“Saya turut berdukacita yang sedalam-dalamnya.” ujar Janu (Papa Arjuna)
“Iya Nu, terima kasih sudah datang.” Janu memeluk sahabatnya Aziz. Dia tahu Aziz sedang rapuh. Walau terlihat tegar
“Mbak Dania,” panggil Marisa.
Dania yang mendengar panggilan itu menghampiri Marisa lalu mereka berpelukan.
“Sabar ya mba,.. semua orang yang ada dunia hidup memang ditakdirkan untuk menunggu akan kematian.”
“Waktunya Kaisar menunggu telah usai. Kini kehidupan Kaisar abadi di akhirat sana.”
“Nanti kita semua akan menyusul Kaisar, kita hanya perlu menunggu, waktunya kapan.” Marisa mengelus-elus pundak Dania dengan lembut.
“Rasanya aku, aku. Aku ingin hari ini. Aku ingin pergi bersama Kaisar.” lirih Dania.
“Istighfar, Mba. Istighfar, Masih ada Kenzo, Kayla dan Kaylo. Bukannya kita berjanji akan mengajarkan cucu-cucu kita menunggangi kuda?”
***
“Sepertinya pertemuan antara Arjuna dan Kayla harus dibatalkan.” ujar Janu membuat semua orang terdiam.
Kini mereka berempat—ah berenam bersama Kenzo dan juga istrinya (Hafsah) berada di ruang tamu.
Tadinya keluarga Janu dan Aziz berencana akan mempertemukan Arjuna dan Kayla lalu memberi tahu mereka bahwa mereka akan dinikahkan jika sudah menginjak umur tujuh belas tahun.
Namun karena keluarga Aziz sedang tertimpa musibah tak—etis jika melakukannya sekarang.
“Tapi, apakah Kayla sudah mengetahui ini?” tanya Janu.
“Maksudnya tentang perjodohan ini.” perjelas Janu karena melihat wajah bingung Aziz dan Dania.
“Dia sudah diberitahu oleh kakeknya.” sahut Dania
“Lalu Arjuna? Apa dia sudah mengetahui rencana perjodohan ini?” tanya Kenzo yang akhirnya membuka suara.
“Belum.” jawab Janu.
“Saya berencana untuk memberitahunya ketika h-1.” ujar Janu hingga membuahkan protesan dari Dania.
“Apa kamu tidak memikirkan apa yang terjadi jika memberi tahu Arjuna di waktu itu.”
“Dia bisa saja kabur.”
“Tenang mba, saya tahu bagaimana anak saya.” ujar Janu tenang.
“Justru sebaliknya jika saya memberi tahu sekarang, takutnya dia berbuat aneh.” jelas Janu.
“Saya percayakan ini kepada kamu Janu.” ujar Aziz sambil menepuk-nepuk pundak Janu.
“Tapi, bolehkah perjodohan ini dibatalkan saja?” pertanyaan Kenzo membuat semua orang menoleh kepadanya.
“Kayla, masih kecil ayah, bunda.”
“Kayla bahkan masih sekolah.”
Akhirnya Kenzo menyuarakan isi hatinya, saat mendengar kabar adiknya akan dijodohkan sebenarnya Kenzo kurang setuju.
“Lalu, kenapa jika masih sekolah? Bahkan dulu bundamu juga seperti itu.” ujar Aziz terpancing emosi. Dua laki-laki berbeda generasi yang memiliki watak sama, yaitu emosional
“Tapi yah, mereka bisa saja dulu pacaran atau apa. Lalu menikah di umur yang cukup.” protes Kenzo
“Itu pointnya.” ujar Janu tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]
Teen Fiction"Eh, biasanya ketua geng itu dijodohin gak sih." "Iya ya, biasanya di wp, ketua geng motor, ganteng, terus kaya raya. Pasti dijodohin." "Ketua kita, kenapa gak gitu ya. Kasian dia lama menjomblo." "Tapi nih, semisal si bos dijodohin pasti dia udah m...