chapter 19

958 46 7
                                    

Chapter 19.)

*****



Warning :   Seperti biasa di vote dulu dari sekarang, takut kelupaan.

Hati hati typo bertebaran, menyilaukan mata










Stay rileks. Fun. And health

Happy reading

Let's goooooo













Yang penasaran sama masalah fero sama keluarga nya siapa? Hayoh? Silakan tebak.















--

"Bi, bang jevan kemana?". begini lah nempel nya seorang kevin. Setelah lima tahun bang jevan merantau mengais ilmu dan tentunya rejeki. Akhirnya bisa tinggal satu atap lagi.

Bi onim yang sedang membersihkan ruang makan bersama maid pun. Menjawab pertanyaan tuan muda nya. Ralat, mungkin seharusnya tuan kecil. Maklum kevin kan bungsu keluarga Hartono.

"Anu den bibi kurang tahu,tadi tuan jevan pergi diikuti tuan muda fero" Bi onim. Kevin pun bersmirk jahat.

*mampus lo,dimana kali ini lo di siksa kak, gua pengen nonton ha-ha-ha.

▼・ᴥ・▼

Di lain tempat. Bang jevan sedang duduk di kursi depan kolam. Pict nya ada di chapter sebelum nya ya.

Bang jevan sudah mengganti setelan bajunya dengan setelan renang. Yaitu short pants olahraga slim pit body. Atasan nya menggunakan kemeja putih polos tanpa di kancing kan. Terekspos abs bang jevan yang sungguh menawan. iyap mungkin bang jevan mau pamerin abs nya. Tapi ga mungkin juga. Buat apa coba. Satu satu nya alasan yang masuk akal apa lagi kalo bukan Berencana akan berenang.

Tatapan mata nya begitu tajam. Dengan rahang yang begitu tegas.tinggi 190 cm, badan tegap atletik dengan tonjolan roti sobek tiga baris berjajar rapih di area perut.

Kalo di tanya roti sobek nya rasa apa?. Tentu vanilla susu. Karena emang kulit nya bang jevan itu putih seputih susu bahkan cenderung pucat seperti vanila. Hehe

Dengan kesempurnaan itu. Aneh nya Bang jevan belum dekat dan tertarik sama sekali dengan wanita.padaha jelas banyak wanita yang mengantri untuk mendapatkan nya.

Kalo dedi sama cellin tanya kenapa belum kenalin calon istri. Pasti jawaban nya, nanti saja mau focus dulu kerja. Padahal umur bang jevan sudah bisa di katakan mapan,matang untuk menikah. Jadi bisa kita simpulkan bahwa bang jevan lebih menyukai pekerjaan dari pada mencari istri atau berumah tangga.

Fero mendekati abang nya,dengan langkah pasrah. Setelah lima tahun ia baru bertemu lagi dengan abang nya ini. Ia berharap abang nya berubah. Tidak memperlakukan nya kasar lagi. Iya semoga aja.

"Buka baju kamu" Jevan berucap penuh intimidasi. Tatapan nya masih dingin. Pantes bi onim menjuluki tuan kulkas.

"Tapi bang" fero.

Jevan menunjuk kolam mengunakan dagunya, memaksa fero mengikuti perintahnya.

"Baiklah" Jawab fero pasrah.

FERO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang