BAGIAN 13

712 22 0
                                    

Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️

Selamat membaca ❣️

----------


Meika tengah asik mencatat catatan di buku tulisnya. Kacamata mint yang bertengger manis di hidung mancungnya menambahkan kesan imut pada Meika. Pasalnya, mau bagaimana pun dan apapun yang Meika pakai, selalu saja pantas di dirinya.

Meika melirik Steffi yang sedang tertidur dengan posisinya tangannya yang di lipat di atas meja. Cewek itu sudah terlebih dulu menyelesaikan catatannya. Sedangkan Meika, gadis itu memang lambat sekali jika sudah menulis. Teman-teman di kelasnya sudah selesai, hanya dirinya yang belum. Tetapi Meika menulis santai aja, tidak takut tertinggal.

Bu Lili selaku Guru bahasa indonesia itu masuk ke dalam kelas saat tadi ia izin untuk ke toilet. Bu Lili duduk di bangku dan menatap satu-persatu anak murid di kelas.

Mata Bu Lili tertuju pada satu murid yang tengah tertidur. Wanita berumur 35 itu menghampiri barisan paling pojok, membuat perhatian seisi kelas beralih menatapnya.

Bu Lili menggebrak meja Meika dan Steffi. Hal itu membuat Steffi yang tengah asik tertidur pun langsung terpelonjak kaget mendengarnya. Steffi mengucek-ngucek kedua matanya yang masih buram, kemudian menyadari jika di depannya ini adalah Bu Lili.

"Kalau kamu mau tidur silahkan pulang kerumah. Sekolah tempatnya belajar, bukan tempat untuk tidur!" Peringat Bu Lili. Di iringi dengan raut wajah marahnya. Ia paling tak suka dengan murid yang bermalas-malasan di sekolah, apalagi sampai tertidur.

Steffi mengangguk pelan. "Iya Bu, maafin saya." Balas Steffi. Kemudian Guru itu kembali ketempat duduknya menyuruh para murid untuk mengumpulkan catatannya.

Steffi mendengus saat Meika menertawainya. Lihat, sahabatnya itu bukannya mendukungnya malah menertawainya sekarang.

"Kok lo ngetawain gue?" Bisik Steffi.

Meika memegangi perutnya yang keram, sampai wajah gadis itu pun memerah. "Habisnya muka kamu lucu banget kalau lagi kena marah gitu," Balas Meika yang kini sudah meredakan tawanya dan berdiri untuk mengumpulkan catatannya yang baru selesai.

Setelah memastikan Bu Lili keluar kelas karna jam pelajarannya sudah habis. Para murid mendesah berat, jujur saja bahwa mereka tak suka dengan guru itu yang banyak memarahi daripada menjelaskan materi.

Meika dan Steffi memilih untuk menonton drama kesukaannya masing-masing. Meika yang suka menonton drama Thailand, sedangkan Steffi menonton drama Korea. Perpaduan keduanya yang menyukai drama yang berbeda pun di pertemukan.

"Ganteng banget sih Pawat," Kagum Meika saat melihat aktor favoritnya itu muncul dalam tayangan.

Steffi melirik sekilas. "Gantengan juga oppa-oppa Korea ini Mei," Balas Steffi.

"Ah engga, gantengan bujang-bujangku."

"Gantengan oppa,"

"Tetep gantengan__"

Perkataan Meika terpotong saat menyadari ada ketua osis yang masuk bersama anggota yang lain. Seisi kelas langsung senyap karna tak ingin di marahi oleh anggota osis tersebut.

"Selamat siang, maaf menggangu waktu belajarnya. Kedatangan kami kesini untuk memberitahukan kepada kalian, kalau nanti setelah jam istirahat kalian harus datang ke aula di lantai tiga. Sesuai perjanjian kemarin, hari ini adalah hari pemilihan ekstrakurikuler yang wajib kalian ikuti di sekolah tahun ini," Mendengar ucapan Aryan selaku ketua osis yang berwibawa itu membuat seisi kelas berbisik-bisik karna tak sabar memilih ekstrakurikuler yang mereka minati.

MEIKA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang