PANAS

9.8K 379 13
                                    

"Orang tua lo ada?" tanya Syden ketika memasuki rumah Syahreza.

"Liburan."

Syden menganggukkan kepalanya mengerti.

"Boleh kali gue nginep!" seru Syden.

"Gue mau tidur di rumah Janvier." ujar Syahreza.

"Idih, disini aja sama gueee." bujuk Syden.

"Males anjir, bosen gue sama rumah gue sendiri." jelas Syahreza sambil mengisap rokoknya.

Janvier yang mendengarnya hanya memutarkan bola matanya malas.

Sebenarnya dia juga sangat bosan dengan Syahreza yang sangat suka bertamu ke rumahnya.

Sebelum membicarakan perihal Oscar, mereka memakan mie terlebih dahulu.

Kebiasaan yang sudah absen beberapa kali.

Biasanya mereka memakan mie sambil menceritakan kisah kehidupan yang mereka alami dan permasalahkan.

Mahesa yang kadang bingung tobat mulai dari mana.

Arjuna dengan keluh kesahnya sebagai leader.

Janvier dengan permasalahan Fat dan Firza.

Syden dengan masalah orang tuanya.

Syahreza dengan karirnya.

Askara dengan percintaannya.

Dan juga Novan dengan kesukaannya bermain bola.

Kali ini mereka merasa ada yang kurang. Memang sebenarnya sama saja. Mereka masih mau menceritakan keluh kesah mereka sekarang.

Namun biasanya selalu ada Novan yang mau membantu membuat jasjus anggur.

Tapi sekarang, mereka tanpa jasjus anggur malah beralih dengan Mogu-Mogu.

"Gue ada ide!" seru Askara.

"Ide apaan?" tanya Mahesa yang tengah memakan kuaci.

"Kita bubarin Cakrawala."

Mendengar itu seketika Mahesa tertelan kulit kuaci.

Dengan cepat Janvier menepuk-nepuk punggung Mahesa.

"Explain!" ujar Arjuna sambil menyilangkan kedua tangannya.

Tak lupa tatapan tajam bak elang yang hendak membunuh masangnya.

"Ya, pancingan doang Jun." ujar Askara tenang.

"Kita bubarin Cakrawala untuk sementara."

"Otomatis perdagangan ilegal Oscar semakin gencar di lakukan."

"Austin dan tim nya tetap melakukan tugasnya, tapi dengan identitas yang baru." jelas Askara.

"Aaaahh, oke gue ngerti." seru Mahesa seolah paham apa yang dibicarakan Askara.

"Oke, setuju kan." ujar Askara.

"Jun gimana?" tanya Askara padahal dia belum menjelaskan apa-apa.

"Kita bahas nanti sama anak-anak."

DRRTTTT

DRRTTT

DRRTT

"Ada suara getar handphone woy!" ujar Mahesa.

"Punya gue." sahut Janvier lalu menempelkan teleponnya ke telinga.

"Jaaan, Kayla hilang."

"Jangan bercanda lo!" ujar Janvier.

Semua pandangan langsung teralihkan kepada Janvier, ada apa dengannya.

ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang