Fero dengan segala luka nya. Ga bisa nulis deskripsi cerita. Penasaran? Tinggal baca GRATIS. Asal VOTE
*osteosarcoma
*bunda
*daddy
*anak tengah
*di abaikan
#1 "KANKER" 19 april 2023
#1 "DEPRESI" 19 april 2023
#1 "kesepian" 19 april 2023
Mulai :...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Desain ruang kamar fero dipenuhi dengan warna hitam. Fero senang dengan gaya minimalis. Karena fero orang nya simple. Ga mau ribet. Itulah kenapa kamar fero. Tidak memiliki banyak perabotan. Ataupun dekorasi.
Cukup perabotan perabotan penting saja yang ada di kamar ini. Seperti kasur dan lampu. Meski tampak sederhana. Keberadaan lampu sorot di langit langit dan aksen dinding kayu membuat kamar fero tampak menawan. Seperti rupa pemilik nya yang rupawan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meja belajar di buat simple. Terdapat sekat dari tempat tidur barusan dengan meja belajar. Tanpa ada aksesoris berlebih di meja nya. Hanya ada lampu belajar,Batu kesetiaan (entah lah fero menamai nya itu) ,dan pohon bambu air atau yang sering di sebut pohon lidi air. Yang udah fero rawat sedari dulu. Itulah kenapa sekarang pohon nya sudah lumayan menjulang tinggi.
Semuanya serba berwana hitam. Desain interior serba minimalis. begitupun kamar mandi dan sofa nya. Dua kata untuk kamar fero. Elegan dan suram. Percis dengan aura kehidupan pemiliknya yang begitu suram dan juga elegan.
Fero bangun dari pingsan nya. Matanya mengarah pada langit langit balkon kamar.kamar yang menjadi saksi kisah hidup fero yang cukup kesepian. Ia meringgis kesakitan. Luka nya belum di obati sama sekali. Darah di punggung fero kini sudah merembas ke badcover kasur tidurnya.
"Akhhhh" Fero meringis kesakitan. Entah lah semuanya terasa sakit. Bahkan kaki kiri nya ikut kambuh. Fero masih terlentang tak berniat gerak sama sekali dari kasurnya. Hingga suatu saat suara hentakan kaki terdengar. Menuju ke arah kamar nya.
Tok tok tok
"Siapa? "
"Bibi den". Fero langsung cepat cepat terbangun dan duduk dengan penuh paksaan.
Padahal seharusnya dia terlentang aja badan nya pesakitan semua. Begonya Fero malah belaga sok kuat di depan bibi. Senyum manis ia pamerkan ke bi onim seolah tidak terjadi apa apa. Agar bi onim tidak mengasihani nya. Fero ga suka di pandang lemah.dan di kasihani.
"Masuk bi"
"Den. astaghfirullah den. Ya Alloh ...agan bibi jadi bonyok gini" Bi onim ga kuat dengan apa yang ia lihat. Butiran kristal pun turun deras di mata bi onim. Sulit bi onim kendalikan. Ini terlalu sakit. Ini terlalu boong untuk dikatakan baik baik saja.