046. Kepulauan Seribu

422 18 6
                                    


"Gak ke kantor?"

Rainey keluar dari kamarnya melihat Juna sedang membaca koran di sofa dekat jendela apartemennya.

"Gak ada kerjaan."

"Ohh."

"Hm, lo siap-siap."

"Hah? Mau kemana?"

"Gak bosen di apart terus? Gak bosen kerja terus?"

"Jalan-jalan? Serius? Kemana?"

"Bawel, cepet siap-siap."

"Sabar dong."

Juna menggelengkan kepalanya. Baru tadi Rainey tersenyum cerah, kini sudah marah.

"KAK, TOLONGIN!"

"Kenapa?"

"Susah ngancingin."

Juna menghampiri Rainey membantunya mengancingkan baju belakangnya.

CUP!

"Ayok!"

Lalu Juna mengecup pucuk kepala Rainey dan menggenggam tangannya.
Rainey tersenyum.

1 jam perjalanan di tempuh Juna dengan mobil mewahnya kini mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Rupanya Juna mengajak Rainey berkeliling menikmati pemandangan kepulauan seribu menggunakan kapal yang telah Juna sewa.

Buset, ini beneran? -batin Rainey.

"Kenapa diem?"

"G-gapapa, ini lo gak salah kak?"

"Gue mampu."

"SOMBONG BANGET!"

"Hahaa, yaudah ayok!"
Juna menarik lengan Rainey.

Kini mereka sudah berada di atas kapal menikmati sejuk angin yang terasa. Hamparan laut biru yang begitu indah membuat Rainey merasa semua pikiran hilang seketika.

Juna memeluk Rainey dari belakang, sesekali mencium leher juga pipinya.
Rainey tidak mempermasalahkan itu.
Tapi sebenarnya hubungan mereka seperti apa? Mereka tidak terikat dalam hubungan apapun, apakah karna komitmen Juna untuk menikahinya? Tetapi Rainey bahkan belum mengandung, sedangkan komitmen Juna kepadanya ialah akan menikahi Rainey apabila Rainey sudah melahirkan seorang anak untuknya.

"Kok kepikiran sewa kapal sih?"

"Hm gatau, kepikiran aja."

"Dih, gak jelas."

"Tapi lo suka?"

"Haha pede banget lo, kak."

Rainey melepas pelukan Juna dan berlari meninggalkannya, disusul oleh Juna dan terjadilah aksi lari-larian dari keduanya dengan tawa yang lepas seperti tidak ada beban sama sekali.

"Ah udah-udah kak Juna, gue takut jatoh, goyang ini."

"Lagian siapa yang ngajak kejar-kejaran, hm?" Juna menarik Rainey kembali ke pelukannya.

"Iya maaf."

Keduanya saling melempar senyuman.

"Oh iya, lo udah cek?"

"Cek apa?"

"Lo udah hamil apa belum?"

"Gue belum cek."

Rainey melepas pelukan Juna dan memunggunginya saat Juna melempar pertanyaan yang menjadi ketakutan Rainey.

"Kenapa? Ini udah 3 hari, lo belum cek?"

"Ya emangnya secepet itu? Gue juga ngerasa gak ada tanda-tanda kalo gue hamil."

"Ya tetep lo harus cek."

"Ih aw sakit, kak."
Juna menarik lengan Rainey menuju toilet.

"Ini, untung gue bawa. Cek sekarang."

"Sekarang?"

"Iya, Rainey."

Rainey mengembuskan nafasnya kasar, ia mengambil alat tes kehamilan yang Juna berikan dan masuk ke dalam toilet.

CEKLEK!

"Gimana?"

"Kak."

Bersambung...
Jiah kaya sinetron aja bersambung wkwk

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang