038. What Happened?

359 20 0
                                    


DRRT DRRT.

"Lo kemana aja sih, kenapa baru angkat telpon gue?" Teriak seseorang di dalam panggilan.

"Sorry, gue abis sarapan."

"Ck, buruan ke rumah sakit."

"Ngapain, gak ada kerjaan banget."

"Ibu koma."

"BANG LO JANGAN BECANDA!"

"Ngapain gue bercanda kaya gini, Juna? Keterlaluan banget kalo iya."

"Rumah sakit mana?"

"Rumah sakit fatmawati. Lo jangan ngebut, jangan nambah masalah."

Aarggghh liat aja gue gak akan tinggal diam. -batin Juna seraya kedua tangannya mengepal.

_______

"Bang. Ibu mana? Si bejad itu yang udah bikin Ibu koma? Jujur sama gue, bang!"

"Hm, lo tenang dulu."

BRAKK!

BUGHH!

Juna menendang kursi di hadapannya dan memukul dinding rumah sakit dengan keras.

"Fuck, gimana gue bisa tenang. Sekarang lo ceritain sama gue, kenapa Ibu bisa sampai koma?"

"Gue gak tau masalahnya apa, tapi pas gue balik, gue liat Ibu jatuh dari tangga."

"Kurang ajar!"

"JUN, JUNA LO MAU KEMANA? Plis Jun, udah. Keadaan lagi runyam. Kendaliin emosi lo."

"Diem lo, bang."

Juna berjalan cepat melonggarkan dasinya dengan wajah memerah. Amarahnya tidak bisa di tahan kali ini.

BRUK!

"Lo?"

Juna bertubrukan dengan Rainey yang baru saja sampai setelah ia menerima telpon dari Harel.

"Gue di kabarin kak Harel."

Juna mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Rainey. Rainey mendapat tatapan dari Harel yang mengisyaratkan agar ia memberhentikan Juna.

"Kak!"

"Apa lagi? Gue ada urusan."

"Tangan lo luka, lo gak liat? Mau lo jadi zombie? Gue sih gak mau ya."

"Nanti dulu bahas zombienya, gue harus pergi."

"GAK! Gue gak mau punya suami zombie. Sini ikut gue!"

Rainey berhasil membawa Juna ke ruang perawatan untuk mengobati luka di tangannya akibat dari pukulan yang ia layangkan di tembok.

"Biar saya aja, sus."

"Baik."

Rainey dengan telaten mengobati luka di tangan Juna, sesekali ia meniupnya agar tidak terasa perih. Tanpa di sadari, Juna terus memandangi Rainey.

"Iya gue cantik, makasih kak."

"Istri gue emang cantik."
Juna mencubit pipi kiri Rainey.

"Aaaw, pelan-pelan."

"Ya diem makannya."

"Gue diem, Rainey. Kenapa? Lo salting?"

Rainey menundukkan wajahnya malu, memerah seperti tomat.

"Hm, kak?"

"Ya?"

"Kekerasan jangan di balas dengan kekerasan. Ya gue gak tau sih lo mau ngapain tadi sampe semarah itu, tapi kalo ada yang sakitin kita. Biarin aja biar semesta yang balas perbuatannya. Allah maha adil."

Juna tersentuh mendengar ucapan yang keluar dari mulut Rainey. Ia sangat bersyukur dipertemukan dengannya meskipun dengan cara yang tidak benar.

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang