LEGO

9K 387 21
                                    

"Selamat pagi." sapa Arjuna ketika melihat Kayla baru saja keluar dari kamar.

Kayla sudah rapi dengan pakaian sekolahnya. Namun tidak dengan Arjuna dia kini tengah sibuk memasak.

Arjuna sedang rajin-rajinnya jadi dia bangun pagi dan membuatkan sarapan untuk mereka berdua.

"Mau req-"

"Aku mau langsung pergi, ada urusan." ujar Kayla langsung melongos pergi tanpa menghiraukan Arjuna.

Arjuna bertanya-tanya kepada dirinya, ada apa dengan Kayla?

******

"SISWA TERLAMBAT CEPAT BARIS!!"

"HEI MAHESA MAU KEMANA KAMU!"

"BARIS CEPAT!"

"Saya ke toilet sebentar bu, sebentaaaar banget." ujar Mahesa sambil memegangi perutnya.

"GAK ADA ALASAN BARISSS!!"

Mahesa, Syahreza, dan juga Arjuna datang terlambat.

Syahreza dan Arjuna sudah berbaris, mereka kali ini akan menurut.

Namun tidak dengan Mahesa yang sedang mencoba trik untuk meloloskan diri, tapi gagal.

"Kalian-"

"Maaf bu saya terlambat."

Ada Kayla datang dengan nafas terengah-engah, dia menyalami guru tersebut dengan cepat.

Guru BK bernama Sri itu memandang Kayla malas, bisa-bisanya dia memotong omongannya.

"Baris cepat!"

Kayla mengangguk lalu melangkah dengan cepat ke baris belakang. Entah suatu keberuntungan atau apa. Kayla berbaris disamping Arjuna.

Arjuna melirik Kayla dengan ekor matanya. Kemana dulu Kayla, padahal tadi pergi lebih pagi darinya.

Jantung Kayla sudah menggila baris disamping Arjuna, dia takut Arjuna menanyakan ini dan itu.

Sebenarnya kan bisa, tinggal di jawab aja. Tapi entah kenapa rasanya Kayla ingin menangis jika menatap Arjuna.

Buat apa dekat kalau kenyataan nanti akan berpisah?

Saat guru yang di depan mulai lengah, tidak guru tersebut sedang memeriksa atribut yang di kenakan siswa.

Arjuna menggunakan kesempatan itu untuk menendang kaki Kayla dengan pelan.

"Dari mana?"

"Ada urusan."

"Arjuna!"

Arjuna menoleh ke asal suara. Ada bu Sri tengah memandanginya.

"Mana dasi kamu?!"

"Masukin bajumu!"

"Kancingin bajumu yang benar!"

"Mau jadi apa kalian, datang ke sekolah saja masih terlambat!"

"Kayla!"

Kayla meneguk ludahnya ketika mendengar namanya di panggil.

"Maaf bu, kenapa kita tidak langsung di hukum saja?"

"Dari pada ibu terus berbicara namun tidak ada yang mendengarkan." ujar Kayla dengan berani.

Bu Sri menyunggingkan senyumannya. "Bagus, ucapanmu."

"Merasa keren kamu berbicara seperti itu?" ujar Bu Sri sambil mendorong pundak Kayla pelan dengan penggaris kayunya.

Kayla menundukkan kepalanya, takut. Dia hanya bertanya, apakah salah?

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang