Seminggu sudah. Arjuna dan Kayla menjalani hari-hari seperti biasanya.
Namun sedikit perubahan, Kayla sudah menjalankan poin-poin yang ada di surat pranikah.
Ketika pihak dua harus memenuhi semua kebutuhan pihak satu sebagaimana istri pada umumnya.
Sarapan, dia sudah siapkan. Baju untuk sekolah pun sudah dia siapkan.
Mencuci dan membersihkan rumah sudah dijalankan.
“Kayla!” panggil Arjuna berteriak.
“Iya kak, ada apa?” tanya Kayla dengan lembut.
“Pakein.” Arjuna menyodorkan sebuah dasi berwarna abu-abu.
Kayla tersenyum kecil. Sudah jadi kebiasaannya sejak beberapa hari yang lalu memakaikan dasi untuk Arjuna.
“Lo masak apa?” tanya Arjuna basa-basi. Aneh juga mendengar perkataannya barusan. Sebenarnya Arjuna tidak suka basa-basi seperti ini.
“Sudah selesai.” ujar Kayla sambil menepuk-nepuk simpul dasi yang sudah diselesaikan.
“Masak apa?”
“Hm?”
Arjuna yang geram langsung menarik pinggang istrinya agar semakin dekat. Wajah Kayla mendongak keatas melihat wajah tampan suaminya yang begitu masyaallah.
“Masak apa?” tanya Arjuna di dekat telinga Kayla.
“Kayak biasa.” ujar Kayla sedikit gugup.
“Aduh salting pake begete ini mah Arjuna cium aku dong!” batin Kayla di dalam hati. Tanpa dia sadari dia memejamkan matanya.
“Ngarep apa lo?”
“Di cium.” ujar Kayla polos.
“Sial.” umpat Arjuna di dalam hati.
Arjuna melepaskan rengkuhannya dan sedikit mendorong Kayla.
“Sana lo, jangan berharap apa-apa sama gue.”
“Yaudah,” ujar Kayla sedikit kesal.
“Kalau sama kakak gak boleh, aku mau berharap sama Syahreza aja!” perlu kalian ketahui Kayla fans nomor satu Syahreza. Bahkan dia Ezais (Nama untuk penggemar Syahreza)
“Eza nya ogah sama lo!”
“Tidurnya aja muter kaya gangsing, ngeces lagi!” ledek Arjuna.
Kayla melotot mendengarnya. Memang dia akui jikalau tidur dia akan berputar seperti gangsing. Tetapi Kayla engga ngeces serius!
“Awww, aw, aw, stop Kay!” titah Arjuna saat Kayla mencubit pinggang Arjuna.
“Rasain,” ujar Kayla jutek.
Arjuna diam tak membalas dia beralih ke meja belajar mengganti buku pelajaran untuk hari ini. Tumben banget, karena biasanya Arjuna hanya akan membawa satu buku saja. Pulpen? Dia akan meminjam kepada Syahreza.
“Em, kak.” panggil Kayla pelan sambil memerhatikan punggung Arjuna yang bergerak seiring perintah otak.
“Kenapa? Gak ada cium-cium masih bocil!” ujar Arjuna mengingat apa mau Kayla.
“Bukan itu kak!” seru Kayla entah kenapa dia jadi malu mengingat apa yang tadi dia katakan.
Tapi gak papa! Sama suami sendiri! Jatuhnya pahala kok bukan dosa!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]
Teen Fiction"Eh, biasanya ketua geng itu dijodohin gak sih." "Iya ya, biasanya di wp, ketua geng motor, ganteng, terus kaya raya. Pasti dijodohin." "Ketua kita, kenapa gak gitu ya. Kasian dia lama menjomblo." "Tapi nih, semisal si bos dijodohin pasti dia udah m...