[Completed]
harap bijak, di bawah umur mohon tinggalkan jika tidak dosa di tanggung sendiri 🔞 || seorang gadis yang pergi dari rumah bertemu dengan seorang lelaki asing yang siap menampungnya "you have to be my charger!" , bagaimana kisah selanjut...
Juna mendapat pesan dari Karen, temannya. Ia membelalakkan matanya saat mengetahui video yang Karen kirim.
Sialan lo, Karen. -batin Juna.
Laki-laki bersetelan jas kantor itu menggigit bibir bawahnya dan mengetuk-ngetuk sepatunya di lantai.
"Arghh sialan."
Juna mengambil kunci mobilnya dan bergegas pergi dari ruangannya.
CEKLEK!
"Kak, kok udah pulang?"
"Kangen."
"Lepas ih engap tau."
"Engga mau."
Rupanya Juna langsung pulang, ia memeluk kekasihnya dari belakang yang sedang menyeruput teh hangat sambil menikmati pemandangan lampu-lampu kota di balik jendela besar kamar apartemen milik Juna.
"I am very tired, you should fill my energy!"
Rainey membuka mulut dan mengerutkan dahinya saat merasakan tangan Juna bermain di klitorisnya.
Jari-jari Rainey meremat erat cangkir berisi teh hangat itu.
"Lo tau permen kesukaan gue rasa apa?"
Rainey menggelengkan kepalanya, tidak tahu.
"Rasa-"
CUP!
"Itu rasa kesukaan gue."
"Stroberi."
"Ada yang lebih gue suka."
"A-apa?"
CUP!
Juna membalikkan tubuh Rainey menghadapnya tanpa melepaskan tangannya yang sedang bermain di area intim Rainey.
"Bibir lo favorit gue." Bisik Juna.
Dari kecupan, ciuman, lumatan, french kiss hingga bite kiss ia lakukan. Ciuman Juna berhasil membuat Rainey kecanduan begitupun bibir tebal Rainey membuat Juna betah memainkannya.
"Akhh k-kak Jun."
"Tunggu."
Juna melucuti celana Rainey hingga tidak menyisakkan apapun.
"Akhh akhh."
Kedua jari Juna terus mengaduk di dalam sana.
"Pipisin!"
"Akhh k-kak aakhh- mpphh."
"Fuck, banyak banget sayang."
Rainey mencapai klimaksnya, Juna berhasil membuatnya sangat basah hanya dengan permainan jari. Tanpa aba-aba, Rainey menarik Juna dan mencium kembali bibir tipisnya.
"Mpph."
Juna melucuti seluruh pakaian Rainey, membalikkan kembali tubuhnya, menempelkannya di jendela besar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
