009. Ngobrol 🔞

1.9K 31 0
                                    


Juna benar-benar menemani Rainey, ia tidak kembali ke kantor.

"Ma, Pa. Rainey disini, jangan tinggalin Rainey."

"Mama, Papa."

"MAMA, PAPA!" Rainey terbangun dari tidurnya. Lagi dan lagi ia bermimpi.

Juna memberikan segelas air minum untuk menenangkan Rainey.

"Mimpi lagi?"

"I-iya."

"Sini."

Juna memeluk Rainey dan berbaring kembali.

"Sering mimpi?"

"Iya, gue mimpiin kedua orang tua gue."

"Cerita sama gue, mau?"

"Mama Papa gue udah meninggal kak.  Waktu gue sd, kecelakaan pas di perjalanan jemput gue. Dan semenjak itu gue dibawa sama bibi gue. Tapi bibi gue selalu hina gue, ngejadiin gue babu. Beda sama anaknya yang di sekolahin, gue engga."

"Orang tua lo pasti bangga liat anaknya kuat banget." Belai Juna.

Gue rasa mereka kecewa, kak -batin Rainey.

"Bibi lo bilang apa aja?"

"Bilang kalo gue itu gak berguna, nyusahin, terus gu- mpphh k-kak."

Juna memang mendengarkan Rainey, tapi tangannya bergerak nakal di sekitar perut Rainey.

"Ceritain semuanya, sayang."

"Gue juga selalu di bandingin sama anaknya. Katanya a-anaknya ahh lebih cantik dari g-gue, lebih pinter dari gue akhh ma-makannya gue gak pantes sekolah, padahal itu cuma alesannya karna waktu sekolah gue sekelas sama anaknya dan gue selalu dapetin peringkat 1, dia di peringkat ke dua dan gak bisa kalahin gue. Jadi gue disuruh berenti dari sek-"

Perkataan Rainey terpotong karna aksi Juna yang sedang mencumbui leher Rainey membuat Rainey merasa geli.

"Lanjutin, sayang."

"Lo gak de-ngerin gue, kak."

"Dengerin." Bisik Juna.

"Gue juga selalu di pukul dan suatu hari pas gue ketemu lo, hmppp k-kak."

Jari Juna sudah masuk ke dalam celana Rainey, jarinya bermain memutar di klitoris Rainey membuatnya sudah mulai terangsang.

"K-kak ahh."

"Iya sayang, ayo lanjut ceritanya."

"Wa-waktu itu gue pergi dari rumah karna udah gak tahan."

"Pilihan yang tepat, sayang."

"I-itu alesan gue selalu mimpi buruk dan gak bisa tidur nye-nyak."

"Bibi kamu jahat."

"AARGHH LO LEBIH JA-HAT, K-KAK HMPP."

Rainey mendesah ketika kedua jari Juna memasukki kepunyaannya.

"Maaf, sayang."

"K-kak, jangan di garuk aakh."

"Omongan dan perlakuan bibi ke kamu mulai sekarang lupain, jangan di fikirin. Sekarang ada aku yang bakal bikin kamu bahagia. Aku yang akan selalu temenin kamu tidur, biar kamu tidur nyenyak dan gak mimpi buruk lagi."

"Akhh k-kak juna aah."

"Iya sayang."

CUP!

Juna mencium bibir Rainey sembari tangannya mengocok dan menggaruk di bawah sana.

"Aaakhh k-kamu jahat banget, kak."

Juna terkekeh, berhasil merangsang Rainey, membuat Rainey basah.

"Aku bakal bikin kamu tidur nyenyak malam ini."

"K-kak lo mau ngapain?"

"Kamu sayang bukan lo."

"Ihh aku kamu gitu?"

"Iya, kamu kan pacar aku."

"Kata siapa?"

"Aku kan udah bilang tadi siang. Mulai sekarang kamu pacar aku."

"Gue gak jawab iya."

"Gak peduli, kamu tetep pacar aku."

Juna mengambil sebuah benda dari laci lemarinya.

"I-itu apa?"

"Tunggu aja."

Juna menarik celana Rainey dan melemparnya sembarang.

"AAKHHH HMPP."

Juna mulai memasukkan vibrator ke kepunyaan Rainey. Perlahan-lahan benda itu masuk ke dalam membuat Rainey membusungkan dadanya dan membuka mulutnya.

Juna melepas piyama Rainey lalu menutup bibir Rainey dengan menciumnya. Satu tangan ia gunakan untuk bermain di bawah dan satu tangan meraba-raba di punggung Rainey mencari pengait bra yang menutupi payudara gadis itu. Pengait itu berhasil di lepas, terlihat gundukan besar itu menyembul ke luar. Juna mainkan dengan lembut.

"Aakhhh." Rainey kembali mendesah.

Setelah 5 menit, Juna menarik kembali vibratornya dengan memutar perlahan.

"Mpphh." Juna mencium organ intim milik Rainey, lalu ia membuka bungkus kondom dan memakainya.

"Habis ini kamu bakal tidur nyenyak, sayang."

"AAAKHH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAKHH."
Rainey mendesah saat Juna memulai permainan yang sesungguhnya. Juna menepuk klitoris Rainey dengan adiknya.

Juna mulai memasukkan adiknya dan melakukan penetrasi dengan lembut.

"Mmphh." Desah Rainey.

Selagi melakukan penetrasi, Juna kembali menciumi leher Rainey.

"AAARRGHHH SAKIT."

Rainey mengerang kesakitan, saat adik Juna berhasil masuk cukup dalam. Juna tersenyum, mempercepat gerakannya. Mengguncang, menggoyang, memaju mundurkan dan menaik turunkan adiknya di dalam kepunyaan Rainey.

"Mpphhh, k-kak jun."

"Enak, sayang?"

Rainey menggangguk penuh kenikmatan membuat Juna tersenyum puas.

"AAKHH K-KAK JANGAN CEPET CE-PET AAKHH MPPHH AKHHH AKHHH MA-MAU PIPIS."

"Aakhh pipisin sayang, ahhh."

Juna tidak merasa jijik. Karna itu bukan air kencing, melainkan cairan kenikmatan.

Tubuh Rainey semakin menggeliat, Juna melumat bibirnya lagi dan tangannya memainkan benda kenyal yang memantul karna gerakan cepatnya.

"Mpphh." Desah Rainey.

"Hmpp." Desah Juna.

"Aku keluar sa-yangg, aakhhh." Juna mengeluarkan cairannya mencapai klimaks. Ia mengibas rambutnya kebelakang yang penuh keringat.

Malam ini Rainey menikmati permainan Juna. Begitupun Juna merasa puas karna Rainey tidak memberontak seperti sebelumnya.

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang