"Rainey, lo dimana? Udah 8 bulan gue tanpa lo. Perut lo pasti udah membesar, harusnya gue ada di samping lo. Rainey, gue kangen."
Juna bergumam sendiri di apartemen yang tidak terurus, berantakan. Benda-benda dan pakaian tergeletak sembarangan.
Keadaan Juna menjadi sangat kacau karna perbuatannya sendiri. Ia tidak menyangka bahwa hidupnya akan berantakan tanpa perempuan yang ia sakiti hatinya.
______
"AAKHHH SAKIT."
"Da-darah?"
Rainey merasakan perutnya mules, ia kira itu hanyalah panggilan alam. Tetapi ketika di kamar mandi, kakinya terasa ada cairan yang turun di bawah, ia lihat ternyata itu darah.
"K-kak Jess, kak hngg." Rainey memanggil-manggil nama Jessica seraya berjalan merayap memegangi perutnya.
"Kak Jessica, to-longg."
"ADEK! Adek, kamu kenapa?"
Jessica panik begitupun Harel yang sedang berada disana, ia segera memapah Rainey memasuki mobil Harel. Untung saja Jessica sedang libur hari ini dari pekerjaannya di rumah sakit."
"Sabar ya dek, tahan sebentar."
"Harel, ayo dong cepet!"
"Ini udah aku gas, Jess. Bahaya!"
"K-kak darah."
"Iya dek, tahan ya."
Rainey tiba di rumah sakit, langsung di bawa ke ruang periksa. Namun, dokter tidak juga datang. Harel dan Jessica sudah sangat panik.
"INI DOKTERNYA MANA? BISA KERJA GAK SIH KALIAN?!" Bentak Harel di meja resepsionis.
"NYAWA ORANG DALAM BAHAYA!"
"ANJING!"
Harel geram, karna sang dokter tidak juga datang untuk memeriksa Rainey dengan alasan sedang di perjalanan menuju ke rumah sakit.
"Siapa? Siapa yang nyawanya dalam bahaya? BANG! GUE TANYA SIAPA?!"
Tak disangka, di sana ada Juna yang sedang menjenguk Karen yang sedang sakit dan di rawat inap di rumah sakit yang sama dengan Rainey.
"Ngapain lo disini?"
"Jawab gue anjing!"
Juna menarik kerah Harel karna Harel tidak menjawab pertanyaannya.
"Minggir, lo gak perlu tau!"
Harel berlari meninggalkan Juna. Tidak menyerah begitu saja, Juna pun berlari mengikuti Harel.
"Harel mana dokternya?"
"Aaaakhhh aarrggh."
Rainey menangis, menjerit merasakan sakit yang luar biasa.
"Rainey?"
"Juna?" -Jessica
Harel mengacak rambutnya kasar, membalikkan tubuhnya menghadap Juna. Menarik Juna keluar dari ruangan.
"Lo ngapain ikutin gue?"
"Minggir, bang!"
"Lo gak boleh masuk!"
"ITU RAINEY KESAKITAN, GUE HARUS NEMENIN DIA!"
"DIEM LO DISINI!"
"Harel, Rainey biar aku aja yang tangani." Jessica menghampiri Harel.
"Tolong ya, Jess."
Jessica menepuk pundak Harel dan mengangguk ke arah Juna.
Juna menendang kursi tunggu yang ada disana, ia bersyukur bisa menemukan Rainey tetapi bukan ini yang ia inginkan, melihat Rainey sangat kesakitan. Rainey memang sedang mengandung, tetapi tubuhnya kecil.
"Puas lo?" Tanya Harel kepada Juna yang sedang menangis tidak tega dan merasa bersalah saat mendengar suara rintihan Rainey menahan rasa sakitnya, berjuang di dalam sana.
"Rainey kenapa, bang? Kenapa jadi kaya gini?"
"Karna perbuatan lo! Kandungan Rainey emang udah gak memungkinkan dari awal karna usianya, Jun. Di tambah dia stres karna mikirin lo terus yang berpengaruh ke kandungannya yang lemah."
"Ternyata gue sejahat itu."
"Baguslah kalo lo nyadar."
CEKLEK!
"Jess, gimana?" Tanya Harel saat Jessica keluar dari ruangan.
"Pendarahannya udah berenti, tapi ini bahaya buat keduanya kalau Rainey tetap nerusin kehamilannya."
Tubuh Juna bergetar mendengar kabar itu.
"Gue boleh temuin Rainey?"
Harel hendak menahan Juna tetapi berhasil Jessica yakinkan dengan elusan di lengannya.
Juna menangis melihat tubuh Rainey yang sangat lemas terbaring di ranjang rumah sakit dengan perut yang sudah membesar. Ia terisak menggenggam tangan Rainey yang masih belum tersadar karna obat penenang.
"Udah ya Harel, mungkin ini udah waktunya."
"Aku cuma khawatir, Jess."
"Percaya sama mereka, Harel."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEON
Romance[Completed] harap bijak, di bawah umur mohon tinggalkan jika tidak dosa di tanggung sendiri 🔞 || seorang gadis yang pergi dari rumah bertemu dengan seorang lelaki asing yang siap menampungnya "you have to be my charger!" , bagaimana kisah selanjut...