ARJUNA...

6.8K 258 47
                                    

"Loh, sepi banget?" ujar Victory saat memasuki cafe.

Sebelumnya ya, Victory santai aja. Mungkin memang baru buka juga mungkin.

Setelah duduk salah satu kursi yang disediakan, Victory pun memesan beberapa roti dan juga minuman.

Anehnya, kenapa tampang pegawai disini seperti preman ya, sangar terus botak lagi.

Selang beberapa menit, pesanan Victory datang, namun ada yang aneh pelayan yang mengantarkan pesanan Victory kini tiba-tiba duduk di depannya.

"Kenapa ya mas?" tanya Victory.

"Cakep juga."

"Hah?"

Pelayan tersebut berdiri dari duduknya dan langsung memegang dagu Victory

"Maksud mas nya apa ya!?"

Victory langsung menepis tangan pegawai tersebut.

"Sial."

Pelayan tersebut memegang kembali dagu Victory, namun kini dia mencengkram nya dengan kuat. Hendak menepisnya pun rasanya sangat sulit karena tenaganya lebih kuat.

Saking kuatnya, membuat butiran-butiran air mata Victory turun pipinya.

"Kalau lo mau selamat, hubungin Kayla dan suruh dia dateng cepet kesini."

"Em, tapi lumayan juga lo. Gue pake dulu gapapa kan?"

"Bang, udah belum?" tanya salah satu temannya.

"Belum."

Saat mereka mengobrol tangan Victory yang dibawah meja perlahan membuka ponselnya dan hendak menelepon polisi.

Sayangnya saat cengkraman di dagu Victory sudah dilepas, salah satu dari mereka mengambil handphone Victory secara paksa dan mengirim pesan kepada Kayla.

Kayla

Kayla, cepet dong dateng kesini nya.

"Lo boleh keluar dari sini, kalau Kayla udah ada di tangan kita." ujar salah satu dari mereka.

Entah siapa mereka itu yang jelas Victory sekarang ketakutan, kakinya bergetar dan tangannya pun ikut bergetar seperti kedinginan.

Tak lama Kayla datang, Victory bingung harus bagaimana, di sisi lain para preman tadi sudah menatap Victory dengan tatapan yang membunuh.

"Maaf, maaf Kayla."

***

"Bang, masih ada gak?"

"Masih."

"Kesini bang."

"Tunggu ya bang, saya panggilin temen-temen saya dulu."

Ada Syahreza yang baru saja datang ke markas, dia memberhentikan tukan siomay. Niatnya dia mau traktir temen-temennya entah dalam rangka apa.

"Den, mah siomay gak?" tanya Syahreza.

"MAU!"

Sengaja nanya Syden, soalnya dia paling semangat kalau tentang makanan.

"Noh diluar ajakin yang lain, sampe abis kalau bisa dagangannya." jelas Syahreza.

"Oke, WOY YANG MAU SIOMAY KELUAR!! SI EZA TRAKTIR."

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang