BAGIAN 04

1.2K 32 1
                                    

Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️

Selamat membaca ❣️

----------


Meika dan Steffi sedang asik duduk di kamar. Seperti perjanjian yang sudah mereka buat kemarin, kini Meika tengah sibuk memilih barang-barang cantik yang dibawakan oleh Ayah sahabatnya itu.

Steffi mengambil jepitan bewarna merah muda bermotif bunga yang indah, cewek itu tersenyum dan menjepitnya ke rambut Meika yang sedang duduk didepannya.

Meika mendongak kala menyadari Steffi memakaikan jepitan tersebut di rambutnya. Senyum gadis itu mengembang. Meika ikut mengambil jepitan yang sama dan memakaikannya ke rambut Steffi.

Mereka berdua tertawa padahal tidak ada yang lucu sama sekali.

"Ambil aja deh semua Mei, lo kan tau gue gak terlalu suka ginian." Ucap Steffi yang kini memasukkan barang-barang tersebut ke dalam paper bag.

Meika melebarkan matanya takjub. Kegirangan karna Steffi memberikan semua barang ini padanya.

Sahabat yang baik.

"Nih bawa pulang," Kata Steffi menyodorkan paper bag tersebut pada Meika dan di terima oleh gadis itu.

"Terima kasih monyet, kau lah sahabat terbaikku." Balas Meika membuat Steffi melotot dan memukul pelan lengannya.

Steffi beranjak berdiri keluar dari kamar, meninggalkan Meika yang senyum-senyum seorang diri melihat satu-persatu isi dari paper bag tersebut.

Meika mendongak saat Steffi masuk kedalam kamar dengan tangan yang membawa cemilan dan juga minuman untuknya dan juga untuk Meika.

Mereka berdua mengobrol dengan sangat asik, entah apa yang mereka obrolkan sampai wajah putih Meika sudah memerah seperti orang kepanasan.

Steffi memegangi perutnya yang keram karna kebanyakan tertawa. Ia sangat suka mengobrol dengan Meika karna gadis itu selalu saja bisa membuatnya tertawa.

"Oh ya Mei, tadi di kelas lo kenapa sama Galen and Kandra?" Tanya Steffi dengan mulut yang di penuhi keripik pedas.

Meika menggelengkan kepalanya. "Gak kenapa-napa kok, mereka cuman gak sengaja senggol HP aku," Balas Meika.

Steffi menghela nafasnya. "Ini HP lo kenapa bisa pecah layarnya? Lo banting lagi?" Kata 'lagi' yang keluar dari mulut Steffi membuat Meika menaikkan sebelah alisnya.

"Emangnya kapan aku banting HP? Aku juga gak tau kenapa layar HP ku bisa pecah kayak gini, mungkin karna tadi waktu kesenggol layarnya ikut pecah," Steffi hanya diam tak ingin menjawab perkataan sahabatnya itu.

Meika menyeruput pelan jus mangga yang dibuatkan Steffi untuknya. Cewek itu nampak sibuk memperhatikan luka di siku dan lututnya. Perbannya sudah Meika buka karna ia merasa lukanya sudah tak sesakit kemarin.

"Sebenernya siapa sih yang nabrak lo?" Tanya Steffi terlanjur penasaran saat melihat luka di lutut dan siku sahabatnya.

"Arsen," Balas Meika tanpa mengalihkan pandangannya.

Steffi melotot kaget mendengarnya. Cewek itu sedikit menggeserkan duduknya agar lebih dekat dengan Meika.

"Arsenio maksut lo? Anak baru di kelas kita itu?" Tanyanya.

Meika mengangguk-anggukan kepalanya. "Kok bisa sih lo ketemu dia? Terus kelanjutannya gimana Mei? Dia tanggung jawab gak? Atau dia nganterin lo balik sampe rumah?" Pertanyaan berturut-turut keluar dari mulut Steffi.

MEIKA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang