085. give birth to dan kabar baik

470 16 0
                                    

Rainey merasa tubuhnya semakin pegal, ia memilih untuk berendam air hangat di bath ub pagi ini.

"Makan dulu, sayang."

Juna datang dengan sepiring nasi goreng buatannya, menyuapi Rainey.

"Enak banget, kak."

"Iya kan aku yang masak."

"Cih kesenengan."

"Udah ah, kak."

"Katanya enak, tapi kok gak di abisin?"

"Perut aku gak enak."

"Kenapa? Sakit perut?"

"Kayanya iya, mana badan aku juga pegel semua."

"Yaudah ini susunya minum dulu."

Rainey menghabiskan segelas susu yang Juna buatkan juga. Lalu Juna mengambil kursi dan duduk di belakang Rainey, memijat bahunya.

CUP!

Juna mencium bibir Rainey karna Rainey mendongak menatapnya.

"K-kak."

"Hm?"

"K-kak Juna."

"Iya, sayang?"

"Ahh aduh, mules."

"Gak akan ketipu aku, sayang."

"A-aku gak bercanda kak Juna. Mules banget perut aku aawwhh."

"Hm? I-iyah."

Juna menggendong Rainey merebahkannya di ranjang, menghanduki dan memakaikan bajunya terlebih dahulu. Lalu kembali menggendong dan membawanya menuju rumah sakit.

"Hnngg k-kak Juna, sakit." Rainey menangis menahan rasa sakitnya.

"Air ketubannya udah pecah, sayang."
Juna sedikit mempercepat jalannya.

Ia mendudukkan Rainey di kursi mobil, dan menggenggam terus tangannya. Tangan satunya mengendarai mobil dengan berhati-hati.

"Tahan ya, sayang."

"Sakit kak."

"Iya iya, sebentar lagi."

Setelah 10 menit perjalanan, akhirnya tiba di rumah sakit.

"Junaa!"

"Kak? Kak Jess, tolong. Rainey ketubannya udah pecah."

"Sus, tolong bawa ke ruang persalinan sekarang!"

Untunglah Juna bertemu dengan Jessica, sepertinya Jessica baru saja tiba di rumah sakit.

"Jun, ayo masuk!"

Juna melihat Rainey yang sedang kesakitan berjuang melahirkan anaknya.

"Kak aku gak ku-at."

"No, don't talk like that! Kamu perempuan hebat, perempuan kuat. Kamu pasti bisa, sayang. Yuk, aku disini, hm?"

"Tarik nafas, dek. Dorong lebih kuat."

"Hnnggggg."

Keringat dan air mata mulai membasahi Rainey. Jika bisa, Juna ingin menggantikkan Rainey. Biar ia yang merasakan sakitnya.

"Semangat, sayang. I'm always here for you. Udah gak sabar untuk besarin anak kita bareng-bareng kan?"

"Ayok, dek. Kamu kuat, yuk!"

"AARGHHH."

OEEE OEEE!

Juna dan Rainey tersenyum saat mendengar suara tangisan yang begitu nyaring di telinga keduanya.

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang