Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️
Selamat membaca ❣️
----------
Elgara membuka kedua matanya saat hembusan angin dari luar jendela menyapa tubuhnya. Lelaki itu tersadar jika ia ada di kamar Selly, Elgara menoleh melihat Selly yang masih tertidur. Kemudian cowok itu mengangkat selimut dan melihat tubuhnya tidak memakai sehelai benangpun.
Elgara langsung beranjak bangun dan meraih baju-bajunya yang berserakan dibawah. Sialan, kenapa bisa ia melakukan ini? Elgara langsung masuk kedalam toilet yang ada dikamar gadis itu, kemudian membersihkan tubuhnya lalu memakai bajunya kembali.
Tanpa berpamitan pada Selly, Elgara keluar dari rumah Selly yang masih sepi. Entah benar atau tidak perkataan Selly semalam yang mengatakan kedua orang tuanya akan pulang padahal sampai pagi ini Elgara tidak melihat keduanya.
Elgara mengencangkan gas motornya. Tadi sebelum pergi ia sudah mengambil ponsel yang masih tergelatak di atas meja. Sekarang memang masih jam 5 pagi, pikiran Elgara terbang mengarah pada Adiknya dirumah. Entah bagaimana keadaan Meika sekarang, Elgara tidak tahu.
Sesampainya dirumah, Elgara langsung berlari masuk kerumah dengan pintu yang sama sekali tidak di kunci dari dalam. Lelaki itu bergeming di ambang pintu kala melihat Adiknya yang masih tertidur pulas dengan...Arsenio?
Elgara menghampiri mereka berdua, Arsenio yang terusik pun langsung mengerjapkan kedua matanya. Lelaki itu tersadar dan langsung menjauhi tubuhnya dari Meika yang kedua matanya terpejam damai.
"Lo ngapain disini?" Tanya Elgara.
"Nemenin Meika, semalam dia nangis." Elgara yang mendengar ucapan Arsenio langsung merasa bersalah karna mengabaikan Adiknya yang ia pun tahu sendiri jika Meika membutuhkannya semalam.
"Gue balik," Arsenio beranjak pergi keluar dari kediaman Meika. Lelaki itu naik ke atas motor besarnya dan berlalu menuju rumahnya untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Sebenarnya semalam ia akan pulang, bukannya bermalam bersama Meika dirumah gadis itu. Tetapi semakin larut, Arsenio tidak mendapatkan tanda-tanda anggota keluarga Meika yang datang, ditambah matanya yang sudah mengantuk.
Elgara membangunkan pelan Meika untuk memastikan apakah gadis itu akan berangkat ke sekolah atau tidak. Meika menggeliat sebentar lalu menatap wajah Abangnya di depan mata.
Elgara memperhatikan wajah Meika yang menatapnya tanpa senyum. Ia tahu saat ini Meika marah kepadanya karna semalam tak memberi kabar pada dirinya.
"Mei, Abang minta maaf ya." Elgara mengusap rambut Meika tetapi gadis itu menjauhkan wajahnya.
"Mei mau mandi," Meika pergi ke kamarnya, meninggalkan Elgara yang menatap punggung Adiknya dengan rasa bersalah.
Elgara menghela nafasnya, Meika memang jarang marah kepadanya. Tetapi sekalinya gadis itu marah, itu akan berlangsung lama. Ia sedikit bersyukur karna yang pulang kerumah lebih awal adalah dirinya, bukan Bunda apalagi Papahnya. Elgara tidak bisa membayangkan bagaimana jika Papahnya yang pulang dan melihat Meika bersama laki-laki lain di rumah yang sepi ini.
...
Arsenio tengah berada di aula karna sekarang adalah jadwal perkumpulan para anggota baru ekskul melukis. Di samping cowok itu ada Kesya, gadis yang sedari awal sudah mengajak Arsenio untuk ke aula.
Lelaki itu hanya diam mendengarkan ketua ekskul melukis yang tengah memperkenalkan dirinya. Banyak memang yang berminat di ekskul yang satu ini, membuat Arsenio sedikit tak nyaman karna kebanyakan perempuan daripada laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEIKA [COMPLETED]
Teen Fiction[Di harapkan follow sebelum membaca] Kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Tidak ada satupun orang di muka bumi ini yang bisa mencapai kata sempurna. Kesempurnaan, sering sekali kita di tuntut menjadi sempurna di mata orang lain padahal kita sendi...