039. Perempuan Asing 🔞

945 17 0
                                    


"Juna belum dateng?" Tanya Harel.

"Belum, kak. Mungkin sibuk."

"Lo mau pulang aja? Gue anter, udah malem."

"Gue disini aja kak, temenin Ibu. Lo aja yang pulang. Capek kan abis ngantor?"

"Yaudah gue juga disini."

"Kak Har-"

"Rainey, gapapa gue disini."

Rainey mengangguk.

______

BUGH!

"Kurang ajar."

"Apa? Saya gak salah denger? ANDA YANG KURANG AJAR TUAN RADEN!"

"Anda apakan Ibu saya?"

"Salah ibumu. Dia yang mulai berani melawan."

"Bagus dong, orang macam anda memang harus di lawan."

"Ibumu minta cerai pasti karna kamu yang suruh."

Ibu minta cerai? -batin Juna.

"Hahaa, itu artinya Ibu sadar kalo anda memang brengsek! Sekarang tolong turuti permintaan Ibu saya."

"Jangan macam-macam kalian! Saya tidak akan menceraikan istri saya."

"Turuti permintaan Ibu saya atau sa-"

"Atau apa? Hm, okay saya akan turuti dengan satu syarat."

Juna terdiam menunggu pria di hadapannya berbicara.

"Saya akan ceraikan Ibumu asal kamu harus beri saya cucuk."

DEG!

Tatapan Juna kosong, bagaimana bisa ia memberikan cucuk untuk Ayahnya sedangkan dirinya dengan Rainey saja hanya sekedar berpura-pura sebagai suami istri.

"Gak bisa? Kalo gitu saya tidak ak-"

"Saya pegang ucapan anda!"

"Secepatnya, Juna!"

Juna melangkahkan kakinya meninggalkan rumah dengan pikiran yang sangat kalut.

Sebelum pulang, ia mampir ke sebuah bar untuk melepas penatnya. Entah sejak kapan Juna jadi sering pergi kesana.

"Pak Juna?"

Seorang perempuan berpakaian terbuka duduk di sampingnya.

"Sendiri aja, pak? Istrinya mana? Oh diem-diem ya? Atau lagi beran-"

"Shut up!"

Perempuan itu menyeringai.

Juna meneguk minuman yang beberapa kali diisi penuh sampai ia mabuk berat.

Perempuan itu nampaknya menggunakan kesempatannya dengan baik. Ia menggoda Juna dengan membusungkan dadanya, duduk di pangkuan Juna.

CUP!

Bibir perempuan itu menempel pada bibir tipis Juna. Tangannya meraba kepunyaan Juna membuat Juna terangsang.

"Let's go, honey!" Perempuan itu menarik dasi Juna, membawa Juna pergi.

BRAK!

Pintu hotel ditutup dengan keras oleh perempuan yang sedang berciuman dengan Juna.

"Mmphh." Perempuan yang sepertinya seusia Juna mendesah saat Juna mencium, menjilat, menghisap dan menggigit leher indahnya.

"Akhhh sentuh aku sepuasmu, sayang mmphh." Titah perempuan itu kepada Juna.

Juna menghisap dan menjilat kepunyaan perempuan itu dengan brutal membuatnya mendesah dan menggeliat hebat.

"Ukhhh nikmat bang-et."
Desah perempuan itu.

"Aku ada ini, kamu pakai. Masukin sekarang, cepat." Perempuan itu memberikan Juna alat kontrasepsi. Juna pun memakainya.

"AKHHHH UKKHH SA-YANGKU, LEBIH CEPAT." Perempuan itu terus meminta Juna untuk mencumbui tubuh mulusnya.

Aktivitas yang berjalan selama 30 menit membuat Juna semakin mabuk. Perempuan asing itu merasa sangat puas malam ini.

"Makasi, Rainey." Peluk Juna.

Perempuan yang Juna peluk, semula tersenyum berubah mengerutkan keningnya.

Sial, dia liat gue sebagai istrinya? -batinnya.

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang