chapter 46

1K 47 9
                                        

Chapter 46.)
******

Vote dulu. Biar cepet update



🍃

"Capek kak?" Cellin dengan telaten menghapus setiap keringat yang keluar di dahi dan sekitaran leher fero. Tepat saat ini. Pelatihan cara berjalan menggunakan keruk oleh ahli terapi khusus yang di datangkan langsung ke mansion pun. Sudah selesai di lakukan. Cellin tidak akan risau lagi kalau fero gunakan keruk.

"Engga ko bun. Ga capek sama sekali"

"Sekarang bunda ga akan risau lagi. Kalo kakak pake keruk. Soalnya udah di ajarin juga kan. Cara nya. Kalo ada turunan apa dulu yang harus di dulu kan. Keruk nya apa kaki nya dulu. Kakak sudah dapet pencerahan kan soal itu?"

"Sudah bun. Kakak udah bawel ko tadi ke si mas nya. Biar ga gampang jatoh"

"Bagus kak. Kan bunda jadi ga was was lagi. Kalo ga di pelajarin ke ahli nya. Nanti bakalan sering jatoh. Bunda ga mau itu"

"Iya bunda tenang aja.jangan khawatir.....bun..Aku ke kamar aja ya bun. Terapi nya sudah selesai kan"

"Mau bunda antar?"

"Ga usah bun. Udah jago ko ini pake keruk nya"

"Iya ya udah sana. Bunda liatin"

"Jangan diliatin juga bun. Emang nya aku anak kecil yang mau pipis tapi ga di anter mak nya. Jadi modal di liatin doang"

"Kamu ada ada aja kak"
















"Loh dad ngapain di kamar aku?"

"Nungguin kamu"

"Lah buat apa dad?"

"Daddy mau obrolin sesuatu"

"Kenapa ga tadi di luar saja dad"

"Beuhhh dasar bocah. Ini soal rahasia. Tentang misi kita kemarin"



Flashback on
"Itung itung zakat kak. Perusahaan daddy selalu membuahkan hasil yang memuaskan.keluarga kita juga akhir akhir ini semakin membaik.lalu daddy juga berharap semakin kita banyak memberi. Daddy yakin Doa kita akan di kabulkan Tuhan. Kamu bisa sehat kembali. Abang kamu bisa nerima kamu"

"Yang terakhir keinginan aku banget dad"

"Daddy punya rencana. Kamu mau ikutin rencana daddy?"

"Maksud daddy?"

"Kakak mau baikan ga sama abang je?"

"Iyah mau dad"

"Kalo begitu. Ikuti rencana daddy"

"Gimana rencananya?"

"Tenang, ga akan sekonyol rencana kakak ko. Cuman aga licik aja" Dedi bersmirk licik.

"Gimana gimana dad. Licik?" Fero mengangkat sebelah alis nya. Penuh curiga. Kira kira apa rencana daddy nya ini.

"Kita turun kebawah makan malam. Setelah selesai kita kumpul di ruang keluarga termasuk abang kamu juga. Setelah daddy kasih aba aba. Nanti kakak pura pura collapse. Gimana kak?"

"Bagus juga ide daddy. Tapii..... "

Di awal mendengar kan rencana dedi. fero menyetujui rencana itu. Ia cukup tertarik dan antusias. Namun setelah dipikir pikir lagi.

"Percuma dad. Bang je ga akan terpengaruh apapun. Mau aku sekarat di depan dia juga. Bang je, ga akan mungkin khawatir sama aku dad"

"Jangan pesimis seperti itu kak. Apa salahnya kita coba dulu"

FERO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang