chapter 18

816 40 8
                                    

Chapter 18.)
Jevan Haikaljo Hartono

*****

Vote nya dari sekarang aja ya. Kalo nunggu di akhir paragraf. Nanti nya kelupaan😁



Happy read. Buat yang nungguin😁🥰

Fero berada di pintu mansion. Ia behenti sejenak.menyiapkan mental. Karena takut tiba tiba bertemu dengan penghuni mansion lain atau keluarga nya terutama bang jevan.

Setelah kurang lebih lima menit menyiapkan diri. Ia khirnya menarik nafas dalam dalam. Memantapkan hati, menggerakan tangan kanan nya untuk membuka knop pintu mansion.

Ceklekkkk

Setelah dirasa aman. Akhirnya membuang nafas terakhir nya dengan penuh kelegaan. Karena mansion terlihat sepi. Tidak ada orang sama sekali.

Fero memanfaatkan situasi untuk segera pergi ke kamarnya. Kembali mengendap ngendap ruang keluarga atau ruangan ruangan lain. Yang harus di lewati sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Setelah mendapat kabar tadi siang dari bi onim. Fero belum siap untuk berpapasan dengan orang itu.jauh di lubuk hati fero. Tersimpan rasa rindu yang amat dalam.

Rindu perhatian dan perlakuan baik yang sempat iya dapatkan dulu dari sosok ini. Namun naas setelah adanya kesalah pahaman. Ralat setelah adanya kesalahan fatal yang iya perbuat. Entah itu fero sengaja apa tidak. Semuanya berubah. Terutama orang ini. Iyap bang jevan.

Satu jam selanjutnya, bi onim masuk ke kamar fero. Fero yang sedang berdiri di balkon kamar. Sambil menyesap benda berasap tersadar atas kehadiran bi onim. Ia Langsung mematikan rokok nya dan menghampiri bi onim yang berdiri di dekat dipan kamarnya.

"Dimana abang bi?"

"Tuan muda jevan di kamar nya den"

"Personil lengkap?"

"Belum den. Nyonya belum datang. Katanya besok mau pulang. Itu pun kalo syuting iklan di Kanada beres"

"Ok makasih infonya bi. Aku mau istirahat aja deh"

"Makan dulu atuh den. Bibi bawa ya kesini. Aden mau apa?"

"Ga laper bi. Tadi udah di traktir makan sama om ferdi. So perut fero masih kenyang bi"

"Sayang banget. Padahal bibi bikin ayam kecap loh"

"Serius bi?"

"Iyah. Perasaan bibi bikin trus tiap hari.tapi ya gitu. Aden jarang makan di mansion"

"Oke dah.nanti fero turun nih bi"

"Nah gitu dong. Biar sehat den. Harus banyak makan. Aden sekarang kurusan deh bibi nteu reseup" Fero hanya berdehem. *tidak suka

Hening beberapa saat.

"Den"

"Hmmm"

"Ko lesu gitu. Jangan bilang aden. Takut?"

"Engga ko bi. Mana ada aku takut. "

FERO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang