"Gimana semalem?" tanya Arjuna.
"Kita cuma liat dari luar aja, soalnya ada polisi lagi olah TKP." jelas Askara
Mereka sebenarnya mempunyai janji untuk membahas kasus kematian Marisa dan Janu.
"Kalian gak masuk ke rumah gue sama sekali?" tanya Arjuna.
"Engga, nunggu lo aja." sahut Syden.
"Iya, kita juga butuh izin lo buat nyentuh semua barang om Janu sama tante Risa." jelas Janvier.
Semua orang mengangguk setuju.
"Gue berencana untuk tidak melanjutkan kasus mama dan papa." ujar Arjuna membuat semua orang protes tidak setuju.
"Yang bener aja."
"Minimal nyawa di bales nyawa."
"Gak usah ngelantur gitu lo!"
"Sakit nih Arjuna."
Arjuna menyunggingkan senyumnya saat mendengar respon teman-temannya.
Namun dia tersadar akan sesuatu, bahwa temannya kurang satu-Syahreza.
"Eza kemana?" tanya Arjuna.
"Gak usah pengalihan topik!" ujar Janvier, dia tidak terima sama sekali dengan apa yang di ucapkan oleh Arjuna.
Kalian semua harus tau, Marisa itu sudah seperti ibu sendiri untuk teman-teman Arjuna. Jadi mereka semua sangat dendam dengan pelaku yang membunuh Marisa dan juga Janu.
Seperti hal nya Novan, dia juga sudah sangat menganggap Marisa seperti ibu nya sendiri namun dengan tega ayahnya membunuh Marisa, jadilah Novan sangat-sangat merasa bersalah, setiap malam hendak tidur Novan selalu terbyang-bayang kebaikan yang dilakukan oleh Marisa.
"Gue dapet pencerahan dari Kayla, dia ngajarin gue bagaimana tidak menyimpan dendam sama orang."
"Semua hal yang terjadi sama gue, Kayla, mama, papa itu semua udah rencana Allah."
"Dihari itu, memang sudah harinya mama dan papa pergi."
"Kalau kata Kayla, ujian yang gue alami saat ini adalah salah satu cara Allah untuk mengangkat derajat gue."
"Ya, memang gak gampang buat ikhlas, gue pengen banget datengin Oscar dan langsung penggal kepalanya."
"Tapi, balik lagi ke awal. Dengan melakukan hal tersebut memang bisa buat mama dan papa hidup lagi?"
"Setidaknya Arjuna, buat dia dipenjara." ujar Mahesa ikut emosi.
"Jangan lo gini, mana Arjuna yang kita kenal, mana Arjuna yang dulu yang selalu liat realita."
"Inget realitanya, yang bunuh nyokap bokap lo itu Oscar, realitanya yang buat lo sendirian di dunia ini Oscar." Mahesa menatap Arjuna dengan serius.
"Memang ini ujian buat lo. Tapi Jun setidaknya ah elah, takut lo sama Oscar?"
"Sa, udah." tegur Askara ketika Mahesa hendak mengeluarkan kata-katanya lagi.
"Hargaiin Sa, apa maunya Arjuna."
"Inget satu hal Mahesa, hukum akhirat lebih kejam dari apapun." ujar Askara.
"Setidaknya Ka, di dunia juga harus di hukum lah!"
"Udah stop, kenapa ribut gini?" ujar Janvier.
"Maaf Jun, gue juga gak setuju apa yang lo bilang tadi." lanjut Janvier.
"Setidaknya, tunda kasus ini."
"Lo tenang dulu, fokus dulu sama sekolah."
"Serasa udah tenang. Ayok lanjut kasusnya, kita akan selalu ada buat lo." ujar Janvier memberi saran
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]
Genç Kurgu"Eh, biasanya ketua geng itu dijodohin gak sih." "Iya ya, biasanya di wp, ketua geng motor, ganteng, terus kaya raya. Pasti dijodohin." "Ketua kita, kenapa gak gitu ya. Kasian dia lama menjomblo." "Tapi nih, semisal si bos dijodohin pasti dia udah m...