BEFORE

17.3K 515 4
                                    

Jadi ini adalah part flashback ygy. So enjoy the story'! Lofyu all

***

"Pantes ya lo akhir ini murung mulu." ujar Janvier merangkul Arjuna tiba-tiba.

"Ternyata lo ditinggal pergi ke luar negeri sama Yuna, tanpa pamit lagi." Arjuna menoleh dengan cepat ketika Janvier mengatakan hal tersebut.

"Pantes beberapa Minggu ini marah-marah mulu." lanjut Novan.

"Jadi lo lagi renggang sama si Yuna?" tanya Askara.

"Ya,"

"Sebelumnya gue ancam dia buat putus. Bukannya mikir kesalahannya apa tapi malah pergi, gak pamit lagi." lanjut Arjuna sedikit kesal.

"Jomblo dong sekarang?" goda Mahesa.

"Netral,"

"Jomblo iya, punya pacar iya?" tebak Mahesa.

"Ya,"

"Gak jelas lu." ujar Novan namun dihadiahi tatapan tajam Arjuna. Novan yang merasa ditantang langsung ikut melotot.

"Apa lu! Ngajak ribut?" seru Novan.

"Lo tuh bulol banget anjing. Gue baru mau protes nih karena timingnya pas."

"Gua ngerasa janggal banget sama Yuna pas pertama kali liat dia. Baru pacaran aja udah minta ini itu."

"Lah elo! Malah kemakan rayuannya njir!" ujar Novan menggebu-gebu.

"Setuju! Dikira orang fake gitu cuma ada di wattpad ternyata memang ada di dunia nyata." Syden menimpali.

"Percuma, gak bakal di denger." Syahreza yang tadinya diam akhirnya membuka suara.

"Gue ada gosip." ujar Mahesa tiba-tiba.

Lantas Askara dan Novan langsung mendekat ke arah Mahesa. Begitupun dengan Syden yang tadinya sedang membaca Novel langsung ikut mendekat.

"Sini bocil-bocil."

Berbeda dengan Syahreza, Janvier dan Arjuna dia hanya mendengarkan tak ikut menghampiri.

"Syuttttttt." Mahesa menaruh jari telunjuknya di bibir.

"Apa sih Bam?"

TUUUUUUTTTT

PLAK

PLAK

"ANJIR!" Secara bersamaan mereka mengumpat tak lupa Novan dan Syden memukul pundak Mahesa dengan kencang.

"Bau terlur busuk sial!" Eza pun ikut mengumpat karena gas yang dikeluarkan Mahesa.

***

"Aden?" suara lembut tersebut menghentikan langkah Arjuna yang hendak berjalan ke kamarnya.

"Iya ma?" balas Arjuna tak kalah lembut.

"Baru pulang sih Den?" tanya Marisa (Mama Arjuna) dengan khawatir.

"Biasa ma, main dulu."

"Kebiasaan, Papa dari tadi nyari kamu loh." Marisa mengajak putranya untuk duduk terlebih dahulu di sofa ruang tamu.

"Kenapa sih ma?"

"Muka mama serius banget kayaknya."

"Dengerin mama ya, anak ganteng. Apapun yang terjadi kamu harus ikhlas dan jaga nama baik keluarga ya." jelas Marisa.

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang