Ada yang aneh dengan Arjuna. Sejak pulang dari kediaman keluarga Aziz dan Dania.
Beberapa hari ini dan sampai hari ini. Arjuna masih aneh.
Aneh dalam artian apa? Arjuna seperti cuek, ya memang dari settingan pabriknya begitu. Tapi ini beda. Ada yang beda, entah apa. Terkesan menghindar (?)
“Kak, sarapan dulu yuk.” ajak Kayla, mereka saat ini hendak pergi bersekolah.
Tak ada jawaban. Arjuna langsung pergi tanpa menengok sedikitpun kearah meja makan, bahkan tanpa berpamitan, itu yang membuatnya aneh.
Disekolah pun, sama. Ingin menanyakan ah bahkan sudah menanyakannya kepada para teman-temannya namun apa yang Kayla dapat.
“Arjuna mah begitu dari bayi juga.” ujar Mahesa.
“Belum belah duren sihhh.” ujar Novan, membuat Kayla berpikir.
Padahal setau Kayla, Arjuna tak menyukai durian.
“Dia emang gitu kalau lagi banyak pikiran.” ujar Syahreza.
Kata-kata Syahreza lah yang membuat dirinya sedikit tenang. Tak seperti Novan dan Mahesa.
***
“RADEN ARJUNA!”
“MAHESA!”
“NOVANDA!”
Teriakan guru BK menggelegar di lapangan saat meneriaki siswa yang datang terlambat.
“KALIAN LAGI, KALIAN LAGI, MAU IBU SKORS ATAU IBU DROP OUT!”
Mereka bertiga dibariskan di dekat tiang bendera. Hanya mereka bertiga, karena siswa yang telat lainnya sudah menjalani hukuman.
“Kayak yang berani aja bu.” ujar Novan tenang.
“BERANI YA JAWAB!”
“MAU IBU DROP OUT!”
Mahesa memutarkan matanya malas, ayolah hari ini dia tidak mood untuk mengahadapi guru berbadan gempal ini.
“Langsung hukum aja bu.” ujar Arjuna singkat.
“Ada sebab-akibat jika ibu ngeluarin kita.” lanjut Arjuna.
“You know Mahesa, madam.” Novan tersenyum smirk, apalagi melihat kepala yayasan yang sedang memperhatikan mereka.
“Oke, kalian hormat kepada bendera sampai jam pertama selesai.” raut wajah guru itu mulai tenang, yang tadinya berapi-api karena kesal melihat tingkah laku mereka bertiga.
Ini lah sisi gelap mereka. Suka memanfaatkan kekuasaan, padahal mereka sudah di didik untuk menjadi pribadi yang mandiri.
“Iya tau, tapi sesekali kita ambil keuntungan punya orang tua berpengaruh.” itu yang pernah dikatakan Mahesa.
Mereka mendongak keatas, memberi hormat kepada sang saka merah putih.
Hanya beberapa menit tapi pandangan Arjuna mulai buram. Tapi ada seseorang yang menarik perhatiannya, tepatnya di bangunan yang ada dihadapannya, dilantai dua.
Dia Kayla, sejak tadi. Memperhatikannya.
Tapi sekarang, dia menghilang.
Kemana? Batin Arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA || JAY EN- [SELESAI]
Teen Fiction"Eh, biasanya ketua geng itu dijodohin gak sih." "Iya ya, biasanya di wp, ketua geng motor, ganteng, terus kaya raya. Pasti dijodohin." "Ketua kita, kenapa gak gitu ya. Kasian dia lama menjomblo." "Tapi nih, semisal si bos dijodohin pasti dia udah m...