Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️
Selamat membaca ❣️
----------
Seffi mengunyah makan-makanan yang ia beli di dekat gerbang sekolah. Cewek itu membeli cilung, telur gulung, cilok kuah, papeda dan juga tahu bulat. Meja nya penuh dengan makanan gadis itu sampai Meika yang tengah bermain ponsel pun terusik. Tetapi tangan kanan meika tak henti-hentinya mengambil makanan Steffi dan ikut melahapnya.
"Lo lagi ngeliatin apa sih Mei? Fokus banget muka lo," Tanya Steffi yang terlanjur penasaran.
"Kamu lihat deh, tempat les ini lagi ngebuka pendaftaran anak-anak baru yang mau ikut les tahun ini," Steffi mengambil ponsel Meika dan membaca gambar formulir yang Meika tunjukkan.
"Les bahasa?" Meika mengangguk dengan senyum yang merekah.
"Lo mau ikut les apa emangnya? Bahasa inggris?" Meika menggeleng cepat dan merebut ponselnya kembali.
"Aku mau les bahasa Thailand lah. Kamu kan tau sendiri kalau cita-cita aku mau ke Thailand dan ketemu sama bujang-bujangku disana," Steffi geleng-geleng kepala melihat Meika yang tak juga menghentikan senyumannya itu.
Cita-cita Meika memang berbeda dari yang lain.
"Kamu mau ikut juga? Les bahasa Korea gitu?" Steffi menatap atap kelasnya seolah-olah sedang berfikir.
"Gue sih maunya gitu. Tapi kan lo tau sendiri kalau gue udah ikut les, jadwalnya juga udah padat banget. Boro-boro deh gue bisa ikut les bahasa Korea, kalau gitu kapan gue dapet jam istirahatnya?" Meika yang baru ingat kalau Steffi sudah ikut les setelah pulang sekolah pun hanya bisa mendesah pelan.
"Buset, ini meja penuh dengan makanan yang tidak sehat. Tidak patut di contoh teman-teman," Suara Galen yang baru saja datang ke kelasnya pun membuat Steffi mendengus akan kehadiran cowok itu.
"Gak sehat kepala lo botak!" Semprot Steffi yang tak terima jika makanannya ini dibilang tak sehat.
"Emang gak sehat kok, berminyak, gak bagus buat tenggorokan." Ucap Galen lalu meraih papeda dan tahu bulat di atas meja kemudian melahapnya tanpa dosa.
Steffi melotot saat melihat makanannya di makan Galen. Padahal tadi cowok itu bilang jika makanannya ini tidak sehat untuk tenggorokan.
"Gak sehat tapi tetep aja lo makan kunyuk!" Sahut Kandra lalu terkekeh kecil.
"Beli makanan ini semua dimana Stef?" Tanya Kandra.
"Depan gerbang," Balas Steffi.
"Lah? Emangnya boleh dibawa masuk?" Steffi mengangguk bangga atas pertanyaan yang di ajukan oleh Galen.
"Boleh lah. Yang punya sekolah ini kan Bapak gue," Canda Steffi membuat Meika ikut tertawa mendengarnya.
Arsenio duduk di bangku yang kosong, cowok itu memperhatikan Meika sampai yang di tatap pun hanya bisa kebingungan.
"Mei, tumben lo gak pake pita merah yang merona itu?" Meika mengangguk dan tersenyum kecil menatap Galen.
"Bosan, makanya aku pakai yang warna hitam aja. Ini juga lucu kan Gal?" Tanya Meika sembari memegang pita hitam di rambutnya.
Galen mengangguk dan itu membuat senyum Meika makin merekah. "Sesekali gerai dong Mei rambut lo kalau sekolah, gue dari kelas 10 gak pernah ngeliat rambut lo di gerai," Saran Galen yang sangat penasaran bagaimana rupa Meika jika rambut gadis itu tidak lagi di kuncir dua.
Meika menaruh ponselnya di atas meja. Cewek itu memegangi kedua kunciran rambutnya lalu menghela nafas. "Jelek, aku lebih suka rambutku di kuncir kayak gini." Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEIKA [COMPLETED]
Teen Fiction[Di harapkan follow sebelum membaca] Kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Tidak ada satupun orang di muka bumi ini yang bisa mencapai kata sempurna. Kesempurnaan, sering sekali kita di tuntut menjadi sempurna di mata orang lain padahal kita sendi...