MAAF

23.5K 740 19
                                    

“Dokter, bagaimana keadaan Kayla?” tanya Arjuna dengan cepat.

“Syukurlah, racunnya belum menyebar ke area vital, sekarang pasien dalam keadaan tidak sadar.” jelas dokter.

“Saya boleh masuk kan?” tanya Arjuna.

“Silahkan.”

Mendapatkan Izin, Arjuna masuk perlahan. Membuka kenop pintu, terlihat Kayla dengan wajah pucatnya dan tangan kanan yang terpasang infus.

Arjuna perlahan mendekat kearah brankar Kayla. Arjuna tak bisa berbohong, wajah Kayla cantik sangat cantik apalagi saat akad tadi pagi.

“Lo itu cantik Kay, mau gimana pun. Rasanya wajah lo pucat pasi kayak gini, tetep aja cantik.” mungkin jika Mahesa mendengar ucapan Arjuna dia pasti akan meledek habis-habisan.

“Seharusnya lo gak dateng dalam kehidupan gua.”

“Maaf, bahkan belum ada 24 jam. Tapi lo udah terluka.”

cklek

Arjuna mengalihkan pandangannya, menatap seseorang yang datang. Ah, ini kakak kedua Kayla.

“Gimana.” ujar Kenzo.

“Belum sadar bang,”

“Lo jangan pernah merasa bersalah atas kejadian ini,” Arjuna menatap Kenzo dengan pandangan yang sulit diartikan. Mengapa dia bisa mengerti apa yang sedang dia pikirkan?

“Gua juga pernah ikut Cakrawala. Bukannya ini sudah menjadi konsekuensi ya masuk Cakrawala?” ujar Kenzo mendekati brankar adiknya.

“Ayah dulu pebisnis terkenal, musuhnya dimana-mana. Kaisar, gue, Kayla bahkan Kaylo jadi sasaran empuk mereka.”

“Bahkan Kayla pernah mendapatkan lebih dari ini.”  Kenzo mengelus kepala adiknya lembut.

Hening, tak ada percakapan. Kenzo dan Arjuna tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

“Bang, saya ada urusan sebentar. Saya titip Kayla ya.” ujar Arjuna penuh harap.

“Iya, silahkan.”

“Oh ya, dapat salam dari ayah bunda. Maaf katanya baru bisa datang nanti malam.” Memang hanya Arjuna yang membawa Kayla kerumah sakit. Orang tuanya dan Mertuanya tak ikut, karena masih ada yang harus diselesaikan. Masih banyak keluarga besar yang hadir tak enak jika ditinggal.

“Iya bang, saya pamit dulu.” Arjuna melenggang pergi dari ruangan Kayla.

“Arjuna.” panggil Kenzo

Arjuna yang sudah diujung pintu menoleh. “Iya bang?”

“Hati-hati sama orang terdekat lo.” Arjuna pun mengangguk ragu.

Arjuna lalu melanjutkan perjalanannya menuju area parkir untuk mencari mobilnya. Setelah memasuki mobil dia duduk sebentar menghela nafas, rasanya hari ini kenapa berat sekali.

Ah Arjuna teringat sesuatu dia belum mengabari mama dan papa nya. Padahal tadi mereka berpesan agar menghubungi mereka ketika sudah sampai di rumah sakit.

Mama💘 (10)

Presiden (5)

IC (13)

CAKRAWALA (200)

Bang Jagar (1)

Bunda Kayla (3)

Ayah Kayla (2)

Syahreza Arjun Favian (1)

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang