Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️
Selamat membaca ❣️
-----------
Hari ini adalah hari pertama Meika kembali ke sekolah. Senyuman gadis itu mengembang sedaritadi, dirinya benar-benar senang karna akhirnya bisa kembali bersekolah setelah dua Minggu ia di rawat dirumah sakit.
Elgara menyapa Adiknya yang baru saja keluar dari rumah menghampiri Elgara yang sudah menunggunya di atas motor.
"Cantik banget Adik Abang," Meika tersenyum malu dengan ucapan Abangnya.
"Ish, jangan gitu ah. Mei kan jadi malu, mending sekarang kita berangkat." Elgara mengangguk kemudian membantu Adiknya naik ke jok motor belakang.
Meika memeluk erat tubuh Elgara dari belakang sana. Gadis itu menyapa para pedagang kaki lima yang pagi-pagi ini sudah berjejer rapih di pinggir jalan.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya Elgara sampai di depan gerbang sekolah Meika. Adiknya turun dari boncengan dan masih menyunggingkan senyum manis kepada Abangnya.
"Belajar yang rajin ya, hari ini latihan ekskul juga kan? Kalau udah selesai jangan lupa kabarin Abang," Ucap Elgara sembari mengecup kening Meika.
Meika mengangguk dan memberikan ibu jarinya kepada Elgara. Setelah memastikan motor Abangnya pergi, Meika baru masuk ke wilayah sekolahannya.
Kedua matanya yang cantik itu berkeliling memandangi para murid yang baru saja datang. Ia tersenyum lebar kala melihat Steffi yang sedang berjalan bersama Galen dan Kandra.
"STEFFI!"
Meika berlari kencang ke arah mereka, kemudian menubruk tubuh sahabatnya dengan pelukan yang sangat erat.
"Akhirnya lo sekolah lagi Mei, gue kangen banget sama lo." Ucap Steffi di iringi senyum manisnya.
"Nah gini dong, kan jadinya Steffi gak kesepian lagi." Sahut Galen kemudian terkekeh kecil.
"Ya udah yuk kita ke kelas," Meika mengangguk dengan ajakan Steffi. Kemudian mereka berdua berjalan masuk ke kelas meninggalkan Galen dan Kandra yang masih berdiri di tempat.
"Huft, Arsen lama banget baliknya." Kandra yang mendengar keluhan Galen pun hanya bisa melirik lelaki itu.
"Lebay banget lo, besok juga dia balik." Balas Kandra kemudian berlalu begitu saja menuju kelasnya.
Galen yang tersisa sendiri pun hanya bisa mendengus. Matanya menangkap Salsa yang sedang berjalan sendirian di depan sana. Cowok itu bukannya menyusul Kandra, malah berlari menghampiri Salsa yang sedang berjongkok.
Galen menaikkan sebelah alisnya bingung melihat Salsa yang tengah berkutik dengan sepatu.
"Sal, lo ngapain?" Salsa yang mendengar pertanyaan Galen pun sontak terkejut atas kehadiran lelaki di depannya.
Salsa langsung berdiri dan tersenyum kikuk menatap wajah tampan Galen. "Saya gak ngapa-ngapain kok," Balas Salsa.
Galen menunduk, sedikit menyipitkan matanya melihat sepatu Salsa yang robek. Bahkan robekan itu tidak bisa dibilang kecil, sepatu Salsa sebenarnya sudah tidak layak untuk di kenakan.
"Sepatu lo kenapa?" Tanya Galen.
Salsa menggeleng dengan senyum tipisnya. "Cuman robek sedikit kok, ini juga masih bisa di pakai." Balasan Salsa mampu membuat hati Galen tersentuh. Apakah dirinya yang kurang bersyukur ini mampu seperti Salsa? Sepatu Galen setiap hari selalu ganti-ganti, tetapi Salsa? Gadis itu masih memakai sepatunya yang sudah tidak layak di pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEIKA [COMPLETED]
Teen Fiction[Di harapkan follow sebelum membaca] Kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Tidak ada satupun orang di muka bumi ini yang bisa mencapai kata sempurna. Kesempurnaan, sering sekali kita di tuntut menjadi sempurna di mata orang lain padahal kita sendi...