BARANG

8.4K 428 19
                                    

"Kak Hafsah gimana keadaan Kayla?" tanya Arjuna saat melihat Hafsah keluar dari ruangan Kayla.

Disini sudah ada Dania dan juga Aziz.

"Maaf Arjuna."

"Kenapa minta maaf kak!?"

"Kayla baik-baik aja kan?"

"Kayla udah bangun kan?"

"Gue mau masuk!"

"Jun." Kenzo menghampiri Arjuna lalu menahan tangannya.

"Maaf Arjuna, Dokter bilang anak kalian tidak bisa diselamatkan." jelas Hafsah sambil memainkan jari-jarinya.

Deg

Otak Arjuna merespon dengan lambat, jari-jari kakinya seperti ada yang menggigit.

Ini apalagi Tuhan?

Arjuna kehilangan anaknya?

Aziz yang sedang duduk di kursi tunggu menghampiri Arjuna.

"Berat ya nak, kamu kehilangan semuanya secara bersamaan." ujar Aziz sambil memegang pundak Arjuna.

"Arjuna harus selalu kuat ya, setidaknya demi Kayla."

Arjuna tak merespon apa-apa, kakinya lemas tak berdaya bahkan tidak bisa menopang tubuhnya sendiri.

"Jun!" seru Kenzo lalu membantu Arjuna untuk duduk.

"Mama Aden mau jadi papi." ujar Arjuna pilu.

"Tapi ma,.." Arjuna kembali menangis, menutup wajahnya lalu menangis sejadi-jadinya.

Biarlah Kenzo dan Aziz tahu bahwa Arjuna sedang ada di titik lemahnya.

***

"Papi!" panggil seorang anak perempuan.

Kayla menatap anak perempuan tersebut dengan bingung. Kepada siapa dia memanggil papi?

Tetapi ada yang aneh anak perempuan tersebut sangat mirip dengan Arjuna.

Matanya, hidungnya, dan juga bentuk wajahnya sangat-sangat mirip dengan Arjuna.

"Hey, anak papi!" Arjuna merentangkan tangannya bersiap untuk di berikan pelukan.

"Kak Juna, Papi? Maksudnya?" ujar Kayla bingung.

"Mami mana papi?"

"Tunggu ya, mami lagi beli ice cream!"

Kayla menatap bingung Arjuna dan anak perempuan tadi.

Dan Kayla semakin bingung ketika melihat dirinya sendiri datang menghampiri Arjuna.

"Mami bawa ice cream untuk Anjani!"

"Yeay ice cream!"

Kayla menangis melihat interaksi dirinya dengan anak perempuan tersebut.

Kayla memegangi perutnya sambil menangis.

Kayla tak mau kehilangan anaknya.

Kayla gagal.

"Engga, engga, gak boleh!"

"Kay?"

"Kay bangun Kay!"

"Engga boleh, kamu gak boleh pergi." Kayla menggeleng-gelengkan kepalanya.

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang