035. Lift

588 21 0
                                    


"Gak kerja?"

"Libur."

"Em gitu."

"Kenapa? Bukannya lo seneng gue diem dan gak kerja?"

"Iya, gue seneng kalo lo gak kerja tapi mau gimana lagi, lo keras kepala."

Rainey menahan tawa kemenangan.

"Yaudah gue berangkat, gak usah ditungguin kalo lama pulangnya."

"Dih pede banget, siapa yang mau nungguin."

"Siapa tau istriku nunggu suaminya pulang." Juna mencubit hidung Rainey.

Juna sampai di kantornya, seluruh karyawan yang berada di lift membungkukkan tubuh menyapanya dengan sopan.

"Tunggu."

Juna menahan liftnya agar karyawan lain bisa ikut masuk.

"Terima kasih."

Satu persatu karyawan sudah keluar dari lift menyisakkan Juna dan karyawan perempuan.

"Dasi bapak berantakan, biar saya rapikan."

Perempuan itu membenarkan dasi Juna yang sedikit berantakkan karna terburu-buru.

"Apa istri bapak tidak memakaikan bapak dasi?"

"Sudah cukup, terima kasih." Juna menepiskan tangan perempuan itu.

"Ahh gerah." Perempuan itu membuka satu, dua sampai tiga kancing kemejanya sambil menggigit bibir bawahnya.

"Bapak tidak gerah?" Ia mengelus dada bidang Juna, mencoba menggodanya. Juna melihat tangan nakal perempuan itu di atas dadanya.

BRUK!

Juna mendorong perempuan itu ke dinding lift membuatnya tersenyum tanpa melepaskan gigitan di bibir bawahnya.

"Gerah ya, pak?"

"Jangan coba-coba untuk memancing saya. Atau tidak-"

"Atau tidak? Bapak mau memecat saya? Atau bapak mau sesuatu dari saya?" kembali perempuan itu mengelus dada Juna.

"Jangan coba-coba!" Juna kembali menepiskan tangan perempuan di hadapannya dengan kasar.

SHIT. -batin Juna.

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang