BAGIAN 01

4.4K 74 2
                                    

Sawadee Kha, selamat datang di ceritaku ❣️

Jangan lupa Follow, Vote and Comennya❣️

Selamat membaca❣️❣️❣️

----------

Langit begitu cerah di sertai sinar mentari di pagi hari ini. Angin yang berhembus di kulit putih gadis itu membuatnya sedikit kedinginan dan mengusap lengan tangannya.

Rachela Meika Putri.

Nama yang indah dan juga nama yang mempunyai banyak makna. Gadis dengan mata kecil dan bibir pink nya yang lucu. Rambutnya di biarkan tergerai begitu saja tanpa di kuncir.

Meika turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. Berlari kecil menuruni satu-persatu anak tangga rumahnya. Kakinya melangkah menghampiri sang Bunda yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya.

"Morning Bunda," Meika mengecup singkat pipi Widya-Bundanya. Wanita berkepala empat itu tersenyum hangat menatap wajah putrinya.

"Morning sayang. Sarapan yang banyak ya, ini kan hari pertama kamu jadi anak kelas 12," Kekeh Widya membuat Meika ikut tertawa mendengarnya.

Ya, ini adalah hari pertama ia kembali melanjutkan sekolahnya setelah kemarin libur panjang kenaikan kelas. Meika sudah beranjak ke kelas 12, kelas akhir.

"Abangmu belum bangun Mei?" Tanya Widya saat menyadari anak sulungnya itu belum juga keluar dari dalam kamarnya.

Meika menggeleng tak tahu dengan mulut yang sudah di penuhi sandwich buatan Bunda.

Baru saja namanya menjadi perbincangan antara Ibu dan Anak itu, seorang lelaki berperawakan tinggi keluar dari dalam kamar dan berlari kecil turun dari anak tangga menghampiri Bunda dan Adiknya.

"Kamu telat bangun ya?" Tanya Widya sembari memberikan sandwich tersebut kepada Elgara.

Elgara mengangguk dan menyengir kuda. Lelaki itu langsung melahap sandwich seperti orang kelaparan.

"Semalam Bang Gara maraton Anime sampai subuh Bun," Ucap Meika tiba-tiba. Hal itu membuat Widya menatap anak lelakinya itu dengan tatapan mengintimidasi.

Elgara berdecak lalu menggeleng. Mencoba mengelak dengan perkataan Adiknya itu, walau sebenarnya apa yang di katakan Meika benar adanya.

"Engga kok Bun, sumpah. Omongan ni bocil jangan di percaya deh, lagian kamu tau darimana kalau Abang maraton sampai subuh?" Tanya Elgara membuat Meika yang sedang meneguk susu coklatnya pun kini menatapnya.

"Aku lihat last seen Abang," Jawabnya dengan ekspresi tanpa dosa.

Widya geleng-geleng kepala dengan tingkah laku kedua anaknya itu. "Lain kali jangan di ulangin ya, kamu boleh nonton film favoritmu, tapi harus tau waktu." Elgara mengangguk atas perkataan sang Bunda.

Setelah selesai dengan drama di pagi hari itu. Kini Meika sedang siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Elgara berdecak sebal menunggu Adiknya di dalam sana, entah apa yang Adiknya lakukan.

"Bunda kuncir kuda aja ya?" Meika menggeleng tak setuju dengan perkataan Bundanya.

"Kuncir dua aja Bun kayak biasa," Widya tersenyum kecil menanggapi. Kemudian wanita itu melanjutkan kegiataannya yang sedang menguncir rambut Meika sebelum gadis itu berangkat ke sekolah.

Meika melihat pantulan wajahnya di cermin kecil miliknya. Sempurna!

"Cantik sekali anak Bunda, belajar yang rajin ya sayang." Ujarnya lalu mencium kening Meika sebelum gadis itu pergi dari hadapannya.

MEIKA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang