Jangan lupa Follow Vote and Comen ❣️
Selamat membaca ❣️
---------
Hari ini adalah hari dimana festival musik sekolah di laksanakan. Undangan para tamu yang datang memenuhi sekolah SMA Wigasma. Pasalnya sekolah ini selalu saja mendapatkan banyak tamu jika sedang mengadakan sebuah acara di sekolah. Mereka semua sudah berkutik dengan kegiatannya masing-masing sembari menunggu acara festival di mulai.
Seorang gadis dengan penampilannya yang cantik sedang menarik nafas panjang di belakang panggung. Sedaritadi ia benar-benar mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri untuk penampilannya nanti.
Meika menggenggam erat telapak tangan Arsenio yang setia menemani di samping. Gadis itu sama sekali tidak mengizinkan Arsenio untuk pergi darinya. Meika benar-benar takut jika ia sendiri disini nanti ada orang lain yang mendekati dan menghinanya lagi.
"Jangan takut sayang, kamu pasti bisa kok tampilin yang baik di depan semua orang. Percaya sama aku ya? Anggap aja kamu cuman sendiri, gak ada penonton." Meika mengangguk lalu tersenyum tipis.
Arsenio mengusap puncak rambut Meika yang di gerai dengan sangat cantik. Lelaki itu benar-benar membuktikan omongannya sendiri untuk meminta Gibran agar mengizinkan Meika kembali menjadi perwakilan dari ekskulnya. Dan juga Arsenio mendatangi Fadlan dirumah, tanpa takut dan sejuta nyali yang ia punya, Arsenio akhirnya berhasil meminta izin Fadlan untuk Meika bernyanyi di acara festival sekolahnya walaupun pria itu bilang kalau ia tidak ingin mendengar berita buruk yang terjadi jika Meika di izinkan tampil di sekolah.
Tidak tanpa alasan untuk Arsenio melakukan itu semua selain ia yakin dengan kemampuan gadisnya. Arsenio hanya ingin menunjukkan kepada semua orang yang menganggap Meika lemah, bahwa gadisnya bukan seperti yang mereka bicarakan. Meika mampu, Meika mempunyai bakat yang orang lain tidak tahu. Arsenio tetap yakin dan percaya dengan gadisnya.
"Mei, jangan nervous ya? Tenang aja, urutan penampilan kamu masih lama kok, ada di akhir acara. Jadi kamu gak perlu takut dan kamu masih bisa siapin diri kamu sebelum naik ke panggung," Meika mengangguk saat Gibran tiba-tiba saja datang kepadanya. Agaknya lelaki itu tahu bahwa Meika sedang menangani kegugupannya.
"Iya Kak, makasih ya." Gibran mengangguk lalu berpamitan untuk mengurus yang lain.
Meika menatap Steffi yang berlari ke arahnya sambil membawa sebotol minuman di tangan. Gadis itu akan menampilkan penampilan dancenya kali ini.
"Mei, gue gak sabar liat lo nyanyi di panggung. Gue bakal ambil video lo nanti," Steffi tersenyum lebar sambil menatap wajah Meika yang sedikit pucat.
Meika tersenyum melihat penampilan sahabatnya yang keren. Make-up gadis ini tidak pernah gagal, terkadang Meika juga sering di dandani dengan Steffi jika ia tengah bermain dirumah sahabatnya.
"Tapi aku gugup," Steffi menghela nafas. Gadis itu melirik Arsenio yang masih setia duduk di sebelah Meika sembari memainkan ponsel.
"Gak usah gugup, lo harus yakin sama diri lo sendiri kalau lo pasti bisa. Selama ini lo udah latihan, gak ada usaha yang mengkhianati hasil kan? Tunjukkin Bakat lo di depan semua orang, Bunda sama Abang lo juga ada, jadi lo gak perlu takut." Steffi memeluk tubuh sahabatnya dengan erat. Tidak bisa di pungkiri sebesar apa rasa senang dalam hatinya karna Meika akan menampilkan penampilan di acara ini.
"Ya udah kalau gitu gue kesana dulu ya, sebentar lagi gue mau tampil." Kata Steffi kemudian melambaikan tangannya kepada Meika dan berlari ke arah kelas yang di penuhi anggota dance.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEIKA [COMPLETED]
Teen Fiction[Di harapkan follow sebelum membaca] Kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Tidak ada satupun orang di muka bumi ini yang bisa mencapai kata sempurna. Kesempurnaan, sering sekali kita di tuntut menjadi sempurna di mata orang lain padahal kita sendi...