chapter 17

875 35 6
                                    

Chapter 17.)
Ga to the wat

*****

*Wajib vote
*Mengandung bahasa umpatan.
*hati hati ikutan kebawa kasar. Tutur katanya
*boba ga akan tanggung jawab






Akhirnya fero sudah bisa sekolah kembali. Setelah satu minggu menjalani hukuman Daddy nya. Seolah tak kapok. Baru saja hari ini berangkat sekolah. Sudah lima peraturan sekolah iya langgar.

Pertama iya kesiangan, terus atribut ga lengkap, pake sepatu putih, pake lensa mata warna terang yang jelas di larang oleh sekolah. Apapun alasan nya. Termasuk yang matanya min atau plus. Karena pihak sekolah hanya memperbolehkan siswa yang memiliki keluhan itu mempergunakan kacamata saja.

dan kesalahan fero yang kelima cukup patal. Karena iya membawa botol aqua yang di isi dengan vodka. Iya begitulah nakal nya fero. Ke sekolah bawa miras ga nanggung nanggung 2 botol. Tapi dari banyak nya aturan yang fero langgar. Ga ada yang berani sama sekali menghukun seorang fero hartono.

Mereka hanya menulis kesalahan fero di buku kesiswaan dan buku BK fero. Hingga keseluruhan bukunya hampir mau habis akibat banyak nya tulisan aturan yang telah iya langgar. Btw ini buku ke tiga yah selama kurang lebih setahun setengah iya sekolah menengah atas. Padahal siswa normal lain. Hanya memerlukan satu buku tersebut selama 3tahun sekolah.

Ok balik lagi ke fero. Meski jarang di hukum. Tetap aja. Fero sering di ceramahin di ruang bk. Iyap kalo itu sih. Susah fero sangkal lagi. Ujung ujungnya bukan takut atau tobat yang fero dapatkan. Tapi lebih ke booring, suntuk, ngantuk yang iya rasakan berlama lama di ruang bk tersebut.

"Udah kan pak?. Saya balik kelas ya" Fero.

"Sebentar tunggu".kepala sekolah menarik nafas nya kasar terlebih dahulu. Sebelum iya lanjut berbicara

"Ok..selama ini saya ga pernah ngehukum kamu. Karena kamu cucu pemilik yayasan. Tapi saya ga bisa seperti ini terus. Saya sudah bicarakan ini dengan ketua yayasan kalo saya juga berhak memperlakukan kamu seperti siswa lain. Karena jujur saya udah bingung harus bimbing kamu seperti apa lagi"

"Lagian bapak cepu banget sih jadi orang. Main lapor lapor aja ke nenek saya"

"Salahkan sikap kamu sendiri. Aduhh..sebenarnya bapak udah angkat tangan dari dulu"

"Udah lah pak.ga usah lebai. Sekarang bp mau hukum saya gimana?. Silakan aja"

"Ok. Hukuman kamu untuk yang pertama kali setelah banyak nya pelanggaran yang telah kamu langgar dan.. "

"Langsung aja pak ke hukuman nya" Sewot fero. 

Kepala sekolah menggeleng kan kepala nya. Kesal kali menghadapi anak setan di depan nya ini. Kalo bukan anak keluarga yang punya. Udah di tendang jauh jauh hari pikirnya.

"Hukuman nya kamu wajib ikutan Olimpiade fisika minggu depan"

"Haah ga ada yang lain napa pak?. Kenapa harus saya?. Engga engga. Banyak yang pinter. Kenapa harus saya? " Fero.

"Pokoknya itu hukuman kamu. Hukuman nya ga berlaku alias di ganti kalo kamu ga menang juara satu. Meskipun saya yakin kamu pasti juara sih. Kenapa saya bilang kaya gitu. Saya tau nanti kamu ngasal aja ikutan nya."

"Lah itu bapak tau. Kalo saya ga tertarik. Ya gitu jatohnya"

"Makanya kamu harus bisa serius.jalani hukuman ini dengan benar. Toh ini juga baru pertama kali dapat hukuman. Nikmatin saja. Anak nakal"

"Iya gimana nanti aja, saya pamit"

"Sebentar tunggu!"

"Apalagi pak?"

FERO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang