"Jun, lo gak bilang bang Kenzo?" tanya Syahreza.
"Mungkin kalau lo bilang bang Kenzo, dia bakal-"
"Gak usah ikut campur urusan gue."
"Biar gue yang urus semuanya."
Setelah mengatakan hal tersebut Arjuna memasuki ruangan Kayla.
Kayla sudah sadar sejak tadi, namun Arjuna keluar sebentar untuk membelikan makanan untuk Kayla.
Dan teman-teman Arjuna pun belum ada yang menengok Kayla. Mereka hanya menunggu di luar.
Arjuna menyiapkan makanan yang dia bawa, tanpa berkata apapun dia langsung menyodorkan satu sendok yang berisi makanan.
Kayla menatap bingung Arjuna. Lewat tatapannya Arjuna memerintahkan Kayla untuk memakan apa yang di atas sendok.
Sejak Kayla sadar belum ada obrolan dari mereka berdua.
Kayla yakin, pasti ada rasa jengkel di hati Arjuna. Ah biarlah dulu yang penting sekarang Kayla harus mengisi perutnya.
Kayla lapar bu.
Kayla pun membuka mulutnya lebar.
Tadi saat pertama Kayla membuka mata Arjuna langsung keluar memanggil dokter dan hanya ada dokter yang masuk kedalam ruangan Kayla.
Sedangkan Arjuna pergi mencari makanan.
"Kenapa nangis?" tanya Arjuna saat melihat Kayla meneteskan air matanya.
Kayla tiba-tiba merasa bahwa dirinya ini sangat membebani Arjuna.
Arjuna yang masih berduka tentang keluarganya dan sekarang Kayla malah merepotkannya.
"Gak usah nangis, salah sendiri gak nurut sama gue." ujar Arjuna datar.
"Maafin." Kayla menundukkan kepalanya sembari memainkan jari-jarinya.
"Udah, makan dulu baru nangis." ujar Arjuna lalu menyuapi kembali Kayla.
Kayla mengangguk kecil dan mengusap air matanya dengan cepat.
Walaupun kesal dengan Kayla, Arjuna menyuapi Kayla penuh dengan kelembutan.
"Sudah." ujar Kayla.
"Sedikit lagi."
"Habisin nanti kita pulang."
Kayla mengangguk kecil lalu membuka mulutnya kembali.
"Kiw,.. kiw..." Ada Mahesa yang menyembulkan kepalanya di balik pintu.
"Masuk sini." ujar Kayla.
Mahesa memasuki ruangan Kayla disusul dengan yang lainnya.
Kayla menerbitkan bulan sabit pucatnya ketika melihat Syahreza.
"Eza!" seru Kayla matanya mengikuti pergerakan Syahreza, sampai pada dia berdiri disamping kanan brankas.
"Tadi yang nolongin lo si Eza tau Kay."
"Sumpah, pahlawannya lo ini." ujar Syden sambil menepuk-nepuk pundak Syahreza.
Askara menyenggol Syden dengan sikutnya. Lalu mengkode agar melihat Arjuna.
Arjuna sudah seperti angry bird merah.
"Ah iya kita cuma mau pamit pulang Kay." ujar Syden sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Cepet sembuh ya." lanjut Syden.
"Udah lama ya disini?" tanya Kayla.
"Lumayan tadi lo pingsannya lama bet." ujar Mahesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]
Teen Fiction"Eh, biasanya ketua geng itu dijodohin gak sih." "Iya ya, biasanya di wp, ketua geng motor, ganteng, terus kaya raya. Pasti dijodohin." "Ketua kita, kenapa gak gitu ya. Kasian dia lama menjomblo." "Tapi nih, semisal si bos dijodohin pasti dia udah m...