Jangan lupa Follow Vote and Comen ❣️
Selamat membaca ❣️
------------
Suara langkah kaki di koridor sekolah sangat nyaring terdengar karna sang gadis yang berjalan dengan cepat ke arah toilet.
Steffi memasuki area toilet lalu mengunci pintu toilet menggunakan kunci yang ia dapatkan dari petugas sekolah. Gadis itu menatap tajam orang yang sedang terkejut karna kehadirannya tiba-tiba.
"Ngapain lo kunci pintu?!" Tanya Putri kemudian maju di depan Steffi.
Plakk
Sebuah tamparan berhasil di layangkan tepat di pipi kanan Putri. Gadis itu meringis memegangi pipinya yang perih akibat tamparan kencang dari Steffi. Mengapa gadis ini tiba-tiba menamparnya?
"Gara-gara lo sahabat gue kondisinya kayak gini, gara-gara lo juga sahabat gue ketakutan karna caci makian kalian." Putri menatap tak suka mendengar perkataan Steffi kepadanya.
"Heh! Emang lo kira yang lakuin itu cuman gue? Satu sekolah hampir ngelakuin hal yang sama ke temen lo, bukan cuman gue. Kalau lo mau marah, ya lo harus adil dong." Balas Putri sembari memegangi pipinya.
Steffi tertawa remeh mendengar pembelaan dari gadis itu. Kemudian sang empu menjambak kasar rambut panjang Putri hingga membuat gadis itu menjerit kesakitan dan memohon untuk di lepaskan.
"Tapi lo orang pertama yang hina sahabat gue setan! Please stop defending yourself bitch,"
"Lepasin! Lo kira gak sakit hah?!" Putri terus memberontak agar Steffi melepas jambakan pada rambutnya. Tetapi gadis itu sama sekali tidak menghiraukan permohonan dari Putri. Dirinya benar-benar di lumuri amarah saat ini.
Sejak semalam Meika kembali drop. Arsenio memberi Kandra dan Galen pesan untuk memberi tahu semua yang terjadi malam itu. Kemudian Kandra juga langsung memberi tahu hal itu kepada Steffi. Sebagai satu-satunya sahabat yang selalu bersama gadis itu, Steffi benar-benar tidak terima saat mendengar penjelasan dari mulut Kandra.
Steffi marah, marah kepada semua orang yang sudah membuat sahabatnya seperti itu. Sebenarnya ia ingin sekali mencabik-cabik wajah orang yang sudah menyebar luaskan penyakit itu di grup, tapi karna ia belum tahu siapa orangnya, maka Steffi melampiaskan semua amarahnya kepada orang yang menjadi peran utama dari perundungan kemarin.
"Lo jahat, lo jahat karna udah bikin Meika kayak gini. Dimana rasa kasihan lo sesama manusia? Emangnya kenapa kalau dia punya riwayat kayak gitu. Salah? Hah?!"
"Gak ada satupun orang yang mau menerima penyakit yang dia derita. Semua itu udah takdirnya masing-masing. Dan dengan jahatnya lo sama semua teman-teman lo malah hina dia! Kalian gak bakal ngerti gimana rasanya ada di posisi dia, emangnya kalian tau apa tentang Meika?!" Steffi berbicara tegas tetapi air matanya terus mengalir. Jambakan pada rambut Putri semakin erat membuat Putri mati-matian menahan rasa sakit di ubun-ubun.
Steffi melepaskan jambakannya kemudian mendorong tubuh Putri hingga gadis itu terbentur ke tembok.
Tanpa rasa kasihan Steffi memperhatikan Putri yang sedang meringis karna kepalanya terbentur tembok.
"Kalau sampe gue lihat lo atau temen-temen lo lakuin itu buat kedua kalinya, jangan salahin gue kalau sesuatu bakal terjadi sama hidup kalian." Ancam Steffi dengan netra tajamnya menatap Putri. Kemudian gadis itu membuka kunci dan keluar meninggalkan Putri yang sedang menggerutu kesal dengan tindakan dari Steffi kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEIKA [COMPLETED]
Teen Fiction[Di harapkan follow sebelum membaca] Kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Tidak ada satupun orang di muka bumi ini yang bisa mencapai kata sempurna. Kesempurnaan, sering sekali kita di tuntut menjadi sempurna di mata orang lain padahal kita sendi...