What if; Seandainya iya.

6.2K 262 44
                                    

"Jun, gue marah banget kalau lo gak bangun!" ujar Janvier.

"Gue cek."

Syden mengecek kembali nadi Arjuna. Namun Syden menggelengkan kepalanya.

"Kak Juna, jangan gini kak."

"Kak Juna..."

"Gantian!" ujar Mahesa.

Janvier menyingkir dan kini Mahesa yang menggantikan.

Kayla menatap semua ini dengan kosong. Otaknya terasa korslet, ada apa ini?

Arjuna terbaring kaku dengan darah yang ada di perutnya.

"Cepet cek lagi!" seru Syahreza

Syden mengecek kembali nadi Arjuna.

"Syden..."

Syden menggelengkan kepalanya sambil berderai air mata.

"GAK MUNGKIN!"

"ENGGAK! AYOK MAHESA LAGI!"

"JANVIER LAKUIN LAGI!"

"TOLONG ARJUNA!"

"TOLONG..."

Kayla langsung jatuh pingsan dan di tangkap oleh Victory yang memang ada disampingnya.

"S-sekali lagi, temen kita kuat." ujar Mahesa sambil berurai air mata.

Tangannya kembali ditautkan diatas dada Arjuna dan kembali melakukan CPR

"Juna, anjing. Bangun sialan!" seru Askara yang tengah menutupi luka yang ada di perut Arjuna.

"Sa udah!" tegur Syden.

Mahesa pun langsung menyingkir dan Syden mengecek kembali nadi Arjuna.

Syden langsung terduduk dan menghela nafas lega.

"Huhhh, udah. Arjuna balik lagi."

Setelah itu datang lah ambulan datang membawa Arjuna untuk perawatan lebih lanjut.

***

"Sayang kamu sudah sadar?" tanya Dania.

Perlahan Kayla membuka kelopak matanya.

Langit-langit berwarna putih dan bau obat-obatan yang sangat menyengat menjadi hal yang pertama Kayla lihat dan cium.

"Bunda..."

"Iya sayang, bunda ada disini."

Kayla sekarang ingat semuanya, dia langsung saja menangis sambil menanyai dimana Arjuna.

"Kak Juna dimana bunda?"

"Arjuna ada sayang."

"Kayla mau lihat."

Dania diam cukup lama untuk menjawab pertanyaan putri bungsunya.

"Bunda, ayok ajak Kayla lihat kak Juna!"

"Kayla mau kak Juna!" pinta Kayla sambil menangis.

"Yaudah, kamu tenangin diri dulu. Bunda mau cari kursi roda."

Setelah Dania keluar, Kayla meremas rambutnya dengan kuat.

Kepalanya amat berat dan juga berisik, pikiran negatif seakan berkeliling di kepalanya.

"Aku gak pernah ngebayangin kamu yang bakalan pergi duluan kak."

"Kamu... Harus sehat lagi kak."

"Kakak, suami aku jangan dulu di panggil ya Allah."

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang