress yang Juna belikan.
"Kak, bantuin."
Juna masuk dan melihat Rainey kesulitan menaikkan resleting dressnya.
"Tangan lo mungil banget sih. Jadi gak kesampean."
"Dih, gue tuh gak pendek. Cuma karna gue di samping lo aja makannya gue keliatan kecil."
"Hahaha iya iya."
Rainey berbalik menghadap Juna. Juna tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Rainey karna malam ini terlihat sangat cantik.
"Sekali aja."
CUP!
Juna dan Rainey berciuman sebelum berangkat ke suatu tempat.
Loh loh bentar, ini rumah kaya gak asing deh. -batin Rainey.
"Balik, lo?" Tanya Harel.
"Cuma sebentar."
"Siapa?"
"Nanti gue jelasin."
Juna membawa Rainey ke dalam rumah.
"Bang, panggilin Ayah."
"Hadeuh nyuruh mulu, ya ya ya."
Tak lama Raden datang menghampiri Juna.
"Seperti yang saya bilang kalau saya sudah menikah. Ini istri saya."
Rainey membulatkan matanya melirik Juna. Ia tidak mengerti dengan situasi saat ini. Mengapa Juna menyebut bahwa dirinya adalah istrinya?
"Siapa namamu?"
"Ra-Rainey om."
"Hm, panggil Ayah saja."
"Tap-" Rainey melirik ke arah Juna dan Juna mengangguk.
"Iya Ayah."
"Sudah berapa lama menikah dengan anak saya?"
"Sudah 3 bulan, Ayah."
"Kenapa kamu mau sama anak saya? Apa karna harta?"
DEG!
"Anda jangan sembarangan!"
"Udah kak." Rainey menenangkan Juna.
"Tidak, saya mencintai anak Ayah tanpa memandang ia siapa. Saya tulus."
Juna menatap Rainey, ia tidak menyangka bahwa Rainey bisa berbicara seperti itu. Hati Juna luluh mendengarnya, meskipun ini hanyalah kebohongan.
"Ada sia-"
"Loh, ini kan? Ini Rainey?"
"Ibu? Buk, Marina?"
Juna, Raden juga Harel tampak bingung. Apa yang terjadi?
"Sebentar tadi Ibu dengar, istri. Istri siapa?"
"Rainey istri Juna."
"Juna? Kamu sudah menikah? Sejak kapan, nak? Kenapa tidak bilang sama Ibu?"
"Maaf, buk. Mendadak."
"Jadi?"
"Yaallah Rainey, Rainey kamu menantu Ibu?" Marina memeluk Rainey dengan lembut. Ia merasa senang bahwa Rainey menjadi menantunya tanpa mengetahui kebenarannya.
Tidak di sangka, Marina ialah wanita yang Rainey tolong ketika dompetnya di copet dan Marina yang sudah mengajak Rainey untuk bekerja di butiknya.
Butik Dewantara. Dewantara ialah nama akhir dari suaminya yaitu Raden Dewantara.
Semuanya kini sedang makan malam bersama. Marina tampak senang, ia terus mengambilkan makanan untuk Rainey.
"Ayok dimakan, sayang." Marina.
"Terima kasih, buk."
Selesai makan malam, Juna dan Rainey bersiap untuk pulang.
"Kalian menginap saja disini, ya?" Pinta Ibu Juna.
"Juna sam-"
"Kak udah gapapa, sekali aja." Bisik Rainey.
"Iya buk, Juna sama Rainey nginap."
"Baguslah. Yasudah kalian istirahat ya."
Keduanya berada di kamar Juna. Kamar yang begitu mewah dengan nuansa putih.
"Maaf." Peluk Juna dari belakang.
"Bisa jelasin?"
"Pendapatan perusahaan gue lagi menurun, terus gue di suruh nikah sama anak temen dia dan gue gak mau."
"Kenapa gak mau?"
"Engga mau aja."
Kirain gak mau dijodohin karna gue. -batin Rainey.
![](https://img.wattpad.com/cover/325415882-288-k9086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEON
Romansa[Completed] harap bijak, di bawah umur mohon tinggalkan jika tidak dosa di tanggung sendiri 🔞 || seorang gadis yang pergi dari rumah bertemu dengan seorang lelaki asing yang siap menampungnya "you have to be my charger!" , bagaimana kisah selanjut...